Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator pencapaian kompetensi Tujuan pembelajaran Model dan Metode pembelajaran Kegiatan pembelajaran Pertemuan I 2x45 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS II Satuan Pendidikan : SMA Nama sekolah : SMA Pangudi Luhur Sedayu Mata Pelajaran : Biologi KelasSemester : X II Tahun Ajaran : 2011-2012 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit 1 x pertemuan

A. Standar kompetensi

4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

B. Kompetensi dasar

4.4 Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan lingkungan.

C. Indikator pencapaian kompetensi

5. Menjelaskan definisi limbah 6. Mengidentifikasi berbagai jenis limbah 7. Mengetahui penanganan limbah dengan cara daur ulang 8. Mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran lingkungan

D. Tujuan pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat : 5. Siswa dapat menjelaskan definisi limbah 6. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai jenis limbah 7. Siswa mengetahui penanganan limbah dengan cara daur ulang 8. Siswa dapat mendeskripsikan upaya pencegahan pencemaran lingkungan

E. Materi ajar

• Limbah dan Pengolahannya 1. Pengertian Limbah LimbahSampahPolutan adalah semua bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber-sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belumtidak memiliki nilai ekonomis.

2. Identifikasi Limbah

 Sampah berdasarkan materinya dibedakan atas : a. Unsur kimia : polutan yang berupa unsur-unsur kimia. Contohnya : air raksa Hg, timbah Pb, arsen As. b. Senyawa kimia : polutan yang berupa senyawa kimia. Contohnya : karbon dioksida CO 2 , karbon monoksida CO, asam sulfide H 2 S. c. Materigabungan bahan : polutan kompleks yang berupa gabungan dari berbagai senyawa dan materi. Contohnya : sampah rumah tangga, limbah pabrik.  Berdasarkan wujudnya sampah dibagi atas : a. Sampah padat : sampah yang berwujud padat. Contoh : plastik, kaca, sisa logam. b. Sampah cair : sampah yang berwujud cair. Contoh : pestisida, tumpahan minyak, air raksa. c. Sampah gas : sampah yang berwujud gas. Contoh : gas metana CH 4 , gas dinitrogen monoksida N 2 O.  Polutan kompleks seperti sampah rumah tangga atau industri biasa dibedakan atas materi penyusunnya : a. Sampah organik : sampah yang tersusun dan berasal dari bahan organik seperti tumbuhan dan hewan. Contoh : dedaunan, sisa makanan. b. Sampah anorganik : sampah yang tersusun dan berasal daril bahan anorganik biasanya diambil dari sumber daya alam tidak terbarui atau proses industri. Contoh : sampah logam, kaca. c. Sampah khusus : sampah yang disusun oleh bahan beracun dan berbahaya B3 atau radioaktif sehingga memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan. Contoh : sisa obat-obatan, sampah nuklir, sisa batu baterai.  Sumber-sumber sampah : a. Pemukiman rumah tangga adalah sampah yang kompleks baik dari wujudnya, penyusunnya maupun penanganannya. Contoh : sisa-sisa makanan sampah organik, plastik dan kaleng sampah anorganik, deterjen, sisa obat. b. Pertanianperkebunan adalah sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan. Contoh : jerami, sisa daun-daunan, pupuk, pestisida. c. Bangunankonstruksi, contoh : kayu, sisa kaca, sisa bahan bangunan, sisa cat. d. Perkantoransarana pendidikan, contoh : kertas, kardus, tinta. e. Industri, contoh : sisa pelarut, potongan bahan, emisi mesin. • Penanganan limbah dengan cara daur ulang  Pengelolaan limbah didasarkan pada : - jenis limbah organik, anorganik, khusus - keadaan limbah campuran dengan limbah lain atau tidak dan - wujud limbah cair, gas, padat.

