Instrumen Penelitian Metode dan Teknik Analisis Data

secara umum akan sama diberikan oleh para responden, tetapi yang jelas tidak ada perangkat pertanyaan baku yang disiapkan terlebih dahulu. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara yang sebenarnya Moleong, 2007:187.

3.4 Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto 2010:203 menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ketidaksantunan ini ialah petunjuk wawancara daftar pertanyaan, pancingan, dan daftar kasus dan blangko pengamatan dengan bekal teori ketidaksantunan berbahasa. Teori tersebut akan digunakan untuk menganalisis penggunaan bahasa antaranggota keluarga. Data-data yang didapat akan dicatat untuk kemudian dianalisis lebih lanjut.

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data

Tahapan analisis data merupakan tahapan yang sangat menentukan karena pada tahapan ini kaidah-kaidah yang mengatur keberadaan objek penelitian harus sudah diperoleh. Mahsun 2005:253 menjelaskan bahwa analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi atau mengelompokkan data. Pada tahap ini, dilakukan upaya mengelompokkan, menyamakan data yang sama dan membedakan data yang memang berbeda, serta menyisihkan pada kelompok lain data yang serupa, tetapi tidak sama. Rahardi 2009:36 mengungkapkan bahwa metode analisis kontekstual dapat disejajaran dengan metode analisis padan. Padan merupakan kata yang bersinomim dengan kata banding dan sesuatu yang dibandingkan mengandung makna adanya keterhubungan sehingga padan diartikan sebagai hal menghubung- bandingkan. Metode padan dapat dibedakan menjadi dua, yakni metode padan yang sifatnya intralingual dan metode padan yang sifatnya ekstralingual. Metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur- unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda. Metode ini digunanakan untuk menganalisis data secara linguistik. Berbeda dengan metode padan intralingual, metode padan ekstralingual digunakan untuk menganalisis unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa. Dengan demikian, metode ini digunakan untuk menganalisis data secara pragmatik Mahsun, 2005:117 –120. Data yang telah dicatat dan diinventarisasi akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1 Data diidentifikasi berdasarakan ciri-ciri penanda khas yang ditemukan. 2 Data diklasifikasi berdasarkan kriteria persepsi ketidaksantunan. 3 Data diinterpretasi atau dimaknai berdasarkan teori yang menjadi acuan. 4 Data dideskripsikan dalam bentuk sajian hasil analisis.

3.6 Sajian Hasil Analisis Data