Jenis Penelitian Setting Penelitian Hipotesa Penelitian Variabel Penelitian Instrumen Metode Pengumpulan Data

30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif. Data kualitatif akan digunakan untuk memperkuat deskripsi data kuantitatif.

B. Setting Penelitian

1. Waktu dan Tempat Penelitian a Waktu penelitian : bulan Maret 2012 sampai Mei 2012 b Tempat penelitian : SMA Pangudi Luhur Sedayu 2. Subyek Penelitian Subyek yang teliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada semester II genap tahun ajaran 2011 – 2012 yang berjumlah 32 siswa. 3. Obyektif Penelitian Obyek penelitian ini adalah Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa.

C. Hipotesa Penelitian

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi Pengelolaan Lingkungan tahun ajaran 2011 - 2012.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Variabel terikat : keaktifan dan hasil belajar siswa. 2. Variabel bebas : model pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian Khemmis Mc Taggart yang terdiri dari 4 komponen berulang dalam satu siklus, yaitu: 1. Perencanaan planning 2. Pelaksanaan tindakan acting 3. Pengamatan observing 4. Refleksi reflecting Tahap-tahap penelitian tindakan kelas PTK ini nantinya yang membentuk siklus demi siklus sampai tuntas penelitian, sehingga diperoleh data yang dapat dikumpulkan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dengan pokok bahasan keseimbangan lingkungan dan aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan , dan siklus II dengan pokok bahasan limbah dan pengolahannya, penanganan limbah dengan cara daur ulang, dan upaya pencegahan pencemaran lingkungan. Gambar.3.1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas

a. Observasi dan Refleksi Awal

Berdasarkan hasil observasi, di kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu sudah diterapkan pembelajaran kooperatf namun pada pelaksanaannya masih belum optimal hal ini dapat diketahui bahwa pembelajaran di kelas lebih sering menggunakan metode ceramah dan belum adanya kelompok kooperatif sehingga peneliti kesulitan untuk memperoleh data lima unsur pembelajaran kooperatif. Situasi kelas pada saat pembelajaran tidak terlalu aktif sehingga informasi hanya berjalan satu arah yaitu dari guru kepada siswa. Data hasil belajar menunjukkan bahwa rata-rata kelas sebesar 65.96 diantaranya 46.6 14 siswa telah tuntas belajar sedangkan 53.3 16 siswa belum tuntas belajar. Padahal SKM klasikal di SMA Pangudi Luhur Sedayu ditentukan sebesar 70 dari jumlah Σ siswa yang mencapai daya serap minimal ≥ 70. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran belum menunjukkan hasil belajar yang maksimal. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa sekaligus diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya maka diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS

b. Siklus I 2 x pertemuan – 3 JP

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sebanyak 3 x 45 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Mei 2012 sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Mei 2012.

1. Perencanaan Tindakan Siklus I

Berdasarkan observasi awal, maka peneliti merencanakan tindakan kelas untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS. Rencana tindakan adalah sebagai berikut: 1. Menyusun RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pokok bahasan Pengelolaan Lingkungan. 2. Menyiapkan LKS Lembar Kerja Siswa. 3. Membuat soal tes pada siklus I. 4. Menyiapkan alatbahansumber belajar yang diperlukan untuk pembelajaran pada siklus I. 5. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas siswa yang berisi lima unsur pembelajaran kooperatif selama proses belajar kooperatif tipe TSTS 6. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran tipe TSTS berlangsung 7. Membagi siswa dalam 8 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang, pembagian kelompok didasarkan atas kemampuan akademik.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tahap pelaksanaan tindakan berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah sebagai berikut: a Kegiatan awal • Pada awal pelajaran guru pelaksana menyampaikan salam pembuka kepada siswa dan menyiapkan kondisi belajar siswa. • Guru Pelaksana mempresentasikan tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS • Guru pelaksana tindakan mengorganisasikan siswa kedalam 8 kelompok kerja dan siswa melakukan kegiatan diskusi secara berkelompok. • Memberikan apersepsi kepada siswa: dengan menanyakan “apakah yang kalian ketahui tentang Perubahan dan Pencemaran Lingkungan ?” • Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. • Tes awal siswa Pilihan Ganda. • Guru pelaksana tindakan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan tipe Two Stay Two Stray TSTS. b Kegiatan Inti Pada kegiatan ini siswa melakukan 4 tahap kegiatan: • Guru pelaksana menjelaskan materi pelajaran yang akan diajarkan. • Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam LKS. • Dua orang siswa dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain secara terpisah untuk bertukar pendapat mengenai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. • Setelah bertamu siswa kembali ke kelompok semula dan memberi informasi yang diperolehnya dari bertamu ke kelompok lain. c Tindak Lanjut • Pada kegiatan ini salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok yang lain bisa mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi tentang perubahan dan pencemaran lingkungan yang telah mereka pelajari. d Evaluasi Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif menggunakan tipe Two Stay Two Stray TSTS siswa diberi tes tertulis sebanyak 10 buah soal subyektif dalam waktu 15 menit. Tes dilakukan secara individu dan siswa diminta agar tidak bekerja sama dengan teman yang lain.

3. Observasi Siklus I

Pengamatan dilakukan oleh guru dan dibantu oleh 2 orang observer selama pelaksanaan tindakan. Yang menjadi fokus pengamatan adalah: a. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TSTS serta respon siswa terhadap pembelajaran tipe TSTS. b. Keaktifan siswa selama proses belajar yang menyangkut lima unsur- unsur kooperatif, yaitu: interaksi tatap muka, keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok, saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu dan evaluasi proses kelompok.

4. Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan oleh guru dan peneliti pada akhir siklus I. Hasil refleksi menjadi acuan dan penyempurnaan tindakan pada siklus II. Inti pembahasan adalah: a. Menganalisis kelebihan dan kekurangan yang masih terdapat pada rancangan pembelajaran kooperatif tipe TSTS. b. Mendiskusikan perencanaan pembelajaran selanjutnya.

c. Siklus II 1 x pertemuan – 2 JP

Siklus II dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan pada hari Jumat, 25 Mei 2012 dengan alokasi waktu 2x45 menit 90 menit. Materi yang dibahas dalam tindakan siklus II ini adalah limbah dan pengolahannya, penanganan limbah dengan cara daur ulang, dan upaya pencegahan pencemaran lingkungan.

1. Perencanaan Tindakan Siklus II

Berdasarkan refleksi pelaksanaan siklus I, maka guru merencanakan tindakan untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TSTS untuk siklus II. Pada dasarnya pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak berbeda dengan siklus I. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi aktivitas siswa, dan soal tes siklus II. Rencana tindakan siklus II adalah sebagai berikut: a. Memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I b. Menyusun RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pokok bahasan adalah limbah dan pengolahannya, penanganan limbah dengan cara daur ulang, dan upaya pencegahan pencemaran lingkungan. c. Menyiapkan LKS Lembar Kerja Siswa siklus II. d. Membuat soal tes pada siklus II. e. Menyiapkan alatbahansumber belajar yang diperlukan untuk pembelajaran pada siklus II. f. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas siswa yang berisi lima unsur pembelajaran kooperatif selama proses belajar kooperatif tipe TSTS. g. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran tipe TSTS berlangsung h. Kelompok pada siklus II diubah dari siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tahap pelaksanaan tindakan berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah tersusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah sebagai berikut: a Kegiatan awal • Menyampaikan salam pembuka kepada siswa dan menyiapkan kondisi belajar siswa • Mengabsen siswa • Memberikan apersepsi kepada siswa: dengan menanyakan: “Apakah yang kalian ketahui mengenai limbah?” “Bagaimana cara pengelolahannya ?” • Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b Kegiatan inti • Guru mengajak siswa menemukan penyebab munculnya berbagai jenis limbah dalam lingkungan hidup. • Pada pertemuan ini susunan kelompok diubah dari susunan kelompok awal • Siswa duduk berkelompok 4 orang untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan mengenai berbagai jenis limbah yang terdapat pada LKS • Mengajak siswa untuk mengerjakan LKS tentang ”limbah dan penge lolaannya” dalam kelompok dengan jujur, peduli, serta tanggungjawab. c Tindak lanjut • Presentasi hasil diskusi dipilih secara acak • Melakukan pembahasan hasil diskusi. • Membuat kesimpulan hasil diskusi d Evaluasi • Melakukan tes siklus II, Tes dilakukan secara individu dan siswa diminta agar tidak bekerja sama dengan teman yang lain.

3. Observasi

Pada tahap observasi, kegiatan yang dilakukan yaitu observasi siswa selama proses pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru bidang studi biologi dan rekan peneliti yang berperan sebagai pengamat dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

4. Refleksi

Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan digunakan sebagai perbaikan dalam perencanaan proses pembelajaran berikutnya.

E. Instrumen

Instrumen yang digunakan ada 2 macam, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen yang digunakan dalam pembelajaran, meliputi : a Silabus Biologi Kelas X.Lampiran 4 b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk tiap siklus Lampiran 5 c Lembar Kerja Siswa lampiran 6 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian, meliputi : a Soal tes tertulis Lampiran 8 b Kisi-kisi soal test Lampiran 9 c Panduan skoring tes Lampiran 10 d Kunci jawaban tes Lampiran 11 e Kisi-kisi kuisioner Lampiran 20 f Lembar kuisioner Lampiran 21 g Lembar observasi aktifitas siswa Lampiran 24

F. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tabel. 3.1. Metode Pengumpulan Data Jenis Data Alat Pengumpulan Data Sumber Data Cara Analsis Data Kuantitatif 1. Hasil Belajar 2. Keaktifan siswa Tes Kuisioner Lembar observasi Siswa Siswa Siswa Analisis Kuantitatif Kualitatif 1. Keaktifan siswa saat proses pembelajaran Kuisioner Lembar observasi Siswa Siswa Analisis kualitatif deskriptif 1. Tes Jenis tes yang digunakan dalam memperoleh data kuantitatif hasil belajar ranah kognitif siswa adalah soal-soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban benar atau paling tepat. Menurut Sudjana 1989: 48, dilihat dari strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri dari stem, option, kunci dan distractor. a Stem Pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan. b Option Sejumlah pilihan atau alternative jawaban. c Kunci Jawaban yang palng tepat d Distractor pengecoh Jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban. 2. Lembar Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa. Data diperoleh dari siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang meliputi lembar observasi pengamatan lima unsur pembelajaran kooperatif selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas dan kelompok diskusi. Lembar observasi dibuat untuk mengukur tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil observasi keaktifan siswa dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif deskriptif. 3. Kuisioner Tujuan penggunaan kuisioner dalam proses pembelajaran menurut Sudjana 1989: 72 adalah : a. Untuk memperoleh data mengenai latar belakang siswa sebagai bahan dalam menganalisis tingkah laku hasil dan proses belajarnya b. Untuk memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapainya dan proses belajar yang ditempuhnya c. Untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program belajar mengajar d. Hasil kuisioner dianalisis secara kuantitatif.

G. Validasi Instrumen

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP Pangudi Luhur I Klaten.

0 2 596

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK SISWA KELAS XA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2011- 2012 SKRIPSI

0 0 220