1. Sampah Organik

Sampah organik relaltif lebih mudah didaur ulang, karena terurai oleh mikroorganisme, tetapi karena waktu yang diperlukan mikroorganisme dengan jumlah sampah tidak imbang maka sampah ini perlu dikelola.  Sampah organik dikelola dengan cara : a. Sampah yang masih segar seperti sisa sayuran atau daun- daunan dapat digunakan untuk pakan ternak. b. Pembuatan kompos Pengomposan pada dasarnya mengurangi atau mendegradasi bahan organik menjadi bahan anorganik secara terkontrl dengan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan dalam pengolahan ini antara lain bakteri, jamur, insekta dan cacing. Mikroorganisme pengurai harus dikondisikan dengan mengatur suhu, kelembaban udara, kandungan oksigen dan perbandingan campuran. Keuntungan pengomposan : - Jenis pupuk yang didapat adalah pupuk yang ramah lingkungan - Bahan yang dibutuhkan ada di sekitar kita - Masyarakat dapat membuat sendiri - Unsur hara yang terkandung dalam kompos lebih bertahan lama dlibanding pupuk buatan. c. Pembuatan biogas Biogas adalah gas-gas yang dapat dipergunakan untuk bahan bakar. Gas ini berasal dari pembusukan bahan organik dengan cara anaerob tanpa oksigen, dibantu oleh mikroorganisme. Sampah organik kotoran hewan, sisa tumbuhan dicampur dan dimasukkkan ke dalam tempat kedap udara, dibiarkan kira-kira 2 minggu. Secara garis besar reaksinya sebagai berikut: - Selulosa diubah menjadi glukosa C 6 H 12 O 6 n → n C 6 H 12 O 6 - Peruraian glukosa n C 6 H 12 O 6 → 2n CH 3 CH 2 OH + 2n CO 2 + E - Pembentukan asam oleh alkohol etanol dengan bantuan bakteri 2n CH 3 CH 2 OH + 2n CO 2 asam san pembentuka bakteri   →  2n CH 3 COOH + 2n CH 4 - Pembentukan metana oleh asam dengan bantuan bakteri 2n CH 3 COOH metana bakteri   →  metana CH 2n 4 + 2n CO 2 d. Pirolisis Pengolahan limbah dengan proses dekomposisi kimia. Reaksinya : 3 C 6 H 10 O 5 → 8H 2 O + 2CO + 2CO 2 + CH 4 + H 2 + C 6 H 8 O + 7C Dengan cara tertentu pada tekanan yang tinggi dibantu katalisator terbentuk CO + H 2 O → CO 2 + H 2 CO 2 dan H 2 merupakan bahan pembentuk gas metana dibantu oleh katalisator : CO 2 + H 2 → CH 4 + H 2 O e. Limbah organik dapat diubah menjadi bahan bangunan seperti di Jepang dan di Jerman. f. Digunakan sebagi penyubur kolam ikan.

2. Sampah Anorganik

Pengelolaan sampah anorganik dibedakan atas : sampah yang masih bisa dipakai lagi tanpa pengolahan, sampah yang bisa didaur ulang atau sampah yang tidak bisa digunakan lagi. Sampah-sampah yang bisa didaur ulang biasanya adalah sampah yang berasal dari plastik, logam, kerts dan kaca. Hasil dari daur ulang bisa berupa produk yang sama atau produk yang berbeda. Karena produk daur ulang mengandung radikal bebas maka disarankan agar tidak menggunakan hasil daur ulang untuk kepentingan yang langsung dengan kita. Contoh daur ulang plastik untuk pot bunga atau gayung saja, bukan untuk piring, gelas dan tempatbungkus makanan. Apabila pemilihan dan pemilahan sampah dilakukan sedini mungkin maka kualitas daur uang akan semakin bagus, minimal produk daur ulang masih bisa diberi warna, sebab warna seperti semula sudah tidak mungkin. Jika terlalu kotor sampah yang akan didaur ulang maka hasil akhirnya adalah hitam. Untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang atau digunakan lagi biasanya ditempuh dengan cara antara lain : a. Penimbunan Penimbunan dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang atau lekukan tanah di permukaan tanah atau di laut. Kekurangan dari sistem penimbunan : - sejumlah lahan tertimbun oleh sampah dan tidak produktif lagi - cairan hasil pembusukan bisa mencemari sumber air - sungai dan pipa-pipa air mungkin tercemar oleh polutan sampah - penyumbatan badan air - tempat yang menarik bagi hewan tikus, anjing, kucing dll - sumber dan tempat perkembangbiakan penyakit - gas yang dihasilkan bisa meledak, misal gas CH 4 dari proses penguraian anaerob - menimbulkan dampak terhadap kesehatan dan sosial di masyarakat. b. Pengisian tanah kesehatan sanitary landfill Sampah ditimbun di suatu daerah, kemudian dipadatkan dengan traktor selanjutnya ditutupi tanah. Pada bagian bawah dilengkapi oleh saluran yang menyalurkan air sisa pembusukan yang harus diolah dulu sebelum dibuang ke sungai. Di bagian atas dibuat saluran untuk menyalurkan gas. Hal yang perlu diperhatikan pada sanitary landfill adalah : - Sanitary landfill adalah warisan bagi generasi mendatang - Memerlukan lahan luas - Pemilihan lahan agar tidak mencemari lingkungan - Pemantauan yang terus menerus - Drainase dan pembuangan gas harus dipersiapkan. c. Pembakaran Sampah padat dibakar dalam insinerator. Hasil pembakaran berupa gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat mencapai 70. Kelebihan pembakaran : - lahan yang digunakan relatif sedikit - dapat dibangun di lokasi industri - hasil pembakaran bersifat stabil dan anorganik - gas hasil pembakaran sebagai alternatif energi. Kekurangannya : - membutuhkan tenaga terampil - membutuhkan danabiaya yang besar untuk pemeliharaan dan perbaikan.

3. Limbah Cair

Pengelolaan limbah cair antara lain : a. Penyaringan Penyaringan bertujuan agar jangan ada sampah padat yang terbuang ke dalam air. b. Pengelolaan limbah cair secara terorganisir - proses persiapan meliputi pemisahan limbah cair dengan limbah padat - proses pengolahan meliputi dekomposisi bahan dengan melibatkan udara dan sinar matahari untuk menurunkan bakteri patogen dan meningkatkan DO. Menghilangkan komponen seperti fosfor, zat tersuspensi, warna dan bau melalui adsorbsi, elektrodialisis dan osmosis. c. Normalisasi keadaan umum limbah cair Sebelum dibuang ke badan air, limbah cair sebaiknya dinormalkan dulu suhu dan komposisinya. Sebagai penguji adalah kolam ikan. Jika kondisi ikan di kolam ikan bagus berarti air siap dibuang di badan air. d. Memanfaatkan bakteri pengurai untuk pengikatan dan penguraian secara enzimatik. e. Reboisasi untuk menyelamatkan sumber mata air dan air tanah, menghambat erosi, mencegah terjadinya banjir. f. Memberikan lahan peresapan. Peresapan bisa dilakukan oleh bidang tanah dan tanaman, bisa pula melalui bantuan hewan. g. Program kali bersih. h. Pembuatan drainase untuk mengatur jumlah debit air yang mengalir melalui sungai.

4. Limbah B3

Cara-cara menangani limbah B3 agar tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Proses mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3, tujuannya agar limbah tersebut menjadi tidak berbahaya dan atau beracun. Proses tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi yang sesuai, seperti stabilisasi, solidifikasi, insinerasi atau netralisasi, pertukaran ion dan membran sel serta teknologi lain yang sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. b.Pengenceran dengan menambahkan cairan atau zat lainnya pada limbah B3 sehingga konsentrasi zat racun danatau tingkat bahayanya turun. Akan tetapi sebaiknya jangan dilakukan dan dilarang karena bahan pencemarannya masih tetap sama dengan sebelum dilakukan pengenceran. c. Pengolahan limbah radioaktif dilakukan oleh Badan Tenaga Atom Nasional BATAN yang merupakan instansi yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan limbah radioaktif. • Upaya pencegahan pencemaran lingkungan - Pemanfaatan kembali dan daur ulang - Pengelolaan limbah - Meningkatkan efisiensi produksi - Penegakan hukum dan perundangan - Rehabilitasi dan konservasi

F. Model dan Metode pembelajaran

1. Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray TSTS 2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, Diskusi Kelompok dan penugasan

G. Kegiatan pembelajaran Pertemuan I 2x45 menit

No. Kegiatan Alokasi waktu Keterangan 1 Pendahuluan : • Menyampaikan salam pembuka kepada siswa dan menyiapakan kondisi belajar siswa • Mengabsen siswa • Memberikan apersepsi kepada siswa: dengan menanyakan: • Apakah yang kalian ketahui mengenai limbah? • Bagaimana cara pengelolahannya ? • Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 10 menit TM 2 Kegiatan Inti Eksplorasi • Guru mengajak siswa menemukan penyebab munculnya berbagai jenis limbah dalam lingkungan hidup. Elaborasi • Pada pertemuan ini susunan kelompok 75 menit TM diubah dari susunan kelompok awal • Siswa duduk berkelompok 4 orang untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan mengenai berbagai jenis limbah yang terdapat pada LKS • Mengajak siswa untuk mengerjakan LKS tentang ”limbah dan pengelolaannya” dalam kelompok dengan jujur, peduli, serta tanggungjawab. • Presentasi hasil diskusi dipilih secara acak • Melakukan pembahasan hasil diskusi. Konfirmasi • Membuat kesimpulan hasil diskusi • Melakukan post-test siklus II untuk mengetahui ketercapaian indikator pembelajaran Konfirmasi • Siswa diminta untuk menanggapi proses belajar yang terjadi. 3 Penutup • Melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran dengan melibatkan siswa. • Guru menanyakan kesiapan kelompok untuk pertemuan selanjutnya • Salam penutup 5 menit TM

H. Alat belajarSumber acuan

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP Pangudi Luhur I Klaten.

0 2 596

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK SISWA KELAS XA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2011- 2012 SKRIPSI

0 0 220