Balanced Scorecard versus Pengukuran Tradisional Keunggulan Balanced Scorecard

4. Meningkatkan umpan balik dan memperjelas strategis.

2.8.2. Balanced Scorecard versus Pengukuran Tradisional

Persaingan abad industri telah bergeser kepada persaingan abad informasi. Selama abad industri pengukuran yang dilakukan masih menggunakan metode tradisional system, karena keberhasilan ditentukan oleh seberapa baik perusahaan memanfaatkan keuntungan yang diperoleh dari skala dan ruang lingkup ekonomis economies of scale and scope. Semua program, inisiatif, dan proses perubahan manajemen yang baru pada perusahan abad informasi, sampai saat ini masih dilaksanakan dalam suatu lingkungan yang diatur oleh berbagai laporan keuangan kuartalan dan tahunan. Model akuntansi keuangan ini seharusnya dikembangkan dengan mengikutsertakan penilaian atas aktiva intelektual dan tak berwujud perusahaan, seperti produk dan jasa yang bermutu tinggi, proses internal yang responsif dan dapat diprediksi dan pelanggan yang puas dan loyal. Namun pada kenyataannya, kesulitan dalam menghitung nilai finansial untuk aktiva seperti kapabilitas proses, keahlian pekerja, motivasi serta fleksibilitas, loyalitas pelanggan, dan sistem mungkin akan membuat aktiva-aktiva ini tidak dicantumkan dalam neraca perusahaan. Padahal aktiva dan kapabilitas itulah yang menjadi faktor penting dalam keberhasilan perusahaan dalam lingkungan persaingan bisnis dewasa ini dan masa depan. Balanced Scorecard dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengukur kinerja perusahaan pada empat perspektif yang seimbang balanced: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan proses pembelajaran dan pertumbuhan. Sehingga Balanced Scorecard dapat memungkinkan perusahaan mencatat hasil kinerja finansial sekaligus memantau kemajuan perusahaan dalam membangun kemampuan dan mendapatkan aktiva tak berwujud yang dibutuhkan pertumbuhan masa depan.Kaplan, Norton, Balanced Scorecard : Menerapkan Aksi Menjadi Strategi 2000:2-7.

2.8.3. Keunggulan Balanced Scorecard

Balanced Scorecard memiliki keunggulan yang menjadikan sistem manajemen strategi sekarang berbeda secara signifikan dengan sistem manajemen strategi dalam manajemen tradisional. Perbedaan disajikan dalam tabel 2.1. Tabel 2.1. Beda sistem manajemen strategi dalam manajemen tradisional dengan sistem manajemen strategi dalam manajemen kontemporer. Sistem manajemen strategi dalam manajemen tradisional Sistem manajemen strategi dalam manajemen kontemporer Hanya berfokus ke perspektif keuangan Mencakup perspektif yang komprehensif : keuangan, customer, proses bisnis atau intern, serta pembelajaran dan pertumbuhan Tidak koheren Koheren Terukur Seimbang Balanced Scorecard dapat menjadikan sistem manajemen strategi kontemporer memiliki karakteristik yang berbeda dengan karakteristik sistem manajemen strategi tradisional. Manajemen strategi tradisional hanya berfokus pada sasaran – sasaran yang bersifat keuangan, sedangkan sistem manajemen stategi kontemporer mencakup yang luas : keuangan, customer, proses bisnis atau intern, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Berbagai sasaran stategi yang dirumuskan dalam sistem manajemen strategi tradisional tidak koheren satu dengan yang lain, sedangkan berbagai sasaran strategi dalam sistem manajemen stategi kontemporer dirumuskan secara koheren. Disamping itu, Balanced Scorecard menjadikan sistem manajemen strategi kontemporer memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh sistem manajemen strategi tradisional, yaitu dalam karakteristik keterukuran dan keseimbangan. Berdasarkan konsep Balanced Scorecard ini, dalam menilai kinerja suatu badan usaha, seorang manajer seharusnya tidak memilih antara lebih memperhatikan kinerja keuangan atau operasional karena “single measure” tidak dapat menghasilkan target kinerja yang jelas dan mampu menunjukkan hal – hal kritis dalam bisnis. Jadi Balanced Scorecard ini melengkapi indikator keuangan yang tradisional dengan pengukuran-pengukuran kinerja yang dilihat dari 4 perspektif yaitu : 1. Komprehensif Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategi, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain : customer, proses bisnis atau intern, serta pembelajaran dan pertumbuhan. 2. Koheren Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategi yang dihasilkan dalam perencanaan strategi. Sebagai contoh, sasaran strategi dalam perspektik pembelajaran dan pertumbuhan harus menjadi penyebab diwujudkannya sasaran strategi di perspektif proses bisnis atau secara langsung menjadi penyebab diwujudkannya sasaran strategi di perspektif keuangan. 3. Seimbang Keseimbangan sasaran strategi yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategi penting untuk menghasilkan kinerja keuangan jangka panjang. 4. Terukur Keterukuran sasaran strategi yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategi menjanjikan ketercapaian berbagai sasaran strategi yang dihasilkan oleh sistem tersebut baik untuk sasaran strategi di perspektif keuangan maupun sasaran di perspektif non keuangan.

2.9. Empat Perspektif Dalam Balanced Scorecard

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada Rumah Sakit Elizabeth Situbondo)

1 6 2

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD.

0 1 6

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 9

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 17

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DI RUMAH SAKIT PERKEBUNAN PTPN X JEMBER SKRIPSI

0 0 21

PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

0 0 13