BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Rumah
Sakit
Pengertian Rumah Sakit menurut American Hospital Association tahun 1978 adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan
kepada pasien – diagnostig dan terapeutik – untuk berbagai penyakit dan masalah kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah. Sementara itu SK Menteri
Kesehatan RI No. 983MenkesSKXI1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat
dasar, spesialistik dan subspesialistik. Aditama, Tjandra Y., Manajemen Administrasi Rumah Sakit, 2002.
Dalam perkembangannya fungsi rumah sakit tidak hanya sebagai institusi untuk penyembuhan penyakit saja tetapi lebih menyeluruh setidaknya menurut
Milton Roemer dan Friedman dalam buku Doctors in Hospital 1971 yang menyatakan bahwa rumah sakit setidaknya punya lima fungsi. Pertama, harus ada
pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnostik dan terapeutiknya. Berbagai jenis spesialisasi, baik bedah maupun non bedah harus tersedia. Pelayanan rawat inap
ini juga meliputi pelayanan keperawatan, gizi, farmasi, laboratorium, radiologi, dan berbagai pelayanan diagnostik serta terapeutik lainnya. Kedua, rumah sakit
harus memiliki pelayanan rawat jalan. Ketiga, rumah sakit juga punya tugas untuk melakukan pendidikan dan latihan. Keempat, rumah sakit perlu melakukan
penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan, karena keberadaan pasien di
rumah sakit merupakan modal dasar untuk penelitian ini. Kelima, rumah sakit juga punya tanggung jawab untuk program pencegahan penyakit dan penyuluhan
kesehatan bagi populasi disekitarnya. Aditama, Tjandra Y., Manajemen Administrasi Rumah Sakit , 2002.
2.2. Jenis – Jenis Rumah Sakit
Di Indonesia dikenal tiga jenis RS sesuai dengan kepemilikan, jenis pelayanan dan kelasnya.
Berdasarkan kepemilikannya menurut AA. Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan 1999:148 adalah:
1. RS Pemerintah RS Pusat, RS Provinsi, RS Kabupaten.
2. RS BUMNABRI.
3. RS Swasta yang menggunakan dana investasi dari sumber dalam negeri
PMDN. 4.
RS Swasta yang menggunakan dana investasi dari sumber luar negeri PMA. Berdasarkan jenis pelayanannya menurut AA. Gde Muninjaya 1999:148:
1. RS Umum.
2. RS Jiwa.
3. RS Khusus mata, paru, jantung dsb.
Sedangkan berdasarkan kelasnya merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan No.134 MenkesSKIV78 th.1978 pasal 4 yaitu:
a. Rumah Sakit Umum yang dimaksud dalam keputusan ini adalah RS kelas A,
Kelas B, Kelas C.
b. Rumah Sakit Umum kelas A adalah RSU yang melaksanakan pelayanan
kesehatan yang spesialistik dan sub spesialistik. c.
Rumah Sakit Umum kelas B adalah RSU yang melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik yang luas.
d. Rumah Sakit Umum keals C adalah RSU yang melaksanakan pelayanan
kesehatan spesialistik paling sedikit 4 spesialis dasar yaitu penyakit dalam, penyakit bedah, penyakit kebidanankandungan dan kesehatan anak.
2.3. Manajemen Rumah Sakit