Kemampuan Berpikir Tingkat tinggi

pendekatan yang digunakan dalam kurikulum SD 2013 dimana pedekatan ini mengkaitkan beberapa mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa, IPA, IPS, Seni dan Budaya serta olahraga kedalam suatu tema.

2.1.6 Pendekatan Saintifik

Menurut Majid 2014: 211 Kurikulum SD 2013 menekankan pada dimensi pedagogi modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiahsaintifik. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudia mengelola data atau informasi, menyajikan data atau informasi dilanjutkan dengan menganalisis menalar kemudian menyimpulkan dan mencipta. Hal itu sependapat dengan Sa’dun 2013: 69 menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan usaha mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap dan pemikiran kreatif dalam pembelajaran dengan menggunakan tema sebagai pokok kajian. Pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik memiliki lima langkah pembelajaran, yaitu: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Muatan pembelajaran yang satu dengan yang lainnya dalanm setiap pembelajaran tidak sama. Oleh karena itu langkah-langkah tersebut tidak selalu harus ada pada setiap pembelajaran atau setiap muatan pembelajaran. Kemendikbud 2013a: 211 menyatakan hasil pembelajaran dengan pendekatan saintifik lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tradisional karena pendekatan ini dapat melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya Adapun langkah-langkah pembelajaran saintifik adalah sebagai berikut: 1. Mengamati Metode mengamati memiliki keunggulan tertentu bagi peserta didik, seperti menyajikan media objek secara nyata sehingga peserta didik senang dan tertantang. Oleh karena itu rasa ingin tahu pada masing-masing peserta didik dapat terjawab. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dalam beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut adalah 1 menentukan objek yang akan diamati, 2 membuat pedoman pengamatan sesuai dengan objek yang akan diamati, 3 menentukan secara jelas data-data yang perlu diamati, 4 menentukan tempat pelaksanaan pengamatan, 5 menentukan cara yang tepat dan jelas supaya pengamatan berjalan lancar, dan 6 menentukan cara yang digunakan untuk mencatat data pengamatan . Selain bentuk-bentuk penelitian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik. Cermat, objektif dan jujur serta fokus pada objek yang diamati, untuk kepentingan pembelajaran. Homogenitas atai heterogenitas subjek, objek atau situasi yang diamati. Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dilakukan untuk membuat catatan atau hasil pengamatan. 2. Menanya Pembelajaran di kelas maupun di luar kelas tidak lepas dari kegiatan bertanya. Fungsi bertanya antara lain, membangkitkan rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik terhadap suatu pembelajaran, mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk belajar mengembangkan pertanyaan yang dibuat dari dan untuk dirinya sendiri, mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, membangkitkan keterampilan peserta didik dalam bidang komunikasi, mendorong partisipasi peserta didik dalam kegiatan kelompok, mendorong sikap keterbukaan untuk menerima dan memberi masukan atau gagasan pada orang lain, dan melatih kesantunan dalam berbicara 3. Menalar Kegiatan menalar merupakan salah satu tindak lanjut dari kegiatan bertanya. Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber yang ada di lingkungan melalui berbagai cara. Melalui kegiatan menalar ini peserta didik dilatih untuk menghubungkan antara informasi yang satu dengan yang lainnya. Setelah peserta didik dapat menghubungkan informasi yang satu dengan informasi yang lain, diharapkan peserta didik mampu membuat kesimpulan dari hal yang diamati atau dipertanyakan. 4. Mencoba Maksud dari mencoba adalah mengolah informasi yang diperoleh dari kegiatan mengamati dan menanya kemudian mencoba untuk mengaplikasikannya. Informasi-informasi yang telah peserta didik temukan selanjutnya akan diolah untuk mendapatkan kesimpulan. Pengolahan informasi dapat berupa menambah sampai mengolah informasi yang bersifat mencari solusi berdasarkan sumber- sumber yang ada. 5. Mengkomunikasikan Banyak hal yang telah peserta didik peroleh dari kegiatan mengamati, bertanya, mencari informasi dan mengolah informasi yang ada. Kegiatan-kegiatan yang telah dilalui peserta didik sebaiknya diceritakan atau dituliskan sebagai bentuk komunikasi. Peserta didik perlu dibiasakan mengemukakan pendapat atau mengkomunikasikan hasil belajarnya. Berdasarkan uraian tentang pendekatan saintifik dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekaan saintifik merupakan pendekatan yang ingin diterapkan dalam kurikulum 2013 yang mengaktifkan siswa untuk melakukan kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan.

2.1.7 Penilaian Otentik

Di dalam dunia pendidikan, kita sering mendengar istilah penilaian. Kurikulum 2013 sangatlah menekankan guru untuk menggunkan penilaian otentik karena penilaian ini merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti bukti otentik, akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. Menurut Mueller dalam Majid 2014: 238 penilaian otentik merupakan suatu bentuk penilaian yang para siswanya diminta untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesunggunya yang mendemostrasikan penerapan ketrampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna. Kunandar 2014: 38-39 menjelaskan bahwa penilaian otentik mempunyai ciri ciri yaitu 1 Harus mengukur semua aspek pembelajaran yakni kinerja dan hasil atau produk 2 Dilaksanakan selama dan sesudah proses pemebelajaran berlangsung.3 Menggunakan berbagai cara dan sumber 4 Tes hanya salah satu alat pengumpulan data penilaian. 5 Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan peserta didik yang nyata