40
tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock Ali Asrori,
2005: 10 adalah berusaha:
a. Mampu menerima keadaan fisiknya; b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis;
d. Mencapai kemandirian emosional; e. Mencapai kemandirian ekonomi;
f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat;
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua;
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan; j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.
5. Ciri-ciri Utama dan Umum Periode Pubertas
Menurut Mappiare 1982, terdapat suatu periode yang terjadi sebelum masa remaja. Periode sebelum masa remaja tersebut sering disebut
sebagai “ambang pintu masa remaja” atau disebut pula sebagai “periode
41
pubertas”. Periode pubertas ini jelas berbeda dengan masa remaja, meskipun bertumpang tindih dengan masa remaja awal.
Periode pubertas ini memiliki beberapa ciri-ciri umumutama yang berkaitan dengan perkembangan biologis dan psikologis, yaitu:
a. Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Periode transisi tersebut diungkapkan karena pubertas berada dalam peralihan
antara masa kanak-kanak dengan masa remaja, disebut kanak-kanak tidak tepat, sementara ia belum dapat dikatakan sebagai remaja.
Periode tumpang tindih diungkapkan karena beberapa ciri biologis- psikologis kanak-kanak masih dimiliki, sementara beberapa ciri
remaja dimiliki pula. b. Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat.
Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanak pada umumnya kearah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat
yang menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan anggota keluarga.
c. Menurut Charlotte Buhler Mappiare, 1982: 28 pubertas diistilahkan sebagai “fase negatif. Diistilahkan sebagai “fase” sebab waktunya
demikian singkat dalam kurun waktu garis kehidupan. Disebut “negatif” sebab terdapat sikap dan sifat-sifat negatif yang belum
terlihat di masa kanak-kanak.
42
d. Perilaku sebagai bagian dari ciri periode pubertas ditunjukkan dalam sikap, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan. Sikap pubertas
yang paling menonjol, antara lain: sikap tidak tenang dan tidak menentu, hal yang dahulu menarik sekarang tidak lagi; adanya
penentangan terhadap orang lain seakan-akan ingin mengatasi kesenangan orang lain, penentangan terutama tertuju pada orang
dewasa atau orang yang lebih berkuasa; adanya sikap negatif misalnya: kurang hati-hati, gemar membicarakan orang lain, cepat
tersinggung, dan mudah curiga. Perasaan pubertas yang sangat menonjol, antara lain: rasa sedih, ingin menangis dan marah meskipun
penyebabnya “remeh”; memusuhi lawan jenis lain; adanya rasa bosan terhadap permainan yang pernah disenanginya. Hal perasaan lain yang
nampak adalah keinginannya untuk menyendiri dan senang melamun tentang diri sendiri. Perbuatan-perbuatan yang sering tampak, antara
lain: enggan bekerja, nampak selalu lelah, dan kadang-kadang perilakunya tidak sopan Mappiare, 1982: 27-31.
6. Ciri-ciri Remaja Awal
Menurut Hurlock Mappiare, 1982: 32, dalam separuh akhir periode pubertas atau separuh awal masa remaja awal, terdapat gejala-gejala yang
disebut “negative phase”. Itulah sebabnya periode pubertas sering
disebut sebagai “negative phase”. Hurlock menguraikan pokok-pokok
“negative phase, sebagai berikut: keinginan untuk menyendiri desire for
43
isolation, kurangnya kemauan untuk bekerja disinclination to work, kurangnya kemampuan untuk mengkoordinasikan fungsi-fungsi tubuh
incoordinations, merasa jenuh boredom, merasa gelisah restlessness, pertentangan sosial social antagonism, pertentangan dengan orang
dewasa resistance to authority, peka terhadap perasaan heightened emotionality, kurang percaya diri lack of self confindence, mulai
tertarik dengan lawan jenis preoccupation with sex, peka terhadap susilanorma excessive modesty, dan suka berkhayal day dreaming.
Selain gejala-gejala negative phase yang telah diuraikan di atas, terdapat pula ciri-ciri khas masa remaja awal, yaitu:
a. Ketidakstabilan perasaan dan emosi Hall Mappiare, 1982: 32 menyebut masa ini sebagai masa
dengan perasaan yang sangat peka, dimana remaja mengalami badai dan topan dalam perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini
diistilahkan sebagai “strom and stress”. Tidak aneh lagi apabila sering
kita melihat sikap dan sifat remaja yang sesekali bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar
menjadi rasa sedih yang amat dalam, atau ada pula rasa yakin pada diri berganti menjadi rasa ragu yang sangat berlebihan. Hal tersebut juga
menggambarkan ciri pada ketidaktentuan cita-cita remaja. Apabila kita melihat contoh, banyak remaja yang tidak dapat merencanakan dan
menentukan sendiri kariernya nanti.