Limbah Cair Limbah B3

- Pemantauan yang terus menerus - Drainase dan pembuangan gas harus dipersiapkan. c. Pembakaran Sampah padat dibakar dalam insinerator. Hasil pembakaran berupa gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat mencapai 70. Kelebihan pembakaran : - lahan yang digunakan relatif sedikit - dapat dibangun di lokasi industri - hasil pembakaran bersifat stabil dan anorganik - gas hasil pembakaran sebagai alternatif energi. Kekurangannya : - membutuhkan tenaga terampil - membutuhkan danabiaya yang besar untuk pemeliharaan dan perbaikan.

3. Limbah Cair

Pengelolaan limbah cair antara lain : a. Penyaringan Penyaringan bertujuan agar jangan ada sampah padat yang terbuang ke dalam air. b. Pengelolaan limbah cair secara terorganisir - proses persiapan meliputi pemisahan limbah cair dengan limbah padat - proses pengolahan meliputi dekomposisi bahan dengan melibatkan udara dan sinar matahari untuk menurunkan bakteri patogen dan meningkatkan DO. Menghilangkan komponen seperti fosfor, zat tersuspensi, warna dan bau melalui adsorbsi, elektrodialisis dan osmosis. c. Normalisasi keadaan umum limbah cair Sebelum dibuang ke badan air, limbah cair sebaiknya dinormalkan dulu suhu dan komposisinya. Sebagai penguji adalah kolam ikan. Jika kondisi ikan di kolam ikan bagus berarti air siap dibuang di badan air. d. Memanfaatkan bakteri pengurai untuk pengikatan dan penguraian secara enzimatik. e. Reboisasi untuk menyelamatkan sumber mata air dan air tanah, menghambat erosi, mencegah terjadinya banjir. f. Memberikan lahan peresapan. Peresapan bisa dilakukan oleh bidang tanah dan tanaman, bisa pula melalui bantuan hewan. g. Program kali bersih. h. Pembuatan drainase untuk mengatur jumlah debit air yang mengalir melalui sungai.

4. Limbah B3

Cara-cara menangani limbah B3 agar tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Proses mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3, tujuannya agar limbah tersebut menjadi tidak berbahaya dan atau beracun. Proses tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi yang sesuai, seperti stabilisasi, solidifikasi, insinerasi atau netralisasi, pertukaran ion dan membran sel serta teknologi lain yang sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. b.Pengenceran dengan menambahkan cairan atau zat lainnya pada limbah B3 sehingga konsentrasi zat racun danatau tingkat bahayanya turun. Akan tetapi sebaiknya jangan dilakukan dan dilarang karena bahan pencemarannya masih tetap sama dengan sebelum dilakukan pengenceran. c. Pengolahan limbah radioaktif dilakukan oleh Badan Tenaga Atom Nasional BATAN yang merupakan instansi yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan limbah radioaktif. • Upaya pencegahan pencemaran lingkungan - Pemanfaatan kembali dan daur ulang - Pengelolaan limbah - Meningkatkan efisiensi produksi - Penegakan hukum dan perundangan - Rehabilitasi dan konservasi

F. Model dan Metode pembelajaran

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP Pangudi Luhur I Klaten.

0 2 596

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK SISWA KELAS XA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2011- 2012 SKRIPSI

0 0 220