113
c. Pembelajaran Tutorial 1. Faktor pendorong
Semangat peserta didik untuk belajar dari dalam cukup tinggi. Peserta didik semangat untuk mengikuti pembelajaran. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh Ibu “NY” pendidik “Faktor pendorong peserta didik dalam pembelajaran tutorial
adalah semangatte peserta didik yang berasal dari dalam yang cukup tinggi. Mereka selalu ingin mengerjakan tugas secara
bersama-sama.
” wawancara 13 Mei 2015,lampiran hal 198 Ungkapan yang sama diungkapkan oleh Ibu “LM” pendidik.
“Faktor pendorong peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tutorial karena adanya motivasi yang cukup tinggi.
” wawancara 6 April 2015, lampiran hal 195
Selain semangat peserta didik yang cukup tinggi, peserta didik juga mempunyai keinginan untuk menyelesaikan secara bersama-sama
dengan peserta didik lainya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak
“Sp” pendidik. “Tugas dikerjakan baik secara mandiri maupun berkelompok.
Ketika peserta didik diberikan tugas yang diberikan secara berkelompok, peserta didik akan mengerjakan tugas tersebut
dengan baik. ” wawancara 8 Mei 2015, lampiran hal 195
Hal yang senada diungkapkan oleh Ibu” Ptm”peserta didik. “Teman-teman kalau di suruh ngerjake tugas kelompok yo
kompak, dikerjake bareng-bareng-misale engko kesulitan tanya ma guru.
“ wawancara 11 Mei 2015,lampiran hal 195 Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan faktor
pendorong partisipasi belajar dalam pembelajaran tutorial juga disebabkan oleh semangat peserta didik cukup tinggi. Semangat peserta
114 didik ini yang mendorong aktivitas belajar seperti peserta didik mampu
bekerjasama dengan peserta didik lainnya untuk mengerjakan tugas secara bersama-sama.
2.Faktor Penghambat
Pembelajaran tutorial adalah pemecahan masalah secara bersama-sama. Karakteristik peserta didik yang ada dalam kelompok
belajar tidak sama, ada yang pintar ada yang kurang pintar. Pada biasanya peserta diidk yang pintar tahu lebih dapat menguasai materi
pembelajaran pada peserta didik yang kurang tahu akan diajari oleh peserta didik yang pintar, sehingga penyelesaian soal oleh kelompok
hanya di serahkan pada peserta didik yang lebih tahu. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak
“Sp” pendidik. “Kelemahanne yo menyerahkan tugas pada yang lebih tahu.
Sehingga yang mempunyai pendapat itu hanya satu orang yang lainnya hanya manut
saja” wawancara 8 Mei 2015, lampiran hal 195
Hal yang sama diungkapkan oleh Saudara “Ty”peserta didik.
“Hambatannya dalam kelompok itu, ada yang kasih usul terus cuman manut to, Mbak. Gak tahu itu bener atau enggak.
“ wawancara 11 Mei 2015, lampiran hal 195
Rentang usia peserta didik program paket C antara umur 20-45 tahun. Perbedaan usia ini menyebabkan proses belajar yang dilakukan
secara berkelompok terhambat. Peserta didik yang muda mempunyai presepsi bahwa peserta didik yang paling tua lebih pintar. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh Ibu “NY” pendidik.
115 “ Mungkin karena mereka usianya berbeda sehingga yo kerjasama
dalam mengerjakan apa gitu kurang. Mbak, selain itu waktunya juga terbatas.
” wawancara 13 Mei 2015, lampiran hal 195 Kehadiran peserta didik dalam pembