Tempat dan Waktu Penelitian Prosedur Penelitian

40 c. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi pembelajaran. d. Siswa menentukan peran masing-masing dengan bimbingan guru. e. Siswa berlatih memainkan peran dengan bimbingan guru. f. Salah satu kelompok melakukan kegiatan role playing, sementara siswa lain berperan sebagai penyimak. g. Siswa dan guru berdiskusi mengevaluasi kegiatan role playing yang dilakukan. h. Siswa memerankan kembali peran masing-masing sesuai dengan perbaikan yang telah dilakukan. i. Siswa dan guru kembali berdiskusi dan mengevaluasi kegiatan role playing yang dilakukan. 3. Observasi Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan metode role playing berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun dengan tujuan untuk mengamati pembelajaran, aktivitas guru dan siswa, serta situasi dan kondisi selama pembelajaran berlangsung. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan observasi terhadap semua proses tindakan, hasil tindakan, dan kendala-kendala yang terjadi selama kegiatan berlangsung. 4. Refleksi Pada tahap ini peneliti mencermati dan menganalisis data yang diperoleh selama observasi meliputi kendala-kendala, kondisi awal, kondisi akhir, keberhasilan yang dicapai dan tindakan yang sudah atau 41 belum dilaksanakan guna menyusun tindakan-tindakan perbaikan yang akan digunakan pada siklus selanjutnya untuk melakukan penyempurnaan jika belum mencapai indikator keberhasilan yang diinginkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 265 teknik pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur terstandar. Pengumpulan data bisa dilakukan melalui tes, angket, observasi, wawancara, skala bertingkat, ataupun dokumentasi. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. 1. Tes Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 193 tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan adalah tes unjuk kerja untuk mengukur keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Wonosari 4. 2. Observasi Observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan seluruh alat indra Suharsimi Arikunto, 2010: 199. Kegiatan observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Observasi merupakan pengamatan 42 langsung, dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Pelaksanaan kegiatan observasi bersamaan dengan proses pembelajaran. Melalui kegiatan observasi peneliti akan memiliki catatan tentang gambaran kejadian konkret di lapangan, yang nantinya dapat membantu peneliti dalam mengetahui tingkat ketercapaian sasaran pembelajaran. Hal yang perlu dicatat dalam kegiatan observasi antara lain proses tindakan, pengaruh tindakan, situasi saat dilakukan tindakan, dan kendala yang dihadapi. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan lembar observasi yang dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara. 3. Dokumentasi Dokumen ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian Sudaryono, 2013: 41. Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh selama observasi dan memberikan gambaran secara konkret mengenai keterampilan proses siswa selama proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah video kegiatan siswa saat menampilkan drama.

F. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto 2010: 265 berpendapat bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih 43 cermat, lengkap dan sistematis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen yaitu: 1. Tes keterampilan berbicara Tes keterampilan berbicara dilakukan dengan mengamati siswa saat sedang melakukan kegiatan role playing. Penilaian keterampilan berbicara mencakup aspek-aspek kebahasaan dan nonkebahasaan yang dikemukakan oleh Ahmad Rofi’udin dan Darmiyati Zuchdi. Lembar tes dan hasil tes tersaji pada lampiran 7 sampai 11 2. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman saat melakukan pengamatan untuk memperoleh data yang diinginkan. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi guru dan siswa. Lembar observasi guru dan siswa digunakan untuk mencatat aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar Observasi dan hasil observasi tersaji pada lampiran 12 sampai 23

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil observasi lapangan baik dari guru maupun siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan analisis data secara deskriptif kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung rerata hasil tes keterampilan berbicara siswa guna memperoleh 44 data peningkatan keterampilan berbicara siswa. Data yang diperoleh dihitung dengan langkah sebagai berikut. 1. Menghitung nilai rata-rata mean keterampilan berbicara pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Rumus untuk menghitung rata- rata mean adalah sebagai berikut. 2. Keterangan: X = Nilai rata-ratamean ∑x = Jumlah nilai seluruh siswa N = Jumlah siswa Suharsimi Arikunto, 2007: 284-285 3. Menghitung persentase siswa yang telah mencapai nilai rata-rata yang telah ditentukan. Persentase dapat diperoleh dengan rumus: � = � �ℎ � � � ����� � �� � � − � � � �ℎ � ℎ � � × Keterangan: P = angka persentase

4. Nilai rata-rata mean dan angka presentase ketuntasan yang

diperoleh dibandingkan dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan untuk mengetahui apakah sudah diperoleh peningkatan setelah diadakan tindakan. Data yang telah terkumpul selanjutnya akan dikelompokkan sesuai dengan kriteria keterampilan berbicara. Menurut Burhan Nurgiyantoro 2010: � = ∑ �

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

2 41 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI METODE ROLE PLAYING SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 6 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

1 19 188

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN PANDAK I SIDOHARJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 8 125

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM DRAMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 6 TERBAN KUDUS SKRIPSI

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS IV SD

0 0 10