Hasil Belajar DASAR TEORI

B. Hasil Belajar

Menurut Bloom dalam Sudjana 1989 : 22, hasil belajar secara garis besar dibagi dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris. 1. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. a Pengetahuan atau ingatan Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi hasil belajar berikutnya. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi, baik bidang Matematika, IPA, IPS maupun Bahasa. b Pemahaman Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan dalam tiga kategori: 1. Pemahaman terjemahan Menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari bahasa inggris ke bahasa Indonesia. 2. Pemahaman penafsiran Menghubungkan bagian-bagian yang terdahulu dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. 3. Pemahaman ekstrapolasi Pemahaman untuk melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya. c Aplikasi Aplikasi adalah kemampuan menggunakan abstraksi berupa ide, teori atau penunjuk teknis kedalam situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut merupakan prinsip atau generalisasi yang sifatnya umum. Bloom dalam Sudjana 1989: 26, membedakan delapan tipe aplikasi yang akan dibahas dalam menyusun tes kemampuan aplikasi. 1. Dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang akan diterapkan dalam situasi yang dihadapi. 2. Dapat menyusun kembali problemnya sehingga dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang sesuai. 3. Dapat memberikan spesifikasi batas-batas relevansi suatu prinsip atau generalisasi. 4. Dapat mengenali hal-hal khusus yang terpampang dari prinsip dan generalisasi. 5. Dapat menjelaskan gejala baru berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu. 6. Dapat meramalkan sesuatu yang akan terjadi berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu. 7. Dapat menentukan tindakan atau keputusan tertentu dalam menghadapi situasi baru dengan menggunakan prinsip dan generalisasi yang relevan. 8. Dapat menjelaskan alas an menggunakan prinsip dan generalisasi bagi situasi yang dihadapi. d Analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara kerjanya. e Sintesis Sintesis merupakan penyatuan unsur-unsur atau bagian- bagian kedalam bentuk menyeluruh. Salah satu berpikir sintesis adalah menjadikan orang menjadi lebih kreatif. Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan. f Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan, metode, materil, dll. 2. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. 3. Ranah Psikomotoris Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampian kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP Pangudi Luhur I Klaten.

0 2 596

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK SISWA KELAS XA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2011- 2012 SKRIPSI

0 0 220