Penerapan Role Playing dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara

29 3. mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru, 4. mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan-kegagalan, 5. mereka belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi yang terjadi, dan 6. mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan mengajar anak-anak lainnya. Piaget C. Asri Budiningsih, 2002: 38 menyebutkan bahwa siswa usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret 7-11 tahun. Siswa pada tahap operasional konkret belum dapat berpikir secara abstrak. Mereka berpikir atas dasar pengalaman konkret atau nyata. Kemampuan untuk berpikir secara abstrak harus didahului dengan kemampuan berpikir secara konkret. Menurut pendapat Piaget tersebut, anak-anak usia sekolah dasar kelas V belum bisa untuk berpikir secara abstrak, untuk itu diperlukan kegiatan yang nyata agar anak mudah dalam mengolah ilmu. Masa usia skolah dasar juga merupakan masa dimana anak-anak senang bermain. Melalui kegiatan bermain tersebut, kreativitas anak akan terasah. Sehingga, kegiatan bermain juga diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Rita Eka Izzati 2008: 104-117 mengungkapkan bahwa terdapat enam tahap perkembangan anak, yaitu perkembangan fisik, kognitif, bahasa, moral, emosi, dan sosial. 30 1. Perkembangan fisik Perkembangan fisik pada masa ini lebih cepat, anak akan mengalami perkembangan tinggi, berat, dan kekuatan tubuh dengan pesat. Perkembangan ini menunjang anak untuk belajar berbagai keterampilan yang mereka perlukan dalam kehidupan. Pada masa ini kegiatan fisik sangat diperlukan untuk anak karena energi yang tertumpik pada anak perlu penyaluran. 2. Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif pada masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan dan fungsi berpikir. Piaget menerangkan bahwa masa anak-anak berada pada tahap operasional konkret, yang berarti mereka mampu berpikir logis terhadap objek yang konkret. 3. Perkembangan bahasa Perkembangan bahasa pada masa ini ditandai dengan banyaknya perbendaharaan kata yang dimiliki anak dan dapat menerapkan kata-kata tersebut dengan tepat. Anak belajar untuk menggunakan tata bahasa yang baik dalam berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Perkembangan bahasa pada masa ini adalah anak belajar untuk berkomunikasi dengan baik. 4. Perkembangan moral Perkembangan moral pada tahap ini ditandai dengan kemampuan anak memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku di masyarakat. Anak sudah mampu memahami dan menunjukkan kesesuaian dengan ilai dan norma di masyarakat. Pandangan tentang benar dan salah yang 31 ditanamkan oleh orang tua mulai memudar. Pandangan mereka mengenai konsep benar dan salah dipengaruhi oleh pandangan situasi yang mengikutinya. 5. Perkembangan emosi Perkembangan emosi anak sangat dipengaruhi oleh pergaulannya. Dalam pergaulannya anak belajar untuk mengungkapkan emosi yang dirasakan dengan cara yang tepat dan mengendalikan emosi yang kurang baik. Ciri-ciri emosi pada anak yaitu: a. emosi yang dirasakan oleh anak-anak hanya berlangsung sebentar. b. emosi anak kuat, misalnya saat anak marah ia akan terlihat marah sekali. c. emosi anak mudah berubah, misalnya saat anak menangis dalam waktu yang singkat ia sudah bisa tertawa. d. emosi anak nampak berulang-ulang, misalnya sering menangis, sering marah, dan sebagainya. e. respon emosi anak berbeda-beda, misalnya pada sebuah situasi yang sama ada anak yang takut, tertawa, menangis, dan sebagainya. f. emosi anak dapat dilihat dari tingkah lakunya. g. emosi anak mengalami perubahan kekuatannya, misalnya di dalam kelas ada siswa yang malu-malu dalam mengungkapkan pendapatnya, tetapi lama kelamaan ia menjadi berani. h. ungkapan emosi anak berubah-ubah, misalnya saat menginginkan mainan, jika tidak diberikan anak akan marah, namun setelah diberikan anak akan merasa senang.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

2 41 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI METODE ROLE PLAYING SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 6 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

1 19 188

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN PANDAK I SIDOHARJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 8 125

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM DRAMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 6 TERBAN KUDUS SKRIPSI

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS IV SD

0 0 10