Kesimpulan Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator pencapaian kompetensi

86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar Biologi Siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu pada pokok Pengelolaan Lingkungan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS mengalami peningkatan. Dari hasil pengolahan data yang diperoleh dari penelitian pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Biologi siswa pada pokok Pengelolaan Lingkungan di kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu, terdapat beberapa aspek keaktifan belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 5 aspek untuk mengukur keaktifan siswa antara lain: aspek Interaksi tatap muka dari 71.6 menjadi 91.6, Keterampilan komunikasi antar individu dan kelompok dari 28.3 menjadi 58.3, saling ketergantungan positif dari 23.3 menjadi 51.6, Tanggung jawab individu dari 33.3 menjadi 50 dan aspek Evaluasi proses kelompok dari 31.6 menjadi 41.6. Sementara itu untuk hasil belajar siswa didapatkan data awal, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 20.68, pada siklus I, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 30 sedangkan pada siklus II sebesar 83.3, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran mengalami peningkatan dari data awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan saran-saran yang dapat meningkatkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray sebagai berikut. 1. Siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu menunjukkan tanggapan yang baik setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS melihat hal tersebut peneliti menyarankan kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS sebagai salah satu alternatif pembelajaran Biologi selanjutnya. 2. Guru harus terampil dalam mengelola kelas agar setiap siswa dalam proses diskusi kelompok dapat lebih aktif dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru mampu memberikan motivasi untuk mengarahkan siswa kepada materi yang akan dipelajari sehingga siswa dapat lebih aktif. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dalam prosesnya membutuhkan perencanaan yang baik dan pengelolaan waktu yang tepat. 88 DAFTAR PUSTAKA Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Hamalik, Oemar. 2005. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Memperaktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Setyaningsih, Eko. 2010. Biology Bringing Science to Your Life. Jakarta: Bailmu. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta. Suharsini, A. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Suherman, E. Turmudi, Suryadi, D. Herman, T. Suhendra, Prabawanto, S. Nurjanah, Rohayati, A. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Usman, M. U. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Winkel, W. S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN Lampiran 2 SURAT SELESAI PENELITIAN Lampiran 3 MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

1. Keseimbangan lingkungan

Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi- reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi aliran energi, dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen, yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem? Ekosistem dapat rusak selain karena bencana alam, juga karena perbuatan manusia. Apakah contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam? Kerusakan ekosistem akibat bencana alam contohnya, yaitu letusan gunung berapi, dimana laharnya dapat menyebabkan kematian bagi organisme yang dilaluinya. Apakah contoh kerusakan ekosistem akibat perbuatan manusia? Dalam rangka pemenuhan kebutuhannya, manusia sering berbuat yang kurang bijaksana, seperti penggundulan hutan serta pembuangan limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga dapat menimbulkan pencemaran air, tanah, dan udara yang dapat merusak ekosistem.

2. Aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan

a Pembabatan Hutan Hutan alam merupakan salah satu ekosistem klimaks yang mantap. Sejalan dengan meningkatnya populasi manusia, kawasan hutan diubah menjadi berbagai kepentingan seperti untuk lahan pertanian, perumahan, industry, perdagangan, dan lain-lain. Pembukaan hutan untuk berbagai kepentingan lain, dilakukan dengan pembakaran hutan. Dampak pembakaran hutan terhadap lingkungan bergantung pada beberapa hal, seperti luasnya hutan yang terbakar serta populasi tumbuhan yang tersisa. Bila hutan yang terbakar itu berskala besar dan menghanguskan semua yang ada di hutan tersebut, dampaknya terhadap lingkungan akan besar pula. Dengan melakukan pembakaran hutan, berarti akan membunuh semua komponen biotik yang ada. Pembakaran hutan akan berdampak besar terhadap tata air tanah dan kelangsungan daur hidrologi tersebut. Rusaknya hutan akan menyebabkan humus akan cepat hilang. 1 Penggunaan Pestisida Pestisida adalah bahan kimia yang biasa dipergunakan untuk memberantas hama. Salah satu sifat pestisida adalah sulit terurai, tetapi mudah larut dalam lemak dan jaringan lemak. Contoh pestisida yang memiliki sifat-sifat diatas adalah DDT. Untuk meningkatkan kesejahteraannya, manusia melakukan berbagai usaha guna meningkatkan produksi pertanian, diantaranya dengan intensifikasi pertanian. 2 Penyederhanaan Ekosistem Untuk meningkatkan produksi pertanian, manusia melakukan intensifikasi pertanian. Dampak lain dari intensifikasi adalah penurunan keanekaragaman hayati. Hal ini terjadi karena intensifikasi cenderung membentuk ekosistem monokultur. Akibat pertanian monokultur ini terjadilah perubahan daur materi. Akibatnya, tanah cepat tandus. Untuk mengatasi ini, manusia sangat bergantung pada penggunaan pupuk dan pestisida secara terus- menerus. Pemuliaan tanaman, yang diikuti budidaya tanaman sistem monokultur akan mengakibatkan terjadinya penyerderhanaan keanekaragaman hayati. Dampak selanjutnya akan diikuti terjadinya penyerderhanaan ekosistem. selanjutnya terjadilah perubahan pola daur materi dan energi. b Beberapa bahan pencemaran dan dampaknya 1 Pencemaran berdasarkan tempat terjadinya - Pencemaran air - Pencemaran udara - Pencemaran tanah - Pencemaran suara 2 Pencemaran berdasarkan macam bahan pencemar Menurut bahan pencemarnya, pencemaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pencemaran fisik, kimiawi dan biologi. • Pencemaran fisik, bahan pencemar berasal dari botol-botol, plastik, besi, atau karet. • Pencemaran kimiawi, bahan pencemar berasal dari insektisida, pupuk anorganik, detergen, minyak, dan logam Pb, Ni, Cr, Hg, dan As • Pencemaran biologi, bahan pencemar berasal dari mikroorganisme; misalnya Escherichia coli dan Entamoeba coli 3 Pencemaran berdasarkan tingkat pencemaran - Pencemaran ringan, apabila bahan pencemar menimbulkan gejala- gejala ringan, seperti, iritasi ringan pada panca indera, atau tubuh. Misalnya pencemaran berasal dari gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih. - Pencemaran kronis, apabila akibat yang ditimbulkan menyebabkan penyakit atau kelainan menahun. Misalnya, akibat pencemaran merkuri Hg di Teluk Minamata, Jepang yang menyebabkan kanker dan bayi lahir cacat. - Pencemaran akut, apabila akibat yang ditimbulkan sampai menyebabkan kematian. Misalnya, akibat peledakan nuklir.

3. Limbah dan Pengolahannya

a Pengertian Limbah LimbahSampahPolutan adalah semua bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber-sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belumtidak memiliki nilai ekonomis. b Identifikasi Limbah 1 Sampah berdasarkan materinya dibedakan atas : • Unsur kimia : polutan yang berupa unsur-unsur kimia. Contohnya : air raksa Hg, timbah Pb, arsen As. • Senyawa kimia : polutan yang berupa senyawa kimia. Contohnya : karbon dioksida CO 2 , karbon monoksida CO, asam sulfide H 2 S. • Materigabungan bahan : polutan kompleks yang berupa gabungan dari berbagai senyawa dan materi. Contohnya : sampah rumah tangga, limbah pabrik. 2 Berdasarkan wujudnya sampah dibagi atas : • Sampah padat : sampah yang berwujud padat. Contoh : plastik, kaca, sisa logam. • Sampah cair : sampah yang berwujud cair. Contoh : pestisida, tumpahan minyak, air raksa. • Sampah gas : sampah yang berwujud gas. Contoh : gas metana CH 4 , gas dinitrogen monoksida N 2 O. 3 Polutan kompleks seperti sampah rumah tangga atau industri biasa dibedakan atas materi penyusunnya : • Sampah organik : sampah yang tersusun dan berasal dari bahan organik seperti tumbuhan dan hewan. Contoh : dedaunan, sisa makanan. • Sampah anorganik : sampah yang tersusun dan berasal daril bahan anorganik biasanya diambil dari sumber daya alam tidak terbarui atau proses industri. Contoh : sampah logam, kaca. • Sampah khusus : sampah yang disusun oleh bahan beracun dan berbahaya B3 atau radioaktif sehingga memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan. Contoh : sisa obat-obatan, sampah nuklir, sisa batu baterai. 4 Sumber-sumber sampah : • Pemukiman rumah tangga adalah sampah yang kompleks baik dari wujudnya, penyusunnya maupun penanganannya. Contoh : sisa-sisa makanan sampah organik, plastik dan kaleng sampah anorganik, deterjen, sisa obat. • Pertanianperkebunan adalah sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan. Contoh : jerami, sisa daun-daunan, pupuk, pestisida. • Bangunankonstruksi, contoh : kayu, sisa kaca, sisa bahan bangunan, sisa cat. • Perkantoransarana pendidikan, contoh : kertas, kardus, tinta. • Industri, contoh : sisa pelarut, potongan bahan, emisi mesin.

4. Penanganan limbah dengan cara daur ulang

a Pengelolaan limbah didasarkan pada : - jenis limbah organik, anorganik, khusus - keadaan limbah campuran dengan limbah lain atau tidak dan - wujud limbah cair, gas, padat. 1 Sampah Organik Sampah organik relaltif lebih mudah didaur ulang, karena terurai oleh mikroorganisme, tetapi karena waktu yang diperlukan mikroorganisme dengan jumlah sampah tidak seimbang maka sampah ini perlu dikelola. Sampah organik dikelola dengan cara : • Sampah yang masih segar seperti sisa sayuran atau daun- daunan dapat digunakan untuk pakan ternak. • Pembuatan kompos Pengomposan pada dasarnya mengurangi atau mendegradasi bahan organik menjadi bahan anorganik secara terkontrl dengan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan dalam pengolahan ini antara lain bakteri, jamur, insekta dan cacing. Mikroorganisme pengurai harus dikondisikan dengan mengatur suhu, kelembaban udara, kandungan oksigen dan perbandingan campuran. Keuntungan pengomposan : - Jenis pupuk yang didapat adalah pupuk yang ramah lingkungan - Bahan yang dibutuhkan ada di sekitar kita - Masyarakat dapat membuat sendiri - Unsur hara yang terkandung dalam kompos lebih bertahan lama dlibanding pupuk buatan. • Pembuatan biogas Biogas adalah gas-gas yang dapat dipergunakan untuk bahan bakar. Gas ini berasal dari pembusukan bahan organik dengan cara anaerob tanpa oksigen, dibantu oleh mikroorganisme. Sampah organik kotoran hewan, sisa tumbuhan dicampur dan dimasukkkan ke dalam tempat kedap udara, dibiarkan kira-kira 2 minggu. • Pirolisis Pengolahan limbah dengan proses dekomposisi kimia. Reaksinya : 3 C 6 H 10 O 5 → 8H 2 O + 2CO + 2CO 2 + CH 4 + H 2 + C 6 H 8 O + 7C Dengan cara tertentu pada tekanan yang tinggi dibantu katalisator terbentuk CO + H 2 O → CO 2 + H 2 CO 2 dan H 2 merupakan bahan pembentuk gas metana dibantu oleh katalisator : CO 2 + H 2 → CH 4 + H 2 • Limbah organik dapat diubah menjadi bahan bangunan seperti di Jepang dan di Jerman. • Digunakan sebagi penyubur kolam ikan.

2 Sampah Anorganik

Pengelolaan sampah anorganik dibedakan atas : sampah yang masih bisa dipakai lagi tanpa pengolahan, sampah yang bisa didaur ulang atau sampah yang tidak bisa digunakan lagi. Sampah-sampah yang bisa didaur ulang biasanya adalah sampah yang berasal dari plastik, logam, kerts dan kaca. Hasil dari daur ulang bisa berupa produk yang sama atau produk yang berbeda. Karena produk daur ulang mengandung radikal bebas maka disarankan agar tidak menggunakan hasil daur ulang untuk kepentingan yang langsung dengan kita. Contoh daur ulang plastik untuk pot bunga atau gayung saja, bukan untuk piring, gelas dan tempatbungkus makanan. Apabila pemilihan dan pemilahan sampah dilakukan sedini mungkin maka kualitas daur uang akan semakin bagus, minimal produk daur ulang masih bisa diberi warna, sebab warna seperti semula sudah tidak mungkin. Jika terlalu kotor sampah yang akan didaur ulang maka hasil akhirnya adalah hitam. Untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang atau digunakan lagi biasanya ditempuh dengan cara antara lain : • Penimbunan Penimbunan dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang atau lekukan tanah di permukaan tanah atau di laut. Kekurangan dari sistem penimbunan : - sejumlah lahan tertimbun oleh sampah dan tidak produktif lagi - cairan hasil pembusukan bisa mencemari sumber air - sungai dan pipa-pipa air mungkin tercemar oleh polutan sampah - penyumbatan badan air - tempat yang menarik bagi hewan tikus, anjing, kucing dll - sumber dan tempat perkembangbiakan penyakit - gas yang dihasilkan bisa meledak, misal gas CH 4 dari proses penguraian anaerob - menimbulkan dampak terhadap kesehatan dan sosial di masyarakat. • Pembakaran Sampah padat dibakar dalam insinerator. Hasil pembakaran berupa gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat mencapai 70. Kelebihan pembakaran : - lahan yang digunakan relatif sedikit - dapat dibangun di lokasi industri - hasil pembakaran bersifat stabil dan anorganik - gas hasil pembakaran sebagai alternatif energi. Kekurangannya : - membutuhkan tenaga terampil 3 Limbah Cair Pengelolaan limbah cair antara lain : a Penyaringan Penyaringan bertujuan agar jangan ada sampah padat yang terbuang ke dalam air. b Pengelolaan limbah cair secara terorganisir • proses persiapan meliputi pemisahan limbah cair dengan limbah padat • proses pengolahan meliputi dekomposisi bahan dengan melibatkan udara dan sinar matahari untuk menurunkan bakteri patogen dan meningkatkan DO. Menghilangkan komponen seperti fosfor, zat tersuspensi, warna dan bau melalui adsorbsi, elektrodialisis dan osmosis. c Normalisasi keadaan umum limbah cair Sebelum dibuang ke badan air, limbah cair sebaiknya dinormalkan dulu suhu dan komposisinya. Sebagai penguji adalah kolam ikan. Jika kondisi ikan di kolam ikan bagus berarti air siap dibuang di badan air. d Memanfaatkan bakteri pengurai untuk pengikatan dan penguraian secara enzimatik. e Reboisasi untuk menyelamatkan sumber mata air dan air tanah, menghambat erosi, mencegah terjadinya banjir. f Memberikan lahan peresapan. Peresapan bisa dilakukan oleh bidang tanah dan tanaman, bisa pula melalui bantuan hewan. g Program kali bersih. h Pembuatan drainase untuk mengatur jumlah debit air yang mengalir melalui sungai.

5. Upaya pencegahan pencemaran lingkungan

• Pemanfaatan kembali dan daur ulang • Pengelolaan limbah • Meningkatkan efisiensi produksi • Penegakan hukum dan perundangan • Rehabilitasi dan konserva Lampiran 4 SILABUS Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur Sedayu Mata pelajaran : Biologi KelasProgram : X Semester : II Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi Dasar : 4.3 Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan lingkungan. Alokasi Waktu : 3 JP Kompetensi dasar Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu menit SumberBahan Alat Keterangan 4.3 Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan • Pengelolaan lingkungan . • Melakukan kegiatan pengamatan dengan media gambar serta pengamatan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan • Menjelaskan berbagai tujuan aktifitas yang dilakukan manusia • Mengidentifikasi berbagai dampak akibat aktifitas manusia • Menjelaskan pengaruh bahan pencemar terhadap Jenis Penilaian • Tugas kelompok • Tes tertulis • Keterlibatan dalam diskusi Bentuk Penilaian • Produk :soal tes lisan, Lembar kerja, pengamatan aktifitas siswa dan soal-soal 3x45 menit • Sumber : D.A Pratiwi,dkk. 2004. Buku Penuntun BIOLOGI SMA kelas X Jakarta : Erlangga • Setyaningsih, Tatap Muka • Melakukan pengamatan gambar langsung tentang perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan lingkungan. perubahannya. • Diskusi tentang penyebab perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan • Menggali informasi dari berbagai sumber informasi tentang dampak- dampak perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan. kehidupan organisme Menjelaskan definisi • Menjelaskan dampak berbagai bahan pencemar terhadap lingkungan • Menjelaskan definisi limbah • Mengidentifikasi berbagai jenis limbah • Mengetahui penanganan limbah dengan cara daur ulang • Mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran lingkungan pilihan ganda. Eko. 2010. Biology Bringing Science to Your Life. Jakarta: Bailmu. • Berdiskusi mengenai perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan. • Secara berkelompok menyimpulkan penyebab perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan. Yogyakarta, 12 Mei 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa Yuliana Eni Purwaningsih, S.Si Firmando NIP. 6. 11834. NIM. 081434003 Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I Satuan Pendidikan : SMA Nama sekolah : SMA Pangudi Luhur Sedayu Mata Pelajaran : Biologi KelasSemester : X II Tahun Ajaran : 2011-2012 Alokasi Waktu : 3x45 menit 2x pertemuan

A. Standar kompetensi

4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

B. Kompetensi dasar

4.3 Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan lingkungan.

C. Indikator pencapaian kompetensi

1. Menjelaskan berbagai tujuan aktifitas yang dilakukan manusia 2. Mengidentifikasi berbagai dampak akibat aktifitas manusia 3. Menjelaskan pengaruh bahan pencemar terhadap kehidupan organisme 4. Menjelaskan dampak berbagai bahan pencemar terhadap lingkungan

D. Tujuan pembelajaran

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP Pangudi Luhur I Klaten.

0 2 596

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK SISWA KELAS XA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2011- 2012 SKRIPSI

0 0 220