masal. Produksi masal dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak lain yang dapat membantu berjalannya produksi masal.
Kesepuluh tahap penelitian pengembangan jika dilakukan dengan benar dan baik, maka akan menghasilkan sebuah produk perangkat pembelajaran yang
baik dapat dipertanggungjawabkan serta siap digunakan dalam dunia pendidikan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu. Namun Penelitian ini hanya
berhenti pada tahap yang kelima yaitu revisi desain, karena secara teoritis, BorgGall memperbolehkan penelitian dalam skala kecil. Borg and Gall 1983:
792 menyampaikan “Another way to scale down the project is to limit development to just a few steps of the RD
cycle. ” Langkah-langkah dalam Borg
and Gall dapat digunakan beberapa langkah saja untuk membatasi penelitian skala kecil seperti yang dilakukan peneliti. Sedangkan menurut peneliti perangkat
pembelajaran yang dikembangkan hanya diperuntukan pada guru kelas 1 SD sehingga peneliti merasa cukup jika tidak harus melakukan tahap uji coba
terbatastahap selanjutnya dan alasan lain karena keterbatasan waktu serta kesulitan mencari pakar kurikulum SD 2013.
3.2 Prosedur Pengembangan
Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ditujukan untuk guru kelas I sekolah dasar. Peneliti kemudian menggabungkan prosedur pengembangan
Kemp dengan langkah-langkah RD milik Borg and Gall. Prosedur pengembangan penelitian ini melalui lima langkah, yaitu 1 potensi dan masalah,
2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, dan 5 desain hasil
revisi. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar. 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Gambaran langkah-langkah penelitian dan pengembangan perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Keluarga Besarku untuk siswa kelas I Sekolah Dasar dapat dijelaskan sebagai berikut ini :
3.2.1 Potensi dan Masalah
Pada tahap potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan guru kelas I Sekolah Dasar terhadap perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum
SD 2013. Untuk menganalisis kebutuhan yang ada di lapangan, peneliti melakukan wawancara menggunkan instrumen wawancara yang dibuat seblumnya
pada guru kelas 1 SD BOPKRI Gondolayu. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan menyangkut
penyusunan perangkat pembelajaran yang digunakan guru seperti masalah penyusunan indikator, tujuan pembelajaran, pembutan penilaian, kegiatan
pembelajaran, LKS.
3.2.2 Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan dan kendala-kendala
yang dialami guru dalam pembuatan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum 2013. Wawancara juga bertujuan untuk mengetahui kebutuhan guru
akan perangkat pembelajaran yang sebenarnya dan yang diharapkan kurikulum 2013. Wawancara dilakukan kepada guru kelas I SD. Guru SD yang digunakan
untuk analisis kebutuhan adalah guru SD yang telah melaksanakan pemebelajaran kurikulum 2013 dan mendapat pelatihan oleh pihak terkait terutama dinas
pendidikan.
3.2.3 Desain Produk
Langkah-langkah dalam desain produk ini dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan
tema dan subtema kelas satu, setelah memilih subtema kemudian menganalisi kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan subtema. Setelah itu
baru membuat indikator. Setelah indikator jadi kemudian dipetakan sesuai dengan KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian membuat silabus. Silabus
dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
RPPTH dan Lembar Kerja Siswa yang menarik. Berdasarkan RPPTH dapat dibuat kerangka urutan isi untuk membuat skenario pembelajaran, setrategi yang
digunakan dan komponen RPPTH yang lain. Jadi disain produk yang dibuat oleh peneliti adalah perangkat pelajaran yang berupa silabus, RPPTH dan LKS
3.2.4 Validasi Produk
Validasi produk dilakukan oleh tiga pakar Kurikulum, dan dua guru kelas I yang telah melaksanakan Kurikulum SD 2013. Validasi dilakukan dengan
memberikan desain produk perangkat pembelajaran disertai lembar kuesioner validasi kepada pakar dan guru kelas 1SD. Tujuan dari validasi produk ini adalah
untuk mendapatkan krtik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan peneliti. Kritik tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang
akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran. Hasil uji validitas digunakan sebagai evaluasi formatif.
3.2.5 Revisi Desain
Berdasarkan validasi dari pakar kurikulum dan guru kelas I SD, peneliti melakukan revisi. Revisi dilakukan berdasarkan kritik dan masukan yang
diberikan oleh pakar kurikulum dan dua guru kelas I Sekolah Dasar yang telah
melaksanakan Kurikulum SD 2013. Hal ini digunakan untuk mencapai produk perangkat pembelajaran yang lebih baik.
3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian pengembangan produk perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 sebagai berikut:
Tabel. 3.1 Jadwal PelaksanaanPenelitian
No Kegiatan
Bulan A
pri l
Mei Jun
i Juli
A gust
us Septe
m ber
O ktob
er N
ovem be
r
D es
em b
er Janu
ari Februar
i
1 PotensidanMasalah
√ 2
Pengumpulan Data √
3 Menentukan tema
√ 4
Menentukan KI-KD dan subtema
√ 5
Merumuskan indicator dan tujuan
√ √ √ 6
Menyusun silabus dan RPP √
7 Menyusun
urutan isi,
strategi pembelajaran,
kegiatan belajar, sumber belajar, dan evaluasi
√ √ 8
Validasi ahli √
9 Analisis data validasi ahli
√ 10
Revisi Desain √ √
11 Ujian Skripsi
√ 12
Revisi akhir √
13 Pembuatan artikel ilmiah
√
3.4 Validasi Ahli Kurikulum SD 2013
Kegiatan Validasi yang dilakukan oleh pakar kurikulum mempunyai tujuan untuk mengetahui tingkat validitas produk. Produk RPPTH apakah terfokus
antara kesesuaian RPPTH dengan landasan teorinya. Dalam hal ini peneliti mencari tiga validator yang ahli dalam kurikulum SD 2013, yang pernah menjadi