Subkategori Menyindir Kategori Ketidaksantunan Melecehkan Muka

tindak perlokusi mitra tutur mengganti acara televisi, kemudian pergi meninggalkan penutur dengan kesal. 5 Maksud ketidaksantunan penutur Tuturan C3: Penutur bermaksud menyuruh atau memerintah mitra tutur untuk memasak sendiri. Tuturan C9: Penutur bermaksud menegur mitra tutur yang sedang menonton acara televisi karena acara televisi tersebut dianggap tidak sesuai dengan umur mitra tutur.

4.2.3.3 Subkategori Menyindir

Subkategori menyindir pada kategori melecehkan muka terjadi ketika penutur secara sengaja membuat mitra tutur tersindir akibat tuturannya. Berikut ini contoh tuturan yang termasuk dalam subkategori menyindir. Cuplikan tuturan 26 MT : “Kulo nuwun.” Permisi. P : “Wis tutuk le dolan?” C13 Sudah puas yang main? MT : “Sapa sing dolan?” Siapa yang main? Konteks tuturan: Penutur perempuan berumur 45 tahun. Mitra tutur perempuan berumur 22 tahun. Penutur adalah ibu mitra tutur. Tuturan terjadi di ruang keluarga, saat sore menjelang maghrib. Mitra tutur baru pulang ke rumah setelah pergi selama sepuluh jam. Penutur melihat mitra tutur masuk ke rumah. Cuplikan tuturan 31 MT : “Mbak, gantian kene.” Mbak, gantian sini. P : “Rasah-rasah Gaweanmu wae ra rampung-rampung.” C18 Tidak usah-tidak usah Kerjaan kamu saja tidak selesai-selesai. MT : “Yo wis.” Ya sudah. Konteks tuturan: Penutur perempuan berumur 22 tahun. Mitra tutur perempuan berumur 13 tahun tahun. Penutur adalah kakak mitra tutur. Tuturan terjadi di depan rumah, saat sore hari. Penutur sedang memotong sayur untuk dimasak. Mitra tutur bermaksud membantu penutur untuk memotong sayuran. Mitra tutur bertugas mengupas bawang. Mitra tutur belum selesai mengupas bawang. Dari kedua tuturan tersebut, analisis wujud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, penanda ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, serta maksud ketidaksantunan penutur dapat diperinci sebagai berikut. 1 Wujud ketidaksantunan linguistik Tuturan C13: “Wis tutuk le dolan?” Sudah puas yang main? Tuturan C18: “Rasah-rasah Gaweanmu wae ra rampung-rampung.” Tidak usah-tidak usah Kerjaan kamu saja tidak selesai- selesai. 2 Wujud ketidaksantunan pragmatik Tuturan C13: Penutur berbicara dengan sinis. Penutur berbicara seperti menuduh mitra tutur. Penutur telah membuat mitra tutur tersinggung. Penutur sadar bahwa mitra tutur adalah anaknya. Tuturan C18: Penutur berbicara dengan ketus. Penutur menunjukkan ekspresi galak. Penutur bereaksi secara spontan kepada mitra tutur. Penutur sengaja membuat mitra tutur tidak nyaman dan tersinggung. 3 Penanda ketidaksantunan linguistik Tuturan C13: Diksi yang digunakan termasuk dalam bahasa nonstandar. Bahasa nonstandar ditandai dengan penggunaan bahasa Jawa. Penutur berbicara dengan nada naik tinggi. Tekanan pada kata “tutug”. Intonasi yang digunakan penutur ialah intonasi tanya. Tuturan C18: Diksi yang digunakan termasuk dalam bahasa nonstandar. Bahasa nonstandar ditandai dengan penggunaan bahasa Jawa. Penutur berbicara dengan nada naik tinggi. Tekanan pada kata “rasah-rasah”. Intonasi yang digunakan penutur ialah intonasi seru. 4 Penanda ketidaksantunan pragmatik Konteks tuturan C13: Penutur perempuan berumur 45 tahun. Mitra tutur perempuan berumur 22 tahun. Penutur adalah ibu mitra tutur. Tuturan terjadi di ruang keluarga, saat sore menjelang maghrib. Mitra tutur baru pulang ke rumah setelah pergi selama sepuluh jam. Penutur melihat mitra tutur masuk ke rumah. Tujuan penutur dari tuturannya ialah penutur menyindir mitra tutur yang baru saja pulang setelah pergi selama 10 jam. Tindak verbal dari tuturan penutur ialah ekspresif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur menjawab tuturan penutur dengan kesal karena penutur tidak mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan oleh mitra tutur selama 10 jam tersebut. Konteks tuturan C18: Penutur perempuan berumur 22 tahun. Mitra tutur perempuan berumur 13 tahun tahun. Penutur adalah kakak mitra tutur. Tuturan terjadi di depan rumah, saat sore hari. Penutur sedang memotong sayur untuk dimasak. Mitra tutur bermaksud membantu penutur untuk memotong sayuran. Mitra tutur bertugas mengupas bawang. Mitra tutur belum selesai mengupas bawang. Tujuan penutur dari tuturannya ialah penutur menyuruh mitra tutur untuk menyelesaikan tugasnya lebih dulu. Tindak verbal dari tuturan penutur ialah ekspresif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur kesal kepada penutur. 5 Maksud ketidaksantunan penutur Tuturan C13: Penutur bermaksud menegur mitra tutur yang baru pulang ke rumah setelah pergi selama sepuluh jam. Tuturan C18: Penutur bermaksud melarang mitra tutur untuk membantu pekerjaannya karena pekerjaan mitra tutur belum selesai.

4.2.3.4 Subketegori Mengejek