Tempat dan Waktu Penelitian Langkah – Langkah Pemecahan Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan diRumah Sakit Perkebunan PTPN X Jember, di JL. Bedadung No. 2 Jember. Penelitian ini berlangsung sejak bulan Juli 2008 sampai dengan selesai.

3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1. Identifikasi Variabel

Untuk mempertegas batasan – batasan yang dimaksud dalam tujuan penelitian, maka perlu adanya identifikasi variabel yang digunakan yaitu : 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah 4 perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu : a. Perpektif Keuangan b. Perspektif Pelanggan c. Perspektif Proses Bisnis Internal d. Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah seberapa baik kinerja dalam obyek penelitian sehingga dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

3.2.2. Definisi Operasional Variabel

Untuk memberi arah agar pembahasan tidak melebar, maka variabel – variabel yang diteliti perlu didefinisi operasionalkan. Definisi operasional dari variabel – variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Perspektif Keuangan Penilaian kinerja perusahaan ditinjau dari aspek keuangan. Variabel ini diukur berdasarkan pada analisis rasio Return on Equity ROE, Total Assets Turn Over TATO, dan Profit Margin on Sales PMoS, Debt Ratio selama periode tahun 2006-2007. 2. Perspektif Pelanggan Penilaian kinerja perusahaan ditinjau dari aspek pelanggan. Variabel ini diukur berdasarkan pada Customer Retention, Number of Complaint, Number of New Customer selama periode tahun 2006-2007. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Penilaian kinerja perusahaan ditinjau dari aspek proses bisnis internal. Variabel ini diukur berdasarkan pada Turn Over Internal TOI, Avarage Length of Stay ALOS, Bed Occupancy Rate BOR, Bed Turn Over BTO selama periode tahun 2006-2007. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Penilaian kinerja perusahaan ditinjau dari aspek pembelajaran dan pertumbuhan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Variabel ini diukur berdasarkan pada Employee Turn Over, Employee Training, Absenteism selama periode tahun 2006-2007.

