Hubungan Pengukuran TINJAUAN PUSTAKA

100 X awan JumlahKary ining ngikutiTra awanYangMe JumlahKary ETr  Pelatihan sangat diperlukan untuk mengubah perilaku dan memotivasi karyawan perusahaan untuk mendukung proses improvement yang diperlukan perusahaan. Perusahaan perlu melakukan pelatihan baik bagi karyawan baru maupun karyawan lama. Karyawan baru membutuhkan pelatihan agar dapat menjalankan tugas – tugasnya dengan baik, sedangkan karyawan-karyawan lama membutuhkan pelatihan karena ada kemungkinan dilakukan transfer atau promosi dari jabatan yang sekarang.

2.11. Hubungan Pengukuran

Balanced Scorecard Dengan Strategi Sasaran dari sistem pengukuran adalah untuk memotivasi semua lini bekerja untuk mengimplementasikan secara baik strategi unit-unit bisnis yang sukses. Badan usaha dapat menerjemahkan strateginya kedalam sistem pengukuran yang jauh lebih baik karena mereka dapat mengkomunikasikan tujuan dan target mereka. Komunikasi ini mendorong manajer dan pekerja untuk memfokuskan usahanya pada pemacu kritis critical driver. Kaplan dan Norton 2000:129 menyatakan bahwa ada 3 prinsip yang dapat menghubungkan strategi dengan Balanced Scorecard badan usaha yaitu 1. Hubungan sebab-akibat Strategi adalah serangkaian hubungan antara sebab dan akibat. Hubungan sebab-akibat dapat dinyatakan sebagai urutan pernyataan jika-maka. Sebagai contoh jika meningkatkan pelatihan tentang produk, maka pengetahuan pekerja tentang produk tersebut meningkat dan keefektifan mereka dalam menjual dapat ditingkatkan. jika penjualan efektif mereka meningkat maka rata-rata produk yang mereka jual akan meningkat sehingga pendapatan badan usaha juga akan bertambah. Jadi setiap pengukuran yang dipilih dalam Balanced Scorecard harus merupakan elemen dari sebab dan akibat yang mengkomunikasikan dari strategi suatu badan usaha. 2. Hasil dan faktor pendorong kinerja Balanced Scorecard menggunakan pengukuran yang umum digunakan hanya saja pengukuran yang dipakai pada tiap-tiap unit usaha disesuaikan dengan strategi dari unit bisnis masing-masing. Balanced Scorecard yang baik harus menggabungkan ukuran hasil dan faktor pendorong kinerja sebab ukuran hasil tanpa faktor pendorong kinerja tidak dapat mengkomunikasikan bagaimana hasil dapat dicapai, sedangkan faktor pendorong kinerja tanpa ukuran hasil memungkinkan suatu unit bisnis akan mencapai peningkatan operasional jangka pendek tetapi akan gagal untuk peningkatan kerja finansial. Ukuran hasil menggambarkan tujuan umum yang akan dicapai seperti profitability, market share, costumer satsfaction, costumer retention dan employee skills. Sedangkan faktor pendorong kinerja merupakan suatu ukuran yang dibuat sesuai dengan strategi bisnis yang ingin dicapai. 3. Keterkaitan dengan masalah finansial Dalam melakukan program-program untuk perbaikan seperti kepuasan konsumen, inovasi dan kualitas, Balanced Scorecard harus memberikan penekanan yang kuat antara program tersebut dengan tetap menitikberatkan kepada hasil yang bersifat finansial. Gambar 2.4. Hubungan Strategi Dengan 4 Perspektif BSC Pertumbuhan ROI Pertumbuhan Pendapatan Berkurangnya Biaya Meningkatnya Kepercayaan Customer Quality Relationship Dengan Kecepatan Layanan Meningkatnya Kualitas Proses Layanan Customer Terintegrasikan nya Proses Layanan Customer State-of-the-art technology Keuangan Differentiation Strategy Sasaran Strategik Perspektif Customer Proses Bisnis Intern Meningkatnya Kapabilitas Personel Meningkatnya Kapabilitas Personel Pembelajaran dan Pertumbuhan

2.12. Analytical Hierarchy Process AHP

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada Rumah Sakit Elizabeth Situbondo)

1 6 2

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD.

0 1 6

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 9

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 17

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DI RUMAH SAKIT PERKEBUNAN PTPN X JEMBER SKRIPSI

0 0 21

PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

0 0 13