Perspektif Pelanggan Empat Perspektif Dalam Balanced Scorecard

c. Pemanfaatan aktivastrategi investasi Asset utilization or investment strategy Untuk pemanfaatan asset, manajer berusaha mengurangi tingkat modal kerja yang dibutuhkan untuk mendukung volume bisnis yang diinginkan. Selain itu berusaha memperbanyak pemanfaatan aktiva tetap dengan sumber daya yang langka secara lebih efisien dan pembuangan aktiva yang menghasilkan pengembalian di bawah nilai pasar. Semua tindakan memungkinkan bagi badan usaha untuk menaikkan pengembalian yang dihasilkan dari asset finansial serta aset fisiknya.

2.9.2. Perspektif Pelanggan

Filosofi manajemen terkini telah menunjukkan peningkatan pengakuan atas pentingnya customer focus dan customer satisfaction. Perspektif ini merupakan leading indicator. Jadi, jika pelanggan tidak puas mereka akan mencari produsen lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kinerja yang buruk dari perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan dimasa depan meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik. Gambar 2.1. Balanced Scorecard : Menuntut “Score” Di Empat Perspektif Secara Seimbang Sumber : Balanced Scorecard Menuju Organisasi Yang Berfokus Strategi, Sony Yuwono, 2002 Menurut Kaplan dan Norton, , Balanced Scorecard : Menerapkan Aksi Menjadi Strategi 2000:59, perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran, yaitu : customer core measurement dan customer value prepositions. 1. Customer Core Measurement Customer core measurement memiliki beberapa komponen pengukuran yaitu : PELANGGAN SCORE : 6 Tu ju an Ukur an Suasana Inisiatif PROSES BISNIS INTERNAL SCORE : 5 Tu ju an Ukur an Suasana Inisiatif PELANGGAN Suasana Inisiatif Ukur an Tu ju an ] SCORE : 9 PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN SCORE : 4 Tu ju an Ukur an Suasana Inisiatif VISI dan STRATEGI a. Market share Pegukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi antara lain : jumlah pelanggan, jumlah penjualan, dan volume unit penjualan. b. Customer Retention Mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen. c. Customer Acquisition Mengukur tingkat dimana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru. d. Customer Satisfaction Menaksir tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan criteria spesifik dalam value propotion. e. Customer Profitability Mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus diperlikan untuk mendukung pelanggan tersebut. Gambar 2.2. Perspektif Pelanggan : Tolok Ukur Utama Sumber : Balanced Scorecard Menuju Organisasi Yang Berfungsi Strategi, Sony Yuwono, 2002. AKUISISI PELANGGAN RETENSI PELANGGAN PROFITABILITAS PELANGGAN PANGSA PASAR KEPUASAN PELANGGAN 2. Customer Value Preposition Customer value preposition merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada core value preposition yang didasarkan pada atribut sebagai berikut : a. Product Service Attribute Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan kualitas. Pelanggan memiliki preferensi yang berbeda – beda atas produk yang ditawarkan. Ada yang mengutamakan fungsi dari produk, kualitas, atau harga yang murah. Perusahaan harus mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas produk yang ditawarkan. b. Customer Relationship Menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan. Perasaan konsumen ini sangat dipengaruhi oleh responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan berkaitan dengan masalah waktu penyampaian. Waktu merupakan komponen yang penting dalam persaingan perusahaan. Konsumen biasanya menganggap penyelesaian order yang cepat dan tepat waktu sebagai faktor yang penting bagi kepuasan mereka. c. Image and Reputation Menggambarkan faktor – faktor intangible yang menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Membangun image dan reputasi dapat dilakukan melalui ikln dan menjaga kualitas seprti yang dijanjikan.

2.9.3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada Rumah Sakit Elizabeth Situbondo)

1 6 2

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD.

0 1 6

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 9

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 17

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DI RUMAH SAKIT PERKEBUNAN PTPN X JEMBER SKRIPSI

0 0 21

PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

0 0 13