3.3. Langkah – Langkah Pemecahan Masalah

Mulai Studi Pustaka Survey Lapangan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Identifikasi Visi, Misi dan Strategi Perusahaan Penentuan Hubungan Strategi Dengan Perspektif Balanced Scorecard Dan Tolak Ukur Yang Digunakan Dalam Pengukuran Kinerja Pengumpulan Data Empat Perspektif Penyusunan Kuisioner 1. Perspektif Finansial 2. Perspektif Pelanggan 3. Perspektif Proses Bisnis Internal 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Penyebaran Kuisioner Pengumpulan dan Pengolahan Hasil Kuisioner Kuisioner Tingkat Kepuasan Kuisioner Tingkat Kepentingan Uji Validitas Valid tabel hitung r r  Pengolahan data kuisioner dengan AHP Expert Choice Uji Konsistensi Buang item tidak valid B tidak ya D E A C C B D E A Gambar 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Uji Reliabilitas Reliabel tabel alpha r r  CR 0,1? Penentuan bobot tiap perspektif dan tiap tolak ukur Perancangan pengukuran kinerja metode Balanced Scorecard, menetapkan range skor keberhasilan dan nilai skor keberhasilan perusahaan Perhitungan Critical Success Factor untuk masing-masing perspektif Pengukuran Kinerja Perusahaan Secara Menyeluruh dengan mengikuti faktor bobot tiap tolak ukur dan tiap perspektif Hasil dan Pembahasan Pengukuran Kinerja Kesimpulan dan saran Selesai tidak ya tidak ya Penjelasan langkah – langkah flowchart pemecahan masalah : 1. Mulai Langkah awal penelitian yang meliputi penentuan topik dan persiapan awal lainnya. 2. Survey Lapangan dan Studi Pustaka Survey lapangan dilakukan dengan melihat secara langsung cara kerja dari rumah sakit yang diukur dengan empat perspektif yaitu perspektif keuangan financial perspective, perspektif pelanggan customer perspective, perspektif proses bisnis internal internal business perspective, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan learning and growth perspective. Setelah itu, mencari referensi – referensi yang berkaitan dengan konsep Balanced Scorecard dan referensi – referensi penunjang lainnya. 3. Perumusan Masalah Merumuskan masalah yang akan diteliti agar penelitian lebih menjurus pada permasalahan yang ada. 4. Tujuan Penelitian Setelah dilakukan perumusan masalah, kemudian menetapkan tujuan dari dilakukan penelitian ini. 5. Identifikasi dan Definisi OperasionalVariabel Mengidentifikasi variabel – variabel yang akan digunakan dalam penelitian dan penyelesaian skripsi yang berkaitan dengan konsep pengukuran kinerja rumah sakit. 6. Identifikasi Visi, Misi dan Strategi Perusahaan Identifikasi visi, misi dan strategi perusahaan dimaksudkan untuk menjabarkan visi, misi serta tujuan yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam Strategic Objective sesuai dengan masing-masing perspektif. 7. Menghubungkan strategi perusahaan dengan pengukuran Balanced Scorecard, antara lain : - Hubungan sebab akibat yaitu hubungan sebab akibat yang terjadi antara ke-4 perspektif Balanced Scorecard - Faktor pendorong kinerja,yaitu faktor – faktor pendorong kinerja yang dipergunakan sebagai tolak ukur pada tiap perspektif. - Keterkaitan masalah financial, yaitu tolak ukur yang telah ditetapkan nantinya akan terkait dengan tujuan financial. 8. Pengumpulan Data Melakukan pengumpulan berbagai data yang diperlukan untuk pengukuran menggunakan Balanced Scorecard untuk masing – masing perspektif yang ada. Data tersebut terdiri dari 2 bagian yaitu : a. Data Primer yaitu data yang secara langsung dikumpulkan atau diperoleh dari obyek penelitian yang merupakan data hasil kuisioner. Data penelitiaan yang termasuk data primer adalah analisis hasil dari kuisioner AHP yang diberikan kepada pihak manajemen rumah sakit. 1. Penyusunan kuisioner AHP Dalam kuisionr AHP ini, masing – masing tolak ukur dan masing – masing perspektif dibandingkan dan di ukur derajat kepentingannya. 2. Penyebaran kuisioner AHP Kuisioner AHP disebarkan pada pelanggan rumah sakit sesuai dengan perspektif dan tolak ukur yang digunakan. 3. Pengumpulan data dari hasil kuisioner AHP Hasil kuisioner akan dikumpulkan sehingga diperoleh data primer kuisioner AHP untuk selanjutnya diolah dengan metode AHP yaitu dengan melakukan pembobotan, pembuatan matriks perbandingan berpasangan dan dilakukan normalisasi. b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian melainkan telah tersusun dalam bentuk dokumen – dokumen tertulis yang telah dimiliki oleh perusahaan. 9. Uji Konsistensi Uji konsistensi digunakan untuk mengetahui bahwa suatu matrik yang telah terbentuk tersebut konsisten tidak. Artinya dalam proses pembobotan suatu matrik menggunakan pemahaman yang bersifat kualitatif dan subyektif, sehingga memungkinkan adanya penilaian yang menyimpang dari konsistensi logis artinya tidak dapat diterima, jadi nantinya diharapkan dalam uji konsistensi didapat hasil yang konsisten sehingga pembobotan yang telah dilakukan dapat diterima. 10. Rasio Konsistensi Rasio konsistensi biasa dilambangkan huruf CR, jika hasil dari uji konsistensi kurang dari 0,1 maka matrik yang telah terbentuk dapat diterima, akan tetapi jika lebih besar 0,1 maka perlu dilakukan penyebaran kuisioner kembali. 11. Uji Validitas Disini untuk mengetahui seberapa kuat suatu alat tes melakukan fungsi ukurnya. Artinya semakin tinggi angka validitas maka tes tersebut makin mengenai sasaran atau memang tepat pihak yang diberikan kuisioner. Jika ada data yang tidak valid maka akan dikeluarkan atau dibuang dan sisanya masuk ke tahap selanjutnya. 12. Uji Reliabilitas Digunakan untuk mengidentifikasi suatu alat ukur sejauh mana dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Artinya data kuisioner yang telah disebarkan hasilnya variabel – variabelnya tidak akan menyimpang jauh jika disebarkan pada orang yang berbeda. Jika hasil menyatakan tidak reliabel maka akan kembali ke penyebaran kuisioner menentukan tingkat kepentingan perspektif. Jika sudah reliabel maka lanjut ke tahap berikutnya. 13. Perancangan Pengukuran Balanced Scorecard Menetapkan tujuan,tolak ukur, target, penilaian dan score pada masing – masing perspektif 14. Perhitungan Critical Success Factors CSFs Dari data – data yang telah didapat, kemudian dilakukan perhitungan niali CSFs dari tiap –tiap perspektif selama periode tahun 2006 dan tahun 2007 yang meliputi : a. Perspektif keuangan b. Perspektif pelanggan c. Perspektif proses bisnis internal d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 15. Pembobotan empat perspektif Balanced Scorecard dengan tolak ukurnya. Memberikan bobot pada faktor keberhasilan critical berdasarkan dengan metode AHP. 16. Pengukuran kinerja perusahaan secara menyeluruh sesuai dengan rancangan Balanced Scorecard. Nilai kinerja perusahaan secara menyeluruh diperoleh dari hasil perkalian antara nilai kinerja masing – masing perspektif Balanced Scorecard perusahaan dengan bobot kepentingan perspektif yang tekah ditentukan. 17. Pembahasan hasil pengukuran kinerja Perbandingan dilakukan untuk tiap tolak ukur dan perspektif Balanced Scorecard, kemudian dari hasil perbandingan tersebut mengalami penurunan atau peningkatan dan juga peiode manakah tingkat kinerja perusahaan yang paling tinggi dan paling rendah, serta hal – hal apa sajakah yang menyebabkan atau mempengaruhi peningkatan atau penurunan kinerja perusahaan. Sehingga perusahaan dapat mengambil langkah yang tepat dan efektif, baik dalam meningkatkan atau memperbaiki kinerja perusahaan yang kurang baik maupun mempertahankan kinerja perusahaan yang sudah baik. 18. Kesimpulan dan saran Dari pengukuran kinerja yang telah dilakukan dapat disimpulkan kondisi kinerja tiap – tiap perspektif dari perusahaan. Saran diberikan kepada rumah sakit perkebunan PTPN X sebagai masukan bagi manajemen dalam penggunaan Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja. 19. Selesai.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada Rumah Sakit Elizabeth Situbondo)

1 6 2

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD.

0 1 6

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 9

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 17

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DI RUMAH SAKIT PERKEBUNAN PTPN X JEMBER SKRIPSI

0 0 21

PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

0 0 13