tersebut dapat dilihat dari ke-15 jenis kebutuhan yang dalam tes tersebut, kebutuhan mana yang paling dominan. Contohnya antara lain, kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan akan keteraturan, kebutuhan untuk berafiliasi dengan orang lain, kebutuhan untuk membina hubungan dengan lawan jenis, bahakan
kebutuhan untuk bertindak agresif.
3. Obervasi perilaku
Cara lain yang digunakan untuk mengukur motivasi yakni dengan cara observasi perilaku. Observasi perilaku dilakukan dengan cara membuat situasi
tertentu sehingga klien dapat memunculkan perilaku yang mencerminkan motivasinya. Misalnya, untuk mengukur keinginan untuk berprestasi, informan
diminta untuk memproduksi origami dengan batas waktu tertentu. Perilaku yang diobservasi adalah apakah informan menggunakan umpan balik yang
diberikan, mengambil keputusan yang berisiko dan mementingkan kualitas dari pada kuantitas kerja.
Selain ketiga cara di atas, pengukuran motivasi juga dapat dilakukan dengan cara wawancara. Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Moleong dalam Suyono, 2011. Menurut Ruhyat 2013 wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Wawancara dilakukan secara langsung kepada informan yang berpedoman pada panduan wawancara.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara dan observasi perilaku untuk melihat dan mengukur motivasi gamer dalam membeli
voucher game online secara lebih mendalam. Penulis memilih menggunakan metode wawancara untuk melihat motivasi gamer dalam membeli voucher
game online secara lebih mendalam.
F. Kerangka Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat motivasi yang mendorong perilaku gamer dalam membeli voucher game online. Dalam penelitian ini, peneliti akan
melakukan wawancara secara mendalam dengan beberapa informan yang memiliki kriteria tertentu.
Langkah selanjutnya adalah melakukan intepretasi dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan informan. Kecenderungan yang sering muncul dalam hasil
wawancara akan dikelompokkan, kemudian dari data yang sudah dikelompokkan akan disimpulkan motivasi yang membuat gamer melakukan pembelian voucher
game.
G. Pertanyaan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti ingin memfokuskan penelitian pada perilaku pembelian voucher game online yang dilakukan oleh para gamer, apa saja yang
memotivasi perilaku pembelian voucher game online dan bagaimana proses