Perbandingan Kinerja Keseluruhan Perbandingan Kinerja Keseluruhan RS Perkebunan

 Memberikan insentif atau bonus bagi karyawan yang loyal terhadap perusahaan tanpa memandang jabatannya baik itu berasal dari dokter, perawat, teknisi atau juga dari cleaning service.  Mengadakan pertemuan secara rutin antara atasan dan bawahan sehingga terjadi komunikasi dua arah, atasan bisa mengetahui apa yang sedang dialami oleh bawahan dan juga sebaliknya. Dengan pertemuan itu diharapkan dapat tumbuh rasa kekeluargaan dan akan tercipta loyalitas terhadap perusahaan.

4.11.2. Perbandingan Kinerja Keseluruhan Perbandingan Kinerja Keseluruhan RS Perkebunan

PTPN X Jember 3 2,5 2 1,5 Nilai 2006 1 2007 0,5 PBI PP F P Tolok Ukur Keterangan: F : Finansial P : Pelanggan PBI : Proses Bisnis Internal PP : Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif Finansial mengalami perubahan pada tahun 2006 adalah 1,596 dan pada tahun 2007 adalah 1,455. Sedangkan untuk perspektif pelanggan tetap memperoleh nilai 3. Perspektif proses bisnis internal tahun 2006 adalah 2,4 dan pada tahun 2007 adalah 3. Untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang semula memiliki nilai 2,25 meningkat menjadi 2,75. Secara keseluruhan total hasil pengukuran kinerja RS pada tahun 2006 adalah 2,307 tabel 4.34 dan pada tahun 2007 adalah 2,495 tabel 4.35 maka dapat dikatakan bahwa kinerja RS pada tahun 2007 mengalami peningkatan meskipun belum mencapai nilai yang maksimal. Dapat dilihat pada hasil perhitungan, perspektif finansial memiliki nilai terendah daripada perspektif lainnya, pada tahun 2006 adalah sebesar 1,596 tabel 4.26 dan 2007 adalah sebesar 1,455 tabel 4.27. Hal ini terjadi karena jumlah pendapatan tidak sebanding dengan jumlah hutang yang dimiliki oleh RS meskipun pada tahun 2007 terjadi peningkatan laba. Tetapi untuk perspektif pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan, nilainya sudah baik sehingga mampu untuk menutupi kinerja finansial yang kurang baik. Dengan demikian secara keseluruhan, kinerja RS sudah baik hanya saja perlu dilakukan perbaikan pada perspektif finansial agar tidak terjadi penurunan pengembalian investasi pada pemegang saham dan tidak mengalami pembengkakan hutang perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian Pengukuran Kinerja di RS Perkebunan PTPN X Jember dengan Metode Balanced Scorecard, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengukuran kinerja RS Perkebunan PTPN X Jember tahun 2006 memiliki skor 2,307 oleh karenanya dapat digolongkan kriteria cukup, dan tahun 2007 meningkat menjadi 2,495 yang digolongkan kriteria baik. Perbandingan masing-masing perspektif adalah sebagai berikut : a. Perspektif Keuangan Financial Perspective Kinerja Financial Perspective pada tahun 2006 memiliki skor terbobot 1,596 yang digolongkan kriteria kurang, dan tahun 2007 menurun menjadi 1,455 yang digolongkan kriteria kurang. b. Perspektif Pelanggan Customer Perspective Kinerja Customer Perspective pada tahun 2006 memiliki skor terbobot 3 yang digolongkan kriteria baik dan dapat mempertahankan kinerjanya pada tahun 2007 menjadi 3 yang digolongkan kriteria baik. c. Perspektif Proses Bisnis Internal Internal Business Process Perspective Kinerja Internal Business Process Perspective pada tahun 2006 memiliki skor terbobot 2,4 yang digolongkan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi 3 yang digolongkan kriteria baik.

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada Rumah Sakit Elizabeth Situbondo)

1 6 2

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD.

0 1 6

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 9

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 17

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DI RUMAH SAKIT PERKEBUNAN PTPN X JEMBER SKRIPSI

0 0 21

PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PADA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

0 0 13