Media Audio Visual Penilaian

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fikih | 339 kognisi, afeksi, dan psikomotorik siswa diharapkan dapat tersentuh. Hal tersebut ditandai dengan keaktifan dan antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena pendekatan yang digunakan adalah saintifik, maka untuk siswa secara berkelompok membaca, mendiskusikan, menuliskan, mempresentasikan, dan mempraktikkan tayammum. Selain itu, siswa secara individu siswa juga harus dapat mempraktikkan tayammum. f. Evaluate and revise mengevaluasi dan merevisi: pada tahap ini, guru dituntut untuk mengevaluasi dan merevisiperencanaan pembelajaran serta pelaksanaannya, khususnya pemilihan media dan pelaksanaannya. Evaluasi dan revisi dilakukan untuk melihat seberapa jauh media dan materi yang dipilihdigunakan guru dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil evaluasi akan diperoleh kesimpulan: apakah media dan materi yang dipilih sudah baik, atau harus diperbaiki lagi. Ini selanjutnya akan menjadi feedback bagi perencanaan pembelajaran selanjutnya

5. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Untuk lebih mudah mengenal pengembangan bahan ajar untuk pembelajaran, maka penulis menggunakan beberapa pertanyaan berikut: a. Apa bahan ajar materi pembelajaran itu? Bahan ajar atau materi pembelajaran instructional materials adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan fakta, konsep, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikap atau nilai. b. Apa prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar? Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: a prinsip relevansi, b konsistensi, dan c kecukupan. Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika