11
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara merupakan kemampuan untuk mengekspresikan, menyatakan,
serta menyampaikan ide, gagasan, atau isi hati kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang lain. Melatih
keterampilan berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan dari orang dewasa melalui percakapan. Dengan bercakap-cakap, anak akan
menemukan pengalaman
dan meningkatkan
pengetahuannya dan
mengembangkan bahasanya.
2. Tujuan Berbicara
Kegiatan yang dilakukan manusia setiap hari selalu mempunyai tujuan, begitu juga dengan kegiatan berbicara. Tujuan utama dari kegiatan berbicara
adalah untuk berkomunikasi. Henry Guntur Tarigan 2008: 17 mengungkapkan bahwa berbicara memiliki 3 tujuan umum, yaitu: 1
memberitahukan dan melaporkan to inform; 2 menjamu atau menghibur to entertain; 3 membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan to
persuade. Iskandarwassid 2009: 242 menambahkan tujuan keterampilan
berbicara mencakup, a kemudahan berbicara, b kejelasan, c bertanggungjawab, d membentuk pendengaran kritis, dan e membentuk
kebiasaan. Berlatih berbicara terus menerus akan membentuk sebuah kebiasaan yang akan mengasah keterampilan seseorang dalam berbicara.
dengan keterampilan yang dimiliki, pembicaraan seseorang dapat dimengerti oleh pendengar dengan jelas, sehingga pendengar dapat
meyakini apa yang telah disampaikan oleh pembicara tersebut.
12
Berdasarkan tujuan berbicara yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari berbicara adalah untuk
berkomunikasi, yang berarti untuk mendapatkan respon atau tanggapan dari lawan bicara. Selain itu berbicara secara umum bertujuan untuk a
menyampaikan suatu informasi kepada orang lain, b meyakinkan atau mempengaruhi penerima informasi, c untuk menghendaki reaksi
pendengar atau penerima informasi, serta d untuk menghibur pendengar.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berbicara
Seorang pembicara yang baik harus memberikan kesan bahwa ia menguasai bahan pembicaraannya dan berbicara dengan tepat dan jelas.
Ahmad Rofiāudin dan Darmiyati Zuchdi 19981999: 244 berpendapat bahwa berbicara dipengaruhi oleh aspek kebahasaan dan nonkebahasaan.
Aspek kebahasaan meliputi: 1 tekanan, 2 ucapan, 3 nada dan irama, 4 kosa kata ungkapan diksi, dan 5 struktur kalimat yang digunakan.
Sedangkan aspek nonkebahasaan meliputi 1 kelancaran, 2 pengungkapan materi wicara pemahaman materi, 3 keberanian, 4 keramahan, dan 5
sikap. Senada dengan pendapat tersebut, Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S.
dalam Nurbiana, 2008: 36 menjelaskan ada dua faktor yang harus diperhatikan untuk dapat berbicara secara efektif dan efisien, yaitu faktor
kebahasaan dan nonkebahasan. Faktor kebahasaan merupakan aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah kebahasaan yang harus dipenuhi seorang
saat menjadi seorang pembicara. Aspek-aspek faktor kebahasaan, meliputi: