Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray TSTS

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray TSTS

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah tipe Two Stay Two Stray TSTS. Model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray TSTS ini dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1990. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil informasi dengan kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya. Menurut Huda 2011:140-141, langkah-langkah model pembelajaran tipe TSTS adalah sebagai berikut. a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat. b. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. c. Setelah selesai, 2 anggota dari masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain. d. Dua orang yang “tinggal” dalam kelompok bertugas membagikan informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka. e. “Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompok semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain. f. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua. Prosedur: 1. Salah satu siswa dari masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan. 2. Siswa berikutnya lalu ikut memberikan kontribusi pemikirannya. 3. Demikian seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan. Berikut disajikan gambar skema diskusi Model pembelajaran tipe TSTS yang dilakukan. Gambar. 2.1. Skema diskusi model pembelajaran tipe TSTS. Keterangan: Siswa yang bertamu ke kelompok lain Pembelajaran kooperatif model TSTS terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut. 1. Persiapan Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan suku. 2. Presentasi Guru Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. 3. Kegiatan Kelompok Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil 4 siswa yaitu dengan mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta mancocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. 4. Formalisasi Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. 5. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Masing- masing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan tipe TSTS, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi. Suatu model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari tipe TSTS adalah sebagai berikut : 1. Dapat diterapkan pada semua kelastingkatan. 2. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna 3. Lebih berorientasi pada keaktifan. 4. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar Sedangkan kekurangan dari model TSTS adalah: 1. Membutuhkan waktu yang lama 2. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok 3. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan materi, dana dan tenaga 4. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

F. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP Pangudi Luhur I Klaten.

0 2 596

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK SISWA KELAS XA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2011- 2012 SKRIPSI

0 0 220