Pekerjaan Komponen-komponen Status Sosial Ekonomi

a Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan, kerja lembur dan kerja lainnya yang dilakukan secara tidak teratur atau kadang-kadang. b Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri dan komisi. c Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah atau investasi barang atau bangunan lainnya. 2 Pendapatan yang berupa barang yaitu pembayaran upah dan gaji yang ditentukan dalam bentuk barang, seperti beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan kreasi. c. Sumber pendapatan 1 Pendapatan tetap Pendapatan tetap diperoleh dari pekerjaan tetap seseorang. Pendapatan ini akan diberikan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang dilakukan dan diberikan secara rutin pada setiap jangka waktu tertentu. Pendapat yang diterima secara umum diberikan dalam bentuk uang dan besar kecilnya pendapatan yang diperoleh disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. 2 Pendapatan tambahan Pendapatan tambahan adalah pendapatan yang diperoleh memalui pekerjaan sampingan seperti usaha dagang, pertokoan, usaha bengkel, dan usaha-usaha rumahan lainnya. Pekerjaan ini dilakukan seseorang untuk mendapatkan tambahan pemasukan dari pendapatan tetap ang diperoleh. Besar atau kecilnya pendapatan yang diperoleh tidak selalu dapat diprediksi, karena sangat dipengaruhi oleh keberhasilan dalam pekerjaan sampingan yang dilakukan. Berdasarkan keputusan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengenai Upah Minimum KotaKabupaten UMK di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka UMK tahun 2014 ditetapkan sebagai berikut, Kota Jogja : Rp 1.173.300, Sleman : Rp 1.127.000, Bantul : Rp 1.125.500, Kulonprogo : Rp 1.069.000, dan Gunungkidul:Rp 988.500 http:www.harianjogja.com ,142014, 20:32. Sedangkan untuk penggolongan pendapatan, BPS membedakan pendapatan penduduk menjadi 4 golongan yaitu : Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan rata-rata lebih dari Rp 3.500.000,00 per bulan, golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara Rp 2.500.000,00 sd Rp 3.500.000,00 per bulan, golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata antara Rp 1.500.000 sd Rp 2.500.000,00 per bulan. Sedangkan untuk golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rata di bawah Rp 1.500.000. Berdasarkan kedua data tersebut maka untuk orang tua yang pendapatannya dibawah batas UMR tergolong berpendapatan rendah, orang tua dengan pendapatan batas UMR-Rp 2.500.000 masuk dalam kategori pendapatan sedang, dan orang tua yang mempunyai pendapatan diatas Rp 2.500.000 masuk dalam kategori berpendapatan tinggi.

4. Jenis tempat tinggal

Menurut Kaare Svalastoga dalam Maria Dona 2011:21 untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari : a. Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, rumah sewaan, menumpang di rumah saudara atau ikut orang lain. b. Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu atau bambu. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi pada umumnya menempati rumah permanen, sedangkan keluarga yang keadaan sosial ekonominya menengah kebawah menempati rumah semi permanen atau tidak permanen. c. Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati umumnya semakin tinggi tingkat sosial ekonominya. Dari pendapat Kaare Svalostoga tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis tempat tinggal dapat dijadikan alat untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang atau keluarga yang menempati rumah tersebut. Keluarga yang mempunyai rumah sendiri dengan kondisi rumahnya permanen dan ukuran rumah yang luas

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN Penggunaan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Pada Siswa Kelas VIII Internasional Semester

0 3 15

PENDAHULUAN Penggunaan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Pada Siswa Kelas VIII Internasional Semester Genap MTs PPMI Assalaam Sukoharjo

0 2 6

Pengaruh status sosial ekonomi orangtua siswa terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII D SMP Maria Immaculatata Marsudirini Yogyakarta.

0 0 2

Upaya membangun aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar.

0 1 266

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar untuk Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 3

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 SURAKARTA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA - UNS Institutional Repository

0 1 18

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TAMBAK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

0 0 16

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TAMBAK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR - repository perpustakaan

0 0 36

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR DI KELAS VIII SMPN 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 1 19

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII D SEMESTER 2 SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI

0 13 233