Pendekatan dan Strategi Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG FIKIH

178 | Modul Fikih “Kukorek mani itu dari kain Rasulullah saw bila ia kering, dan kucuci bila ia basah.” Riwayat Daruquthni, Abu Uwanah dan al-Bazzar. Dan dari Ibnu Abbas ra berkata: ͅW=`rC˯`2kɬso˹ͧ_YTs`z=y{k˯lLga4rqzaL˿˱{k`b 4 ͸trE`rwYpz`rwkEX,`mr͹- rX0q5ɱizU]y˹r Nabi Saw pernah ditanya mengenai mani yang mengenai kain. Maka jawabnya: “Ia hanyalah seperti ingus dan dahak, maka cukuplah bagimu menghapusnya dengan secarik kain atau dengan daun-daunan.” Riwayat Daruquthni, Baihaqi dan Thawawi. 1 f. Khamar Khamar salah satu yang diharamkan oleh Allah Swt berdasarkan firman-Nya: “Hai orang- orang beriman, sesungguhny khamar, judi, berhala dan mengundi nasib itu adalah najis, termasuk pekerjaan syaithan.” QS. Al-Maidah:90 Cara-cara menghilangkan Khubuts Najis. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menghilangkan khubuts atau najis, pertama dengan menggunakan air suci lagi mensucikan. Dalam hal ini, air terdiri dari tiga macam, air suci mensucikan ghair makruh seperti air mutlak, air suci yang mensucikan tetapi makruh pemakaiannya jika digunakan untuk menyucikan badan dan tidak makruh untuk menyucikan pakaian, yaitu seperti ma musyammas air panas akibat sinar matahari dan air yang terkena benda najis 2 . Kedua, berubahnya benda najis menjadi sesuatu yang baik, seperti perubahan khamar menjadi cuka dan darah ghazal kijang menjadi minyak misik parfum. Ketiga, membakar benda najis dengan api. Pendapat ini dipegang teguh oleh ulama Hanafinyah. Menurut ulama Syafi’iyah dan Hanabilah bahwa membakar benda najis dengan api tidak dapat mensucikan benda tersebut. Mereka beralasan bahwa debu dan asapnya itu adalah najis. Begitu juga ulama Malikiyah yang berpendapat bahwa api tidak dapat mensucikan benda najis. 3 Keempat, menyamak kulit hewan yang najis. Setiap hewan yang najis sebab penyamakan. Baik hewan yang halal dimakan dagingnya maupun hewan yang tidak halal dimakan dagingnya, jika disamak kulitnya, kulit itu boleh digunakan untuk shalat karena telah suci dengan sebab penyamakan 4 . Hal ini didasarkan kepada hadits Maimunah r.a ketika ia ditanya oleh Nabi Muhammad Saw perihal kambingnya. 1 Sayid Sabiq, hal. 24. 2 Lihat al-Jaziri, hal. 31. Taqiyuddin Abu Bakar al-Husaeni, hal 11-12 dan Syekh Syamsuddin hal. 2. 3 Al-Jaziri, hal. 30 4 Imam Taqiyuddin Abu Bakar al-Husaini, Kifayatul Akhyar, hal. 24