Tabel 6. Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi
Kualifikasi
1. 0,91
– 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,71
– 0,90 Tinggi
3. 0,41
– 0,70 Cukup
4. 0,21
– 0,40 Rendah
5. Negatif
– 0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan menggunakan program SPSS 16.0, diperoleh perhitungan reliabilitas instrumen
dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, yaitu 0,893.
Tabel 7. Koefisien Reliabilitas Instrumen
Koefisien Reliabilitas Instrumen
N Item N Subyek
0,893 50
40
Berdasarkan hasil koefisien Alpha Cronbach, yakni 0,893, maka dapat dianalisis dengan mengacu pada tabel 6 kriteria
Guilford bahwa reliabilitas kuesioner termasuk tinggi. Setelah dilakukan seleksi item dan diperoleh 45 item terpakai,
peneliti kembali melakukan uji reliabilitas. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap 45 item diperoleh hasil uji reliabilitas sebesar
0,905.
Tabel 8. Koefisien Reliabilitas Instrumen Setelah Seleksi Item
Koefisien Reliabilitas Instrumen
N Item N Subyek
0,905 45
40
Berdasarkan tabel 8 di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas instrumen setelah seleksi item, yaitu 0,905. Apabila
hasil uji reliabilitas instrumen tersebut dianalisis dengan mengacu kriteria Guilford, maka dapat diketahui bahwa reliabilitas
kuesioner termasuk tinggi.
E. Prosedur Pengumpulan dan Teknik Analisis Data
1. Persiapan dan Pelaksanaan
Tahap-tahap dalam pengolahan data, yaitu: a. Menyusun kuesioner hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP.
b. Menentukan responden, yakni para siswa kelas VII dan VIII pada lima SMP di Jawa SMP Stella Maris Tangerang Selatan, SMP
Negeri 6 Surakarta, SMP Negeri 4 Wates, SMP Negeri 13 Yogyakarta, dan SMP Santa Maria II Malang.
c. Pengujian instrumen oleh ahli expert judgment, yang dilakukan oleh dosen pembimbing.
d. Pengujian empirik terhadap validitas dan reliabilitas kuesioner. e. Menganalisis data uji empirik validitas dan reliabilias kuesioner.
f. Pengambilan data melalui kuesioner kepada para siswa kelas VII dan VIII pada lima SMP di Jawa SMP Stella Maris Tangerang
Selatan, SMP Negeri 6 Surakarta, SMP Negeri 4 Wates, SMP Negeri 13 Yogyakarta, dan SMP Santa Maria II Malang.
g. Melakukan analisis data yang telah terkumpul.
2. Teknik Analisis Data
Sugiyono 2012 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti untuk menganalisis data
adalah sebagai berikut: a. Memeriksa keabsahan administratif hasil kuesioner jawaban
responden untuk diolah lebih lanjut. b. Memberikan skor pada setiap jawaban responden. Alternatif
jawaban dengan interval 1 sampai 9. Pada item favourable apabila responden memberikan nilai pada skala 1, maka diartikan sebagai
jawaban sangat negatif, sedangkan apabila responden memberikan nilai pada skala 9, maka diartikan sebagai jawaban sangat positif.
Sebaliknya, pada
item unfavourable
apabila responden
memberikan nilai pada skala 1, maka diartikan sebagai jawaban sangat positif, sedangkan apabila responden memberikan nilai pada
skala 9, maka diartikan sebagai jawaban sangat negatif. Jika ada
responden yang memilih skala 5, maka jawaban tersebut diartikan netral.
c. Membuat tabulasi data, menghitung skor total dari masing-masing item kuesioner dan skor rata-rata subjek maupun rata-rata butir.
d. Memeriksa validitas dan reliabilitas kuesioner pada N=40 dengan cara:
1 Menghitung validitas koefisien korelasi skor item dengan skor total aspek dengan menggunkan teknik Pearson Product
Moment dengan menggunkan program SPSS 16.0. 2 Menghitung
koefisien reliabilitas
kuesioner dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan program SPSS 16.0.
e. Mengkategorisasikan hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa berdasarkan kriteria Penilaian Acuan Patokan PAP tipe I
Masidjo, 1995: 153. Berikut uraian penjelasan mengenai Penilaian Acuan Patokan PAP tipe I:
1 Penilaian Acuan Patokan PAP adalah suatu penilaian yang memperbandingkan prestasi hasil belajar siswa dengan suatu
patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru
Masidjo, 1995: 151. PAP berorientasi pada suatu patokan keberhasilan atau batas lulus penguasaan bahan yang sifatnya
pasti atau absolut. Oleh karena itu, penilaian patokan ini