Pengukuran Kinerja Tiap Perspektif Balanced Scroecard Pengukuran Kinerja Perusahaan Keseluruhan. Perbandingan Hasil Pengukuran Kinerja Perusahaan.

3. uji konsistensi, dengan menghitung : a. Prioritas n vector Eigen maks   b.Consistency Index 1    n n CI maks  c. Consistency Ratio IR Index Random CI Index y Consistenc CR  , matriks konsistensi jika CR 10 

3.6.5. Pengukuran Kinerja Tiap Perspektif Balanced Scroecard

Setelah mengetahui bobot ke – 4 perspektif dan tolak ukur masing – masing perspektif Balanced Scrocard, langkah selanjutnya yaitu mengukur kinerja perusahaan. Pengukuran dimulai dengan penilaian kinerja dari masing – masing tolak ukur yang digunakan dalam setiap perspektif Balanced Scrorecard. Penilaian skor kinerja semakin baik, apabila hasil yang dicapai dari suatu tolak ukur memilki nilai yang mendekati target, skor dari tolak ukur akan dikalikan dengan bobotnyua yang dimilki oleh tolak ukur tersebut. Hasil perkalian antara skor tolak ukur dengan bobot merupakan nilai kinerja dari tolak ukur itu. Pengukuran kinerja pada masing – masing tolak ukur bertujuan untuk mengetahui nilai kinerja dari tiap – tiap perspektif Balanced Scroecard. Skor yang diberikan adalah : 1 = Penilaian terhadap perusahaan kurang 2 = Penilaian terhadap perusahaan cukup 3 = Penilaian terhadap perusahaan baik

3.6.6. Pengukuran Kinerja Perusahaan Keseluruhan.

Nilai kinerja perusahaan secara keseluruhan diperoleh dari hasil perkalian antara nilai kinerja masing – masing perspektif Balanced Scorecard perusahaan dengan bobot kepentingan perspektif yang telah ditentukan. Semakin tinggi jumlah nilai yang diperoleh berarti semakin baik kinerja dari perusahaan. Adapun kriteria – kriteria penilaian terhadap pengukuran kinerja perusahaan secara menyeluruh yaitu : 1,00  Total hasil pengukuran 1,68 Kinerja RS kurang 1,68  Total hasil pengukuran 2,34 Kinerja RS cukup 2,34  Total hasil pengukuran 3,00 Kinerja RS baik

3.6.7. Perbandingan Hasil Pengukuran Kinerja Perusahaan.

Hasil pengukuran kinerja dengan rancangan Balanced Scorecard tersebut, untuk selanjutnya dilakukan perbandingan. Perbandingan dilakukan untuk tiap – tiap perspektif dan perspektif Balanced Scorecard dari hasil perbandingan tersebut maka diketahui pada tolak ukur dan perspektif mana suatu perusahaan mengalami penurunan peningkatan

3.6.8. Pembahasan Hasil Pengukuran Kinerja

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada Rumah Sakit Elizabeth Situbondo)

1 6 2

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD.

0 1 6

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 9

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 17

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DI RUMAH SAKIT PERKEBUNAN PTPN X JEMBER SKRIPSI

0 0 21

PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

0 0 13