favourable apabila responden memberikan nilai pada skala 1, maka diartikan sebagai jawaban sangat negatif, sedangkan
apabila responden memberikan nilai pada skala 9, maka diartikan sebagai jawaban sangat positif. Sebaliknya, pada item
unfavourable apabila responden memberikan nilai pada skala 1, maka diartikan sebagai jawaban sangat positif, sedangkan
apabila responden memberikan nilai pada skala 9, maka diartikan sebagai jawaban sangat negatif. Berikut ini disajikan
bentuk model pemberian jawaban dengan menggunakan skala Semantic Defferential:
1 5
9
Tidak pernah Selalu
1 5
9
Sangat tidak penting Penting
1 5
9
Sangat tidak teratur Sangat teratur
1 5
9
Tidak setuju Setuju
Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item. Penjumlahan dari seluruh
jawaban responden tersebut memberikan gambaran hasil pendidikan karakter terintegrasi pada subjek penelitian ini.
Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, semakin tinggi pula hasil pendidikan karakter. Sebaliknya, semakin rendah
jumlah skor yang diperoleh, semakin rendah pula hasil pendidikan karakter.
Pernyataan-pernyataan pada kuesioner disusun berdasarkan aspek-aspek nilai pendidikan karakter. Operasionalisasi objek
penelitian ini dijabarkan lebih jauh dalam bentuk kuesioner dengan 50 pernyataan yang telah dilampirkan oleh peneliti.
D. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat yang bersangkutan menjalankan
fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar
mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut
Azwar, 2009: 5-6. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur
dengan kesepakatan penilaian dari beberapa penilai yang kompeten
expert judgement Azwar, 2009: 45. Pada penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang
akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada beberapa ahli dalam bidangnya. Ahli-ahli tersebut antara lain: tim dosen
penelitian dan dosen pembimbing. Hasil konsultasi dan telaah yang telah dilakukan oleh para ahli
dilengkapi dengan pengujian empirik dengan teknik korelasi product-moment. Konsep pemikiran uji hubungan ini adalah tinggi
rendahnya skor suatu variabel akan diikuti secara sistematis oleh tinggi rendahnya skor variabel yang lain, yang secara teoritis
mempunyai kaitan karakteristik Nurgiyantoro, Gunawan, Marzuki, 2009: 131. Rumus korelasi r product-moment adalah
sebagai berikut:
� = �. ∑X. − ∑
∑ √[�. ∑
− ∑ ] [�. ∑ − ∑
]
Dalam hal ini : �
ϰ
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y. = deviasi dari mean untuk nilai variabel X
= deviasi dari mean untuk nilai variabel Y ∑ . = jumlah perkalian antara nilai X dan Y
= Kuadrat dari nilai = Kuadrat dari nilai Y