Tabel 2.3. Nilai Random Index
Ordo matriks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RI 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
AHP:Brodjonegoro dan Sapta Utama 1991:17
Rumus dari konsistensi inkonsistensi CR itu sendiri dapat dituliskan sebagai berikut :
CR = CI RI, dimana : CR = Rasio Konsistensi
CI =
Indeks Konsistensi
RI =
Indeks Random
Tingkat inkonsistensi yang masih bias diterima adalah tingkat inkonsistensi sebesar 10 kebawah. Bambang PS Brodjonegoro, 1991:15
2.13. Peneliti Terdahulu Balanced Scoercard
1. Ina Tri Susanti 2005
Permasalahan : Selama ini PT. Sari Rajut Indah Pandaan, belum pernah
melakukan pengukuran kinerja secara matang dan menyeluruh. Maka permasalahan yang ada adalah bagaimana pengukuran kinerja perusahaan
dengan Balanced Scorecard dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan.
Variabel Penelitian : a.
Perspektif Keuangan Return on Equity ROE, Return of Total Assets ROA, Return on
Investment ROI, Total Asset Turnover TATO, Inventory Turover
ITO serta Net Profit Margin NPM selama periode tahun 2003 dan 2004.
b. Perspektif Pelanggan
Customer Retention, Number of Complaint, Sales Return, Number of New Customer selama periode tahun 2003 dan 2004.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Supplier Lead Time SLT, Defect Rate DR, serta On Time Delivery OTD selama periode tahun 2003 dan 2004.
d. Perspektif Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan
Employee Turnover RT, Employee Productivity EP serta Absenteism Abs selama periode tahun 2003 dan 2004.
Metode Pemecahan : Menggunakan metode Balanced Scorecard
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian, secara keseluruhan pada
tahun 2003 , nilai kinerja untuk Perspektif Keuangan adalah 2, Perspektif
Pelanggan adalah 2,053, Perspektif Proses Bisnis Internal adalah 2,740, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah 2,590. Sedangkan
pada tahun 2004, nilai kinerja untuk Perspektif Keuangan adalah 2,000,
Perspektif Pelanggan adalah 2,474, Perspektif Proses Bisnis Internal adalah 3, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah 2,349. Secara
keseluruhan kinerja PT. Sari Rajut Indah Pandaan, pada tahun 2003 adalah 2,265
yaitu cukup, sedang pada tahun 2004 meningkat menjadi 2,389
yaitu baik.
Ina Tri Susanti, 2005, “Analisis Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Sari Rajut Indah Pandaan”, Tugas Akhir S-1 Skripsi UPN
”Veteran” Jatim
2. Onny Saputa 2005
Permasalahan : Sejalan dengan meningkatnya pembangunan di propinsi
Jawa dan Bali sehingga untuk memenuhi permintaan tenaga listrik yang semakin meningkat maka dibangunlah PT. PJB. Seperti yang telah
diketahui bahwa SDM adalah asset berharga bagi perusahaan, yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan kualitas SDM yang menjadi jantung kekuatan
dan kunci sukses penunjang keberhasilan perusahaan. Hingga saat ini masih belum ada suatu sistem pengukuran kinerja SDM yang baku dan
bersifat komprehensif. Berangkat dari permasalahan tersebut. Bagaimana cara merancang dan mengukur kinerja sistem SDM dengan menggunakan
metode Balanced Scorecard dan Analytical Hierarchy Process AHP sebagai upaya untuk mengendalikan, mengevaluasi dan meningkatkan
kinerja SDM dalam menunjang keberhasilan perusahaan.
Variabel Penelitian : a.
Perspektif finansial hanya digunakan biaya pelatihan dan biaya pengadaan pegawai sebagai KPI pengukuran kinerja karyawan.
b. Perspektif customer yang digunakan karyawan menggunakan kepuasan
karyawan dan perputaran karyawan serta absensi.
c. Perspektif proses internal dibatasi pada persentasi rata-rata jam
pertemuan koordinasi atasan dan staff KOOR, rata-rata waktu pengeluaran biaya tunjangan kesehatan.
d. Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan dibatasi pada
pelatihan karyawan dan persentasi jumlah karyawan yang memiliki skill dalam bidang sistem informasi.
Metode Pemecahan : Menggunakan metode Balanced Scorecard dan AHP
Hasil Penelitian :
o Pencapaian kinerja sistem SDM perusahaan dalam hal ini karyawan
adalah sedang untuk tahun 2003 dan baik untuk tahun 2004. Nilai ini dapat dilihat dari skor yang dihasilkan pada pengukuran kinerja SDM
dengan menggunakan metode BSC yaitu berada pada level 3,2918 untuk tahun 2003 dan berada pada level 4,087 untuk tahun 2004.
o Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan perlu diperbaiki adalah :
- Perspektif Finansial
Onny Saputa, 2005, “Perancangan dan Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard dengan Analytical Hierarchy Process di PT.
Pembangkit Jawa Bali PT. PJB unit pemeliharaan Gresik”, Tugas Akhir S-1 Skripsi ITATS, Surabaya
3. Ahmad Wahyudin H2005
Permasalahan : PT. Keramik Diamond Industries merupakan perusahaan
yang memproduksi tegel keramik dinding dan lantai. Pada saat ini pengukuran kinerja yang digunakan hanya berfokus pada kinerja keuangan
dan belum terintegrasi dengan baik dalam suatu pengukuran, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode pengukuran yang menilai kinerja secara lebih
luas, berimbang dan terintegrasi meliputi perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan dengan
menggunakan metode Balanced Scorecard.
Variabel Penelitian : a.
Perspektif Finansial Pengukuran meliputi current ratio, total assets turnover, profit margin
on sales, return on equity, return on assets. b.
Perspektif Pelanggan Pengukuran meliputi customer retention, number of new customer, on
time delivery, sales return, number of complains. c.
Perspektif Proses Bisnis Internal Pengukuran meliputi percentage sales of new product, yield rate,
supplier lead time. d.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Pengukuran meliputi employee turnover, absenteism, number of
suggestion, employee training total.
Metode Pemecahan : Menggunakan metode Balanced Scorecard
Hasil Penelitian : Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja keseluruhan PT. Keramik Diamond Industries pada tahun 2003 dan 2004
adalah cukup dengan nilai 2,218 dan 2,263 meningkat 0,04. Kinerja perspektif finansial juga cukup dari 2 menjadi 2,241 naik 0,241. Kinerja
perspektif pelanggan juga cukup dari 2,095 menjadi 2,307 naik 0,212. Kinerja perspektif proses bisnis internal dari 2,441 baik menjadi 2,272
cukup turun 0,169. Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan dari 2,724 baik menjadi 2,192 cukup turun 0,532.
Ahmad Wahyudin H, 2005, “Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Keramik Diamond Industries Gresik”, Tugas Akhir S-1 Skripsi
UPN “Veteran” Jatim
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan diRumah Sakit Perkebunan PTPN X Jember, di JL. Bedadung No. 2 Jember. Penelitian ini berlangsung sejak bulan Juli 2008
sampai dengan selesai.
3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
3.2.1. Identifikasi Variabel
Untuk mempertegas batasan – batasan yang dimaksud dalam tujuan penelitian, maka perlu adanya identifikasi variabel yang digunakan yaitu :
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah 4 perspektif dalam Balanced
Scorecard yaitu : a.
Perpektif Keuangan b.
Perspektif Pelanggan c.
Perspektif Proses Bisnis Internal d.
Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan 2.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah seberapa baik kinerja dalam obyek penelitian sehingga dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode
Balanced Scorecard.