22
d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan
selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
e. Nilai kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
1 Nasionalis Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsanya. 2 Menghargai keberagaman
Sikap menghargai dan hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.
23
5. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter
Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui terutama melalui pencapaian butir-butir standar kompetensi lulusan
oleh peserta didik yang meliputi sebagai berikut:
a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;
b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri; c. Menunjukkan sikap percaya diri;
d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;
e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
j. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial; k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
24
l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; m. Menghargai karya seni dan budaya nasional;
n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;
o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik;
p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun; q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan di masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat;
r. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana;
s. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
sederhana; t. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti
pendidikan menengah; dan u. Memiliki jiwa kewirausahaan.
25
6. Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP
Berdasarkan pedoman Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian
Pendidikan Nasional
2010, pendidikan
karakter terintegrasi di SMP dilaksanakan melalui proses pembelajaran,
manajemen sekolah, dan kegiatan pembinaan kesiswaan. a. Pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran
Pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran,
baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk
menjadikan peserta didik menguasai kompetensi materi yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal,
menyadaripeduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai,
serta menjadikannya sebagai perilaku.
Pada struktur kurikulum SMP, dasar setiap mata pelajaran memuat materi-materi yang berkaitan dengan karakter. Secara subtantif,
setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang terkait langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu pendidikan
Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan PKn. Kedua mata
26
pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung eksplisit mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf tertentu
menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai. Integrasi pendidikan karakter pada mata-mata pelajaran di SMP
mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari- hari melalui proses pembelajaran dari tahapan perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian. b. Pendidikan karakter terintegrasi melalui manajemen sekolah
Pada konteks dunia pendidikan, yang dimaksud dengan manajemen pendidikan sekolah adalah suatu proses perencanaan,
pelaksanaan, dan
evaluasi pendidikan
dalam upaya
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
pendidikan itu sendiri. Penyelenggaraan pendidikan karakter memerlukan
pengelolaan yang
memadai. Pengelolaan
yang dimaksudkan adalah bagaimana pembentukan karakter dalam
pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan secara memadai. Unsur-unsur pendidikan karakter yang akan direncanakan,
dilaksanakan, dan dikendalikan tersebut antara lain meliputi: 1 nilai- nilai karakter kompetensi lulusan, 2 muatan kurikulum nilai-nilai
karakter, 3 nilai-nilai karakter dalam pembelajaran, 4 nilai-nilai karakter pendidik dan tenaga kependidikan, dan 5 nilai-nilai karakter
pembinaan kepesertadidikan.
27
Beberapa contoh bentuk kegiatan pendidikan karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah antara lain: 1 pelanggaran tata
tertib yang
berimplikasi pada
pengurangan nilai
dan hukumanpembinaan, 2 penyediaan tempat-tempat pembuangan
sampah, 3 penyelenggaraan kantin kejujuran, 4 penyediaan kotak saran, 5 penyediaan sarana ibadah dan pelaksanaan ibadah, misalnya:
shalat dhuhur berjamaah, 6 salim-taklim jabat tangan setiap pagi saat siswa memasuki gerbang sekolah, 7 pengelolaan dan kebersihan
ruang kelas oleh siswa, dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya. c. Pendidikan karakter terintegrasi melalui kegiatan pembinaan
kesiswaan Kegiatan pembinaan kesiswaan adalah kegiatan pendidikan di luar
mata pelajaran
dan pelayanan
konseling untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
dan minat
mereka melalui
kegiatan yang
secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah.
Visi kegiatan pembinaan kesiswaan adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian
dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi kegiatan pembinaan kesiswaan adalah
1 menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta