Jenis-jenis Penilaian Autentik Uraian Materi

Penilaian Proses dan Hasil Belajar Fikih | 297 dan Kurang K ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian. Model jurnal catatan guru tentang perilaku peserta didik sebagaimana contoh model pertama dan model kedua berikut. 1 Model Pertama Petunjuk pengisian jurnal diisi oleh guru: a tulislah identitas peserta didik yang diamati; b tulislah tanggal pengamatan; c tulislah aspek yang diamati oleh guru; d ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh peserta didik baik yang merupakan kekuatan peserta didik maupun kelemahan peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti; e tulislah dengan segera kejadian; f setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda; dan g simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik Contoh 4: FormatJurnal Catatan Guru Model 1 2 Model Kedua Petunjuk pengisian jurnal diisi oleh guru: a tulislah Aspek yang diamati; b tulislah identitas peserta didik yang diamati; c tulislah tanggal pengamatan; d tulislah aspek yang diamati oleh guru; e ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh peserta didik baik yang merupakan kekuatan peserta didik maupun kelemahan peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti; f tulislah dengan segera kejadian yang diamati; g setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda; dan h simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing peserta didik Contoh 5: Format Jurnal Catatan Guru Model 2 Nama Peserta Didik : ……………….. Aspek yang diamati : ……………….. No HariTanggal Kejadian Keterangan Tindak lanjut Jurnal Nama Peserta Didik : …………………………. Tanggal : …………………………. Aspek yang diamati : …………………………. Kejadian : …………………………. Guru: …………………………………………………………………............................ ................................................................................................................................ .................. 298 | Modul Fikih

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen tertentu yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Tes lisan Daftar pertanyaan. Penugasan Pekerjaan rumah danatau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci jawaban dan pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknya memenuhi beberapa syarat, yaitu mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik, menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas dan penugasan mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. Berikut ini akan disajikan contoh bentuk instrumen terkait dengan teknik penilaian tes tulis, tes lisan, maupun penugasan. 1 Tes tulis Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Meski konsepsi penilaian autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap bisa dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman- temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. 2 Tes Lisan Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap oral sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Fikih | 299 3 Penugasan Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya. Contoh 6: Instrumen Penilaian Tes Tertulis No. Mata Pelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

1. Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti Islam 3.1.1 Menjelaskan makna kata-kata al- Asmaul-Husna: Al- ’Alim, al-Khabir, as- Sami’, dan al-Bashir. Tes tulis Pilihan ganda Ahmad anak yang rajin beribadah dan selalu menyempatkan diri untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan suatu pekerjaan. Ketika berdoa teman- teman Ahmad sudah terbiasa membaca doa dengan keras, sedangkan Ahmad selalu berdoa dengan suara pelan bahkan tidak terdengar oleh teman-temannya. Ahmad sangat yakin bahwa meskipun doanya tidak terdengar oleh teman-temannya, Allah pasti mendengarnya, karena Allah memiliki sifatasma’: A. Al-‘Alim B. Al-Khabir C. As-Sami’ D. Al-Bashir Kunci: C. As-Sami’ 2. Pendidikan Pancasila dan Kewargane garaan 3.1.1 Menjelaskan pembentukan BPUPKI sebagai badan yang mempersiapkan dasar negara Indonesia merdeka. Tes tulis Jawaban singkat Mengapa Jepang mengijinkan pembentukan BPUPKI? Kunci: 1. Jepang mengalami kekalahan perang di wilayah Asia Pasifik. 2. Pembentukan BPUPKI diperbolehkan dengan tujuan rakyat Indonesia membantu Jepang dalam perang dunia ke-2. 3. Desakan kaum pergerakan Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 300 | Modul Fikih Contoh 7: Instrumen Penilaian Pengetahuan Tes Lisan No. Muatan Pembela- jaran Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 1 PKn 4.1.1 Menceritakan secara lisan makna simbol-simbol lambang Negara “Garuda Pancasila” Lisan Daftar Pertanyaan Coba sebutkan paling sedikit 2 makna dari setiap simbol lambang negara “Garuda Pancasila” Contoh 8: Instrumen Penilaian Pengetahuan Tes Penugasan No. Muatan Pembelaja- ran Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 1 Bahasa Indonesia 3.4.2 Menceritakan secara lisan peristiwa masa kecil yang diingatnya. Penugasan Pekerjaan Rumah Ceritakan pada orangtuamu peristiwa masa kecil yang masih diingat Contoh Tingkatan Butir Soal Butir-butir soal dikembangkan menjadi enam tingkatan, yaitu: pengetahuan C1, pemahaman C2, penerapan C3, analisis C4, evaluasi C5, dan mencipta C6. Proporsi di antara jenjang pengetahuan tingkat SMP untuk C1 – C2 berkisar 20, C3-C4 berkisar 55, C5 berkisar 15, dan C6 berkisar 10. 1 Pengetahuan C1 Ranah pengetahuan merupakan tingkat kemampuan yang terendah. Pada tingkatan ini soal dibuat untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengingat kembali materi yang pernah diterimanya. Soal pengetahuan lebih menuntut peserta didik dalam mengingat sesuatu hafalan. Contoh soal: Rukun shalat terdiri dari ........................ A. 10 B. 13 C. 15 D. 17 Contoh soal tersebut hanya bersifat hafalan, Dalam soal pengetahuan peserta didik cukup menghafal dari materi ajarbuku yang telah dibicarakan di kelas. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Fikih | 301 2 Pemahaman C2 Pada tingkatan ini peserta didik dituntut untuk memahamimengerti materi yang telah diajarkan dan tidak sekedar hafalan. Soal pemahaman menuntut jawaban berupa pernyataan atau contoh dari suatu konsep dengan bahasa sendiri. Contoh soal: Mandi dengan niat menghilangkan hadas besar disebut…. A. thaharah B. mandi sunat C. mandi wajib D. mandi jumat Soal tersebut menuntut kemampuan peserta didik dalam memahami materi karena alternatif jawaban dalam soal tidak tersurat dalam materi secara langsung. 3 Penerapan C3 Dalam tataran penerapan, peserta didik dituntut untuk mengimplementasikan prinsip, konsep dalam situasi tertentu, dan umumnya belum pernah dikenal atau disampaikan guru di kelas. Contoh soal: Fathiyakan mengadakan perjalanan berangkat dari Bandung pukul 10.00 WIB menuju kota Surabaya dengan menggunakan kereta api. Selama dalam perjalanan, Fathi tidak melaksanakan shalat tepat pada waktunya. Bagaimana dia dapat menjalankan dua shalat dalam satu waktu? A. Jamak Qashar B. Qashar C. Qadha D. Qadar Soal penerapan menuntut peserta didik untuk memahami suatu keputusan kemudian menerapkan keputusan tersebut dalam situasi berbeda 4 Analisis C4 Pada tataran Analisis, peserta didik dituntut untuk menggunakan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab akibat. Soal analisis menuntut jawaban informatif, penemuan asumsi, dan penemuan sebab akibat. Contoh soal: Perhatikan daftar berikut ini. 1. Sesudah shalat dzuhur. 2. Sesudah shalat Ashar. 3. Sesudah shalat Maghrib. 4. Sesudah shalat Isya’. 5. Sesudah shalat Subuh. Waktu yang dilarang mengerjakan shalat rawatib adalah.... A. 1 dan 2. B. 1 dan 3. C. 2 dan 5. D. 2 dan 3. 302 | Modul Fikih 5 Evaluasi C5 Jenjang soal evaluasi C5 merupakan ranah pengetahuan menuntut peserta didik melakukan evaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan keputusan terhadap hasil analisis untuk suatu kebijakan.Soal tingkat evaluasi menuntut jawaban berupa keputusan dan penentuan suatu nilai informasi. Contoh soal: Shalat merupakan kewajiban bagi seorang muslim, kapan pun dan bagaimana pun kondisi yang terjadi, shalat tetap harus dilaksanakan. Bagaimana jika kondisi dalam keadaan yang sangat menakutkan seperti dalam keadaan sangat takut. A. Tidak perlu shalat B. Shalat jika sudah tenang C. Shalat dalam keadaan apapun D. Shalat jamak dan qashar. Soal tataran evaluasi menuntut peserta didik melakukan penilaian terhadap suatu masalah atau informasi. 6 Mencipta C6 Jenjang soal mencipta C6 merupakan ranah pengetahuan tertinggi, menuntut peserta didik memiliki kemampuan dalam merancang suatu kegiatan, membuat atau mendesain suatu benda produk dengan berbagai pertimbangan dan analisis. Merancang dalam ranah pengetahuan sebatas pada menghasilkan prototipe atau idegagasan dalam bentuk konseptual. Contoh Soal: Akhir-akhir ini, para pelajar kita sering melalaikan kewajiban shalat mereka. Buatlah apa yang anda lakukan agar shalat tidak sering anda lupakan.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Aspek keterampilan peserta didik dapat dinilai dengan cara berikut: 1 Penilaian Kinerja Penilaian kinerja unjuk kerja adalah suatu penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.Guru dapat meminta peserta didik melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas presentasi, diskusi, praktik shalat, mempraktikkan hukum bacaan ayat-ayat al Qura’an, praktik pidato, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, dan lain-lain. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kompetensi tertentu peserta didik. Untuk menilai kemampuan mempraktikkan hukum bacaan ayat-ayat al Qura’an, misalnya dilakukan dengan pengamatan terhadap praktik membaca ayat-ayat al Qur’an sesuai dengan kaidah bacaan tajwid. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja, antara lain sebagai berikut.