verbal dengan bentuk perumpamaan dan perbandingan. Sedangkan teori symbolic yaitu individu telah mampu
memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika,
melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar
Belajar sebagai suatu aktivitas atau interaksi seseorang dengan lingkungannya. Dalam hal ini pastilah banyak hal-hal atau faktor-
faktor pendukung terjadinya proses belajar. Sumadi Suryabrata 2004:233 mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar sebagai berikut: a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa ekstern
1 Faktor-faktor sosial Faktor-faktor sosial adalah faktor manusia, yaitu
kehadiran seseorang atau orang-orang lain pada waktu seseorang sedang belajar dan kebanyakan akan mengganggu
belajar, misalnya saat anak sedang belajar di rumah lalu terdengar anak-anak lain bermain atau bercakap-cakap, atau
saat anak sedang mengerjakan ujian di kelas, anak-anak lain hilir mudik berjalan sambil berbicara satu dengan yang lain di
depan kelasnya.
Faktor sosial lain juga dapat di lihat dari lingkungan sosial pelajar, yaitu dari teman sebaya dan keluarga. Keluarga
sangat berperan dalam menunjang keberhasilan belajar anaknya. Perhatian, kesabaran, dan kepedulian keluarga
terhadap proses belajar anaknya akan memotivasi dan membangkitkan anak dalam belajar. Dukungan orangtua
sangat penting. Selain dukungan dalam bentuk sikap, orangtua juga sedapat mungkin untuk memberikan fasilitas belajar yang
memadai untuk anak. Fasilitas belajar dapat berupa tempat belajar yang layak, sumber belajar yang memadai, alat tulis
yang cukup, dan berbagai keperluan sekolah anak. Dalam hal ini status sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi proses
dan hasil belajar siswa. 2 Faktor-faktor nonsosial
Kelompok faktor-faktor ini adalah faktor yang berasal dari lingkungan yaitu dapat berupa keadaan alam sekitar, misalnya
keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu pagi, siang, atau malam. Faktor lainnya adalah keadaan tempat belajar
letaknya, bangunannya, penerangannya, sirkulasi udaranya, alat-alat yang di pakai untuk belajar buku, alat peraga, alat
tulis, dan alat-alat pendukung proses belajar lainnya. b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa intern
1 Faktor-faktor fisiologis
a Keadaan tonus jasmani pada umumnya Nutrisi yang cukup dan keadaan tubuh siswa yang sehat
tidak punya penyakit kronis akan berpengaruh pada keadaan jasmani yang sehat. Siwa yang sehat jasmani
tentunya akan mempunyai semangat belajar yang baik, mereka tidak mudah lelah, lesu, dan mengantuk.
Sebaliknya jika anak kekurangan kadar nutrisi dan mempunyai
penyakit, mereka
akan lekas
lelah, mengantuk, loyo, dan konsentrasi mereka untuk belajar
pun akan berkurang. b Keadaan fungsi jasmani tertentu terutama pancaindra
Berfungsinya pancaindra merupakan syarat terjadinya proses belajar dengan baik. Pancaindra yang paling
berperanan penting dalam belajar adalah mata dan telinga. Keadaan mata dan telinga yang normal dan sehat akan
dapat membantu anak dalam belajar, yaitu mata untuk melihat guru menjelaskan materi, guru memperagakan
media untuk menjelaskan materi tertentu, untuk melihat bentuk dan warna, dan untuk membaca, sedang telinga
untuk mendengarkan penjelasan guru atau teman yang sedang mendiskusikan materi tertentu.
2 Faktor-faktor psikologis a Kognitif
Faktor psikologis yang termasuk dalam faktor kognitif adalah bakat dan intelegensi.
Bakat Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan
sesuatu tugas, yang sedikit sekali tergantung latihan mengenai hal tersebut William B Michael dalam
Sumadi Suryabrata 2004:159. Sedangkan menurut Woodworth dan Marquis Sumadi Suryabrata,
2004:159, bakat termasuk dalam kemampuan. Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi
yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai
suatu kecakapan,
pengetahuan, dan
keterampilan khusus. Bakat dipengaruhi oleh unsur genetik, latihan, dan strukur tubuh Beni S
Ambarjaya, 2012:18. Menurut fungsinya bakat dapat dibedakan menjadi dua yaitu, kemampuan bidang
khusus talent seperti musik dan melukis dan bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk
merealisasi kemampuan khusus. Faktor-faktor yang mempengaruhi bakat adalah faktor lingkungan yaitu
kesempatan, dukungan orangtua, status
sosial ekonomi, tempat tinggal, sarana, dan prasarana, dan
faktor yang kedua adalah faktor diri seperti minat,
keinginan, keberanian, dan keuletan. Bakat dapat diukur dengan tes bakat yang bertujuan untuk
membantu memberikan gambaran mengenai minat dan kemampuan seseorang di bidang-bidang tertentu
untuk kemudian
merencanakan dan
membuat keputusan
mengenai pilihan
pendidikan atau
pekerjaan. Intelegensi
Edward Throndike dalam Beni S Ambarjaya 2012:24, menyatakan bahwa intelegensi adalah
kmampuan individu untuk memberikan respon yang tepat baik terhadap stimulus yang diterimanya.
Menurut Donald
Stener, intelegensi
adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang
sudah ada untuk memecahkan berbagai masalah. Sedangkan menurut Alferd Binet intelegensi terdiri
atas tiga komponen yaitu, kemempuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan
untuk mengubah arah tindakan, dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri. Secara umum
intelegensi dapat diartikan sebadai kemampuan atau kecepatan seseorang dalam berfikir, menganalisis
sesuatu secara cermat dan tepat. Integegensi juga