4
Tahap menganalisis merupakan tahap memecah-mecah materi jadi bagian- bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu
dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan.
5
Tahap mengevaluasi merupakan kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaian.
6
Tahap mencipta merupakan memadukan bagian-bagian untuk membentuk
sesuatu yang baru atau untuk membuat suatu produk yang baru.
Menurut Rusman 2013: 174 taksonomi Bloom mempunyai beberapa kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan yang dimiliki antara lain 1 Membentuk
kerangka disetiap program instruksional berdasarkan kompetensi dasar 2 Memberitahu siswa tentang apa yang diharapkan 3 Menolong guru dalam
berpikir spesifik, mempermudah, mengatur, dan menyusun pelajaran secara sistematis 4 Menunjukan ragam dan macam dari kegiatan yang diharapkan 5
Sarana komunikasi terhadap sesama pengajar, wali murid, dan pihak lain. Sedangkan Keterbatasan yang dimiliki dalam taksonomi Bloom antara lain 1
Tingkat penguasaan pengetahuan yang rendah, 2 Tujuan afektif sulit diketahui 3 Dalam pelajaran seni, ilmu sosial dan humanis penyusunan pelajaran tidak
mudah 4 Pembelajaran akan kaku karena tujuan belajar hanya diarahkan pada tujuan tertentu 5 Prosedur pendidikan terlalu mekanis dan tidak personal,
Pendidikan karakter sangatlah penting dalam dunia pendidikan karena dengan karakter bangsa yang baik maka akan lebih mudah dalam mencapai tujuan
pendidikan suatu bangsa.
2.1.5 Pendekatan Tematik Integratif
Pendekatan yang direkomendasikan dalam kurikulum SD 2013 adalah pendekatan tematik integratif dan saintifik. Menurut Ahmadi 2014: 94
pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam
pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Trianto 2010 : 78 Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan yang menyatupadukan
serangkaian pengalaman belajar, sehingga dapat menghubungkan antara satu dengan yang lain dan terpusat pada satu pokok bahasan atau persoalan.
Menurut Majid 2014 : 80 Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa baik, secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik , bermakna
dan otentik. Sedangkan menurut Ahmadi 2014: 94 Karakteristik pembelajaran tematik integratif adalah a berpusat pada siswa b Memberikan pengalaman
langsung kepada siswa c pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak d menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran e bersifat luwes atau fleksibel f Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
Dari beberapa pendapat tentang pengertian dari pedekatan tematik integratif maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan tematik merupakan
pendekatan yang digunakan dalam kurikulum SD 2013 dimana pedekatan ini mengkaitkan beberapa mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa, IPA, IPS, Seni
dan Budaya serta olahraga kedalam suatu tema.
2.1.6 Pendekatan Saintifik
Menurut Majid 2014: 211 Kurikulum SD 2013 menekankan pada dimensi pedagogi modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan
ilmiahsaintifik. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudia
mengelola data atau informasi, menyajikan data atau informasi dilanjutkan dengan menganalisis menalar kemudian menyimpulkan dan mencipta. Hal itu sependapat
dengan Sa’dun 2013: 69 menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan
usaha mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap dan pemikiran kreatif dalam pembelajaran dengan menggunakan tema sebagai pokok
kajian.
Pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik memiliki lima langkah pembelajaran, yaitu: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan. Muatan pembelajaran yang satu dengan yang lainnya dalanm setiap pembelajaran tidak sama. Oleh karena itu langkah-langkah tersebut
tidak selalu harus ada pada setiap pembelajaran atau setiap muatan pembelajaran. Kemendikbud 2013a: 211 menyatakan hasil pembelajaran dengan pendekatan
saintifik lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tradisional karena pendekatan ini dapat melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya