Reliabilitas Validitas dan Reliabilitas

responden yang memilih skala 5, maka jawaban tersebut diartikan netral. c. Membuat tabulasi data, menghitung skor total dari masing-masing item kuesioner dan skor rata-rata subjek maupun rata-rata butir. d. Memeriksa validitas dan reliabilitas kuesioner pada N=40 dengan cara: 1 Menghitung validitas koefisien korelasi skor item dengan skor total aspek dengan menggunkan teknik Pearson Product Moment dengan menggunkan program SPSS 16.0. 2 Menghitung koefisien reliabilitas kuesioner dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan program SPSS 16.0. e. Mengkategorisasikan hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa berdasarkan kriteria Penilaian Acuan Patokan PAP tipe I Masidjo, 1995: 153. Berikut uraian penjelasan mengenai Penilaian Acuan Patokan PAP tipe I: 1 Penilaian Acuan Patokan PAP adalah suatu penilaian yang memperbandingkan prestasi hasil belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru Masidjo, 1995: 151. PAP berorientasi pada suatu patokan keberhasilan atau batas lulus penguasaan bahan yang sifatnya pasti atau absolut. Oleh karena itu, penilaian patokan ini disebut juga Penilaian Acuan Mutlak PAM atau Penilaian Acuan Absolut PAA Masidjo, 1995: 151. 2 Masidjo 1995 menyatakan bahwa pada PAP tipe I ini, penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 65 dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup 6 atau C. Tuntutan pada persentil 65 sering disebut persentil minimal. Hal tersebut dikarenakan passing score pada 65 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal. Untuk nilai-nilai di atas dan di bawah cukup diperhitungkan dan tersaji dalam tabel 9, sebagai berikut: Tabel 9. Kategorial PAP Tipe I Nilai Huruf Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai Huruf 90-100 A 80-89 B 65-79 C 55-64 D Dibawah 55 E Berikut ini disajikan norma kategorisasi dari tingkat penguasaan kompetensi dengan mengacu kategorial PAP Tipe I di atas: Tingkat penguasaan kompetensi Nilai Huruf 100 : 9 x 45 = 405 A 90 x 405 = 364,5 dibulatkan menjadi 365 A 80 x 405 = 324 B 65 x 405 = 263,25 dibulatkan menjadi 263 C 55 x 405 = 222,75 dibulatkan menjadi 223 D Dibawah 55 = dibawah 223 E Berdasarkan norma kategorisasi di atas, penggolongan subjek dimasukkan ke dalam 5 kategori diagnosis pencapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi yang tersaji dalam tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10. Kategori Tingkat Ketercapaian Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Siswa Kelas VII dan VIII pada Lima SMP di Jawa Tahun Ajaran 20142015 Tingkat Penguasaan Kompetensi Skor Nilai Huruf Kategori 90-100 365 – 405 A Sangat Baik 80-89 324 – 364 B Baik 65-79 263 – 323 C Cukup 55-64 223 – 262 D Buruk Dibawah 55 – 222 E Sangat Buruk f. Menghitung rentang capaian skor item kuesioner hasil pendidikan karakter terintegrasi siswa keseluruhan siswa yang diteliti pada lima SMP sebanyak 653 siswa berdasarkan kriteria Penilaian Acuan Patokan PAP tipe I. Berikut ini disajikan norma kategorisasi untuk kelas VII 327 siswa dan VIII 326 siswa: 1 Norma kategorisasi capaian skor item hasil pendidikan karakter kelas VII Tingkat penguasaan kompetensi Nilai Huruf 100 : 9 x 327 = 2943 A 90 x 2943 = 2648,7 dibulatkan menjadi 2649 A