Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

kurikulum SD 2013, karena guru masih belum paham dalam pembuatan perangkat pembelajaran. Selain itu contoh-contoh perangkat pembelajaran yang baik akan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sesuai tuntutan kurikulum SD 2013. Butir pertanyaan keduabelas ialah karakteristikciri-ciri RPPTH yang mengacu kurikulum 2013 yang dibutuhkan guru. Guru menjelaskan bahwa rancangan pelaksanaan pembelajaran harian yang dibutuhkan harus sesuai dengan tema, subtema, indikator, dan tidak lepas dari pendekatan tematik integrtif saintifik. Penilaian sesuai indikator, rubrik yang dibuat harus sesuai dengan indikator dan dapat menentukan nilai siswa terutama tentang penilaian non tes. Selain itu, untuk pendidikan karakter yang ingin dicapai harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Butir ketigabelas yaitu saran terkait dengan penyususnan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum SD 2013. Guru mengatakan dan memberi penekanan tentang penilaian dan rubrik harus diperjelas lagi, alokasi waktu disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, pemilihan media pembelajaran yang sesuai. Kegiatan pembelajaran lebih dikembangkan dengan kratif dan yang paling penting adalah harus sesuai dengan prinsip dan desain perangkat pembelajaran kurikulum SD 2013 yaitu menggunkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik serta RPPTH harus jelas dan bisa digunakan untuk membantu guru yang lain.

4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru kurang paham tentang kurikulm SD 2013 seperti perumusan indikator, penggunaan pendekatan tematik dan penerapan pendekatan saintifik secara mendalam. Khususnya tentang penilaian dan pembuatan indikator pada K-1 dan KI-2. Hal ini karena kurangnya contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum SD 2013 dan sedikitnya pelatihan- pelatihan tentang pembuatan perangkat yang diterima guru dari Dinas atau instansi terkait, serta kendala yang dihadapi guru adalah kurangnya media pembelajaran. Guru sangat memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Guru menginginkan RPPTH yang baik dan memberikan beberapa saran dan penekanan tentang penilaian dan rubrik harus diperjelas lagi, alokasi waktu disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran yang sesuai.

4.2 Deskripsi Produk Awal

Penelitian ini melakukan pengembangan yang menghasilkan produk perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPPTH, dan LKS. Langkah awal yang dilakukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini yaitu menentukan tema dan subtema yang akan dikembangkan. Menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar kemudian membuat indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator yang dikembangkan harus menggunakan kata kerja oprasional dan menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Langkah selanjutnya adalah menganalisis indikator kedalam satu tema besar dan kemudian dipetakan. Setelah menganalisis indikator barulah dibuat silabus. Setelah membuat silabus kemudian peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH yang dimana dalam menentukan tujuan harus disesuai dengan prinsip ABCD dan materi setiap muatan pelajaran. di dalam kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik sesuai Kurikulum 2013. Selanjutnya peneliti menentukan sumber belajar yang akan digunakan. Peneliti juga menyusun kelengkapan RPPTH seperti penilaian otentik yang berkaitan dengan rubrik-rubrik penilaian serta instrumen yang digunakan, lembar kerja siswa, dan materi ajar.

4.2.1 Silabus

Menurut Departemen Pendidikan Nasional 2008 dalam Sa’dun 2013: 7 silabus merupakan rencana pembelajaran pada satukelompok muatan pelajarantema tertentu yang dapat mencangkup seperti standar kompetensi, kompetensi dasar, muatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus juga merupakan hal penting dalam pembelajaran karena silabus berisi acuan pembelajaran yang dilakukan dalam satu minggu, satu bulan bahkan rencana dalam satu semester. Silabus juga akan dikembangkan dalam sebuah RPPTH. Komponen-komponen yang ada dalam silabus yaitu : 1 identitas sekolah, 2 muatan pelajaran, 3 kompetensi inti dan kompetensi dasar, 4 indikator pencapaian, 5 kegiatan pembelajaran, 6penilaian yang terdiri dari teknik penilaian dan bentuk instrumen, 7 alokasi waktu, dan 8 sumber belajar.

4.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH

Menurut Permendikbud Nomor 81A 2013 dalam panduan tenknis penyusunan RPP Kurikulum 2013: 6 dalam pembuatan RPPTH harus terdiri dari beberapa komponen, yaitu: 1 data sekolah, mata pelajaran, dan kelassemester; 2 materi pokok; 3 alokasi waktu; 4 tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; 5 materi pembelajaran; metode pembelajaran; 6 media, alat dan sumber belajar; 7 langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan 8 penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH dibuat untuk lima muatan pembelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, PPKn, Olahraga dan yang dilaksanakan dalam 6 pembelajaran6 hari. Alokasi waktu setiap pembelajaran 6x35 menit setiap harinya untuk pembelajaran pertama sampai pembelajaran keempat, sedangkan untuk pembelajaran kelima sampai keenam memiliki alokasi waktu 4x35 menit setiap harinya. Penyusunan Indikator menggunakan kata kerja oprasional dan mengandung berpikir tingkat tinggi. Tujuan pembelajaran disusun memenuhi 4 unsur ABCD Audience, Behaviour, Condition, Degree. Kegiatan yang ditawarakan lebih kreatifmenarik dan menggunkana pendekatan tematik integratif dan saintifik. Serta dalam pembuatan penilaian lebih detail untuk mudah dipahami oleh guru. Penilaian yang dibuat dapat mengukur kemampuan siswa baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap sesuai dengan perinsip penilaian otentik. Dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Harian juga dilengkapi dengan adanya materi ajar. Materi ajar berasal dari buku siswa ataupun dari sumber yang lain yang dapat dikembangkan oleh guru. Materi ajar merupakan segala bentuk materi baik tertulis maupun tidak tertulis yang digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran dikelas. Materi ajar disusun secara sistematis dan menarik serta mudah untuk dipahami siswa. Materi ajar juga sesuai dengan kompetensiindikator maupun tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

4.2.3 Lembar Kerja Siswa

Trianto 2007: 73 mengatakan bahwa LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau penyelesaian masalah. Lembar kerja dibuat dengan prinsip jelas, menarik, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Lembar kerja berisikan judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan. Lembar Kerja Siswa dibuat berdasarkan kegiatan, soal dan jawaban, serta penilaian yang terdapat pada RPPTH Kurikulum SD 2013. LKS juga dilengkapi dengan tujuan pembelajaran, petunjuk, kegiatan pembelajaran, dan refleksi. Peneliti membuat LKS dengan sederhana agar mudah dipahami siswa dan siswa tertarik untuk mengerjakan. Dalam pembuatan Lembar Kerja Siswa LKS, peneliti mengambil materi yang ada di buku siswa dan buku guru kemudian mengembangkannya seperti mencari gambar-gambar yang sesuai dengan kegiatan, memberikan petunjuk yang menjadi kegiatan pada LKS . Setelah itu memberi bingkai pada Lembar Kerja Siswa, menentukan jenis huruf, ukuran serta memberikan warna-warni. Pemilihan bahasa dalam Lembar Kerja Siswa harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa yaitu dengan tulisan yang besar dan tidak terlalu banyak.

4.3 Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk

Pakar Kurikulum SD 2013 yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah dua dosen dari Universitas Taman Siswa dan satu dosen dari Universitas Sanata Dharma. Validator yang pertama adalah ibu K pada tanggal 1 Desember 2014. Validator kedua adalah ibu SR pada tanggal 2 Desember 2014 dan Validator ketiga Bapak AD pada tanggal 8 Desember 2014. Produk divalidasi sebanyak satu kali dan aspek yang dinilai dari perangkat pembelajaran adalah 1 identitas RPPTH, 2 perumusan indikator, 3 perumusan tujuan, 4 pemilihan materi ajar, 5 pemilihan sumber belajar, 6 pemilihan media belajar, 7 metode pembelajaran, 8 skenario pembelajaran, 9 penilaian, 10 lembar kerja siswa, 11 bahasa. Berdasarkan validasi yang dilakukan Ibu K pada tanggal 1 Desember 2014 dari kesebelas aspek tersebut mendapatkan skor rata-rata 4,07 dengan kategori “baik”. Dengan kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran. Pakar kedua yaitu Ibu SR memberi skor rata-rata 3,6 dengan kategori “baik” dengan kesimpulan perangkat pembelajaran layak untuk digunakandiuji coba dengan revisi sesuai saran. Sedangkan Pakar ketiga memperoleh skor rata-rata 4,4 dengan kategori “sangat baik” dengan kesimpulan perangkat pembelajaran layak untuk digunakandiuji coba dengan revisi sesuai saran Pakar kurikulum pertama yaitu ibu K memberikan beberapa komentar dan saran tentang perangkat pembelajaran yaitu 1 kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-1 belum menunjukan pendekatan saintifik yaitu penggunaan 5 M