penutur ialah direktif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur tutur menangis.
5 Maksud ketidaksantunan penutur
Tuturan E4: Penutur bermaksud menyuruh atau memerintah mitra tutur
untuk menghabiskan minuman yang sudah dibuat sebelumnya.
4.2.5.4 Subkategori Mengejek
Subkategori mengejek pada kategori mebimbulkan konflik terjadi karena penutur dengan sengaja mengucapkan tuturan yang bermaksud mengejek atau
meremehkan mitra tutur sehingga membuat mitra tutur tersinggung dan timbullah konflik antara penutur dan mitra tutur. Berikut ini contoh tuturan yang termasuk
dalam subkategori mengejek. Cuplikan tuturan 51
P : “Dolan wae, bali” Main terus, pulang
MT :
“Yo ben, yo ben.” E5
Biarin, biarin P : “Has luweh”
Has terserah Konteks tuturan: Penutur anak perempuan berumur 7 tahun, kelas 2 SD. Mitra
tutur perempuan berumur 56 tahun. Mitra tutur adalah nenek penutur. Tuturan terjadi di lapangan bola yang berada di dekat rumah penutur, saat mahgrib
penutur sedang bermain dengan teman-temannya di lapangan. Mitra tutur menyuruh penutur untuk pulang ke rumah karena sudah maghib. Penutur tidak
mau pulang ke rumah.
Dari tuturan tersebut, analisis wujud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, penanda ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, serta maksud
ketidaksantunan penutur dapat diperinci sebagai berikut.
1 Wujud ketidaksantunan linguistik
Tuturan E5:
“Yo ben, yo ben.” Biarin, biarin.
2 Wujud ketidaksantunan pragmatik
Tuturan E5: Penutur berbicara dengan tidak menghiraukan mitra tutur.
Penutur seperti menyepelekan mitra tutur. Penutur membuat mitra tutur marah. Penutur sadar bahwa mitra tutur adalah neneknya.
3 Penanda ketidaksantunan linguistik
Tuturan E5: Diksi yang digunakan termasuk dalam bahasa nonstandar.
Bahasa nonstandar ditandai dengan penggunaan bahasa Jawa. Penutur berbicara dengan nada naik tinggi. Tekanan pada kata “yo ben”. Intonasi yang
digunakan penutur ialah intonasi berita.
4 Penanda ketidaksantunan pragmatik
Konteks tuturan E5: Penutur anak perempuan berumur 7 tahun, kelas 2
SD. Mitra tutur perempuan berumur 56 tahun. Mitra tutur adalah nenek penutur. Tuturan terjadi di lapangan bola yang berada di dekat rumah penutur,
saat mahgrib penutur sedang bermain dengan teman-temannya di lapangan. Mitra tutur menyuruh penutur untuk pulang ke rumah karena sudah maghib.
Penutur tidak mau pulang ke rumah. Tujuan penutur dari tuturannya ialah menolak perintah mitra tutur yaitu neneknya untuk pulang ke rumah. Tindak
verbal dari tuturan penutur ialah ekspresif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur tutur tutur marah kepada penutur.
5 Maksud ketidaksantunan penutur
Tuturan E5: Penutur bermaksud menolak perintah mitra tutur yang
menyuruh penutur untuk pulang.
4.2.5.5 Subkategori Menolak