Manajemen Rumah Sakit Rekam Medik

b. Rumah Sakit Umum kelas A adalah RSU yang melaksanakan pelayanan kesehatan yang spesialistik dan sub spesialistik. c. Rumah Sakit Umum kelas B adalah RSU yang melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik yang luas. d. Rumah Sakit Umum keals C adalah RSU yang melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik paling sedikit 4 spesialis dasar yaitu penyakit dalam, penyakit bedah, penyakit kebidanankandungan dan kesehatan anak.

2.3. Manajemen Rumah Sakit

Willan 1990 menyatakan bahwa pelaksanaan manajemen di rumah sakit haruslah “seperti bebek merenangi kolam” tampak tenang dipermukaan dan tetap aktif bergerak dibawah permukaan. Hal ini perlu dilakukan karena rumah sakit berhadapan dengan orang – khususnya orang sakit – sehingga harus tampak tenang di satu pihak. Dipihak lain, karena kompleksnya masalah yang dihadapi rumah sakit, maka para manajernya harus betul – betul aktif bergerak terus untuk mampu memberi pelayanan terbaik. Aditama, Tjandra Y., Manajemen Administrasi Rumah Sakit , 2002. Sehubungan dengan kompleksitas sistem ketenagaan dan misi yang harus diemban oleh rumah sakit, penerapan fungsi manajemen di rumah sakit sangat tergantung pada empat faktor. Pertama adalah kepemimpinan direktur rumah sakit. Kedua adalah koordinasi yang dikembangkan oleh masing – masing wakil direktur dengan kepala staf medik fungsional dan kepala instalasinya. Ketiga adalah komitmen dan profesionalisme tenaga medis dan non medis di rumah sakit dokter, perawat dan tenaga penunjang lainnya. Dan Keempat adalah pemahaman pengguna jasa pelayanan rumah sakit pasien dan keluarganya akan jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di rumah sakit.

2.4. Rekam Medik

Rekam Medik RM Rumah Sakit RS merupakan komponen penting dalam pelaksanaan kegiatan manajemen rumah sakit. RMRS harus mampu menyajikan informasi lengkap tentang proses pelayanan medis dan kesehatan di rumah sakit, baik di masa lalu, masa kini maupun perkiraan di masa datang tentang apa yang akan terjadi. Menurut AA. Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan 2004 ada dua kelompok data RMRS di sebuah rumah sakit yaitu kelompok data medik dan kelompok data umum. 1. Data medik Data medik dihasilkan sebagai kewajiban pihak pelaksana pelayanan medis. Mereka akan mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien dengan menggunakan alat perekam tertentu, baik secara manual maupun dengan komputer. Ada dua jenis RMRS yaitu : a. Rekam medik untuk pasien rawat jalan termasuk pasien gawat darurat yang berisi tentang identitas pasien, hasil anamnesis keluhan utama, riwayat sekarang, riwayat penyakit yang pernah diderita, riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan atau yang dapat ditularkan diantara keluarga, hasil pemeriksaan: fisik, laboratorium, pemeriksaan khusus lainnya, diagnostik kerja, dan pengobatan atau tindakan. Pencatatan data ini harus diisi selambat – lambatnya 1 X 24 jam setelah pasien diperiksa. b. Isi rekam medik untuk pasien rawat inap hampir sama dengan isi rekam medik untuk pasien rawat jalan kecuali beberapa hal seperti persetujuan pengobatan tindakan, catatan konsultasi, catatan perawatan oleh perawat dan tenaga kesehatan lainnya, catatan observasi klinik, hasil pengobatan, resume akhir, dan evaluasi pengobatan. 2. Data Umum Data umum dihasilkan oleh kelompok kegiatan non medik yang akan mendukung kegiatan kelompok data medik di poliklinik. Beberapa contoh kegiatan poliklinik adalah kegiatan persalinan, kegiatan perawatan, dan lain – lain. Data umum pendukung didapatkan dari kegiatan pemakaian ambulans, kegiatan pemesanan makanan, kegiatan kepegawaian, kegiatan keuangan, dan sebagainya.

2.5. Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada Rumah Sakit Elizabeth Situbondo)

1 6 2

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD.

0 1 6

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 9

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 17

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DI RUMAH SAKIT PERKEBUNAN PTPN X JEMBER SKRIPSI

0 0 21

PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

0 0 13