Pengertian Metode Metode Role Playing
22
dalam dunia sosial mereka dan membantu memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial. Selain itu, metode pembelajaran ini akan
memudahkan individu untuk bekerjasama dalam menganalisis keadaan sosial, khususnya masalah antar manusia.
Senada dengan pendapat tersebut, Mulyani Sumantri 1999: 65-66 menyatakan bahwa dalam metode role playing siswa mengkaji masalah-
masalah hubungan manusia dengan memerankan situasi-situasi masalah, kemudian mendiskusikannya. Siswa dapat mengkaji dan menjelajah
perasaan, sikap, nilai, dan strategi pemecahan masalah. Pada dimensi sosial, metode ini memungkinkan individu untuk bekerjasama menganalisis situasi
sosial, terutama masalah interpersonal. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa role playing
adalah metode pembelajaran dimana siswa menganalisis sikap dan perilaku sebuah peran, kemudian memainkan peran tersebut di dalam situasi tertentu
yang telah dibuat, sehingga siswa terlibat aktif di dalam kegiatan pembelajaran .
Esensi dari kegiatan role playing adalah keterlibatan siswa sebagai partisipan dan pengamat dalam situasi atau masalah nyata dan keinginan
untuk mengatasinya. Pemahaman atas keterlibatan ini menyajikan contoh kehidupan perilaku manusia yang merupakan contoh bagi siswa untuk
menjajaki perasaannya, menambah pengetahuan tentang sikap, nilai-nilai dan persepsinya, mengembangkan keterampilan dan sikapnya dalam
memecahkan masalah, dan mengkaji pelajaran dengan berbagai cara.
23
3.
Manfaat Role Playing
Role playing merupakan suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri di dunia sosial serta
memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Menurut Hamzah B. Uno 2011: 26 kegiatan role playing ini bermanfaat bagi siswa dengan
memberikan contoh kehidupan nyata manusia, diantaranya sebagai sarana bagi siswa untuk 1 menggali perasaannya, 2 memperoleh inspirasi dan
pemahaman yang berpengaruh terhadap sikap, nilai, dan persepsinya, 3 mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah, dan
4 mendalami mata pelajaran dengan berbagai macam cara. Manfaat ini akan dirasakan saat siswa terjun ke masyarakat kelak karena ia akan
mendapatkan diri dalam suatu situasi dimana begitu banyak peran terjadi. Sedangkan Oemar Hamalik 2004: 214 berpendapat bahwa role
playing mempunyai beberapa manfaat saat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu: 1 siswa dapat mengekspresikan perasaan dan
pendapat tanpa ada kekhawatiran mendapat sanksi, 2 siswa dapat mengurangi dan mendiskusikan isu-isu yang bersifat manusiawi dan pribadi
tanpa ada kecemasan, dan 3 role playing memungkinkan siswa mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dengan ide-ide orang lain.
Manfaat role playing menurut Shaftel Hidayati, 2002: 92 yaitu sebagai berikut.
a. Agar menghayati sesuatu kejadian atau hal yang sebenarnya dalam
realitas hidup.
24
b. Agar memahami apa yang menjadi sebab dari sesuatu serta bagaimana
akibatnya. c.
Untuk mempertajam indera dan rasa siswa terhadap sesuatu. d.
Sebagai penyaluran pelapasan ketegangan perasaan-perasaan. e.
Sebagai alat mendiagnosa keadaan kemampuan siswa. f.
Pembentukan konsep secara mandiri. Senada dengan pendapat Shaftel, Nana Sudjana 2004: 85
menyebutkan manfaat dari metode role playing adalah 1 agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain, 2 dapat belajar
bagaimana membagi tanggung jawab, 3 dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan, dan 4
merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah. Berdasarkan pendapat tersebut, manfaat yang dapat diperoleh melalui
penelitian ini diantaranya memberikan pengalaman kepada siswa tentang bagaimana menghadapi dan mengambil keputusan dalam suatu situasi.
Selain itu siswa dapat menghargai perasaan dan pendapat orang lain. Manfaat lain dari metode pembelajaran role playing adalah 1 role playing
dapat memberikan semacam hidden practice dimana siswa tanpa disadari menggunakan ungkapan-ungkapan baku terhadap materi yang sedang
dipelajari, 2 role playing melibatkan siswa dalam kelompok-kelompok, sehingga cocok apabila diterapkan dalam kelas besar, dan 3 melalui role
playing siswa akan mendapatkan kesenangan karena pada dasarnya adalah permainan. Sehingga menarik antusias siswa untuk berkonsentrasi selama
kegiatan pembelajaran.