Peta Konsep Penilaian Autentik

Penilaian Proses dan Hasil Belajar Fikih | 293 minimal KKM. KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik, dengan ketentuan: 1 KKM tidak dicantumkan dalam rapor, melainkan pada buku penilaian guru; 2 KKM maksimal 100, KKM minimal 75, Satuan Pendidikan dapat menentukan KKM di bawah KKM minimal dengan meningkatkannya secara bertahap; 3 peserta didik yang belum mencapai KKM, diberi kesempatan mengikuti program remedial sepanjang semester yang bersangkutan; 4 peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program pengayaan; dan 5 KKM Sikap : Baik.

3. Jenis-jenis Penilaian Autentik

Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: 1 sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; 2 fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan 3 tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. a. Penilaian Kompetensi Sikap Kompetensi sikap terdiri dari sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Contoh muatan KI-1 sikap spiritual antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah. Contoh muatan KI-2 sikap sosial antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll. Penilaian sikap ini bukan merupakan penilaian yang terpisah dan berdiri sendiri, namun merupakan penilaian yang pelaksanaannya terintegrasi dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga bersifat otentik mengacu kepada pemahaman bahwa pengembangan dan penilaian KI 1 dan KI 2 dititipkan melalui kegiatan yang didesain untuk mencapai KI 3 dan KI 4. Penilaian sikap dapat dilakukan menggunakan teknik observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. 1 Observasi Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini dilakukan saat pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Bentuk instrumen observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam 294 | Modul Fikih kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa : 1 selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah; 2 sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik. Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjukuraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya : 1 dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses. 2 menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian. 3 pencatatan dilakukan selekas mungkin. 4 kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.Contoh instrumen beserta rubrik penilaian sebagai berikut. Contoh 1: Observasi Sikap Spiritual Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Subtema : ………………….. Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek ¥SDGDNRORPVNRUVHVXDLVLNDSVSLULWXDO\DQJGLWDPSLONDQROHKSHVHUWDGLGLNGHQJDQ kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dansering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan No Aspek Pengamatan Skor 1 2 3 4 1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan 3 Memberisalam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapatpresentasi 4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan 5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan Jumlah Skor 2 Penilaian Diri Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk melakukan refleksi diriperenungan dan mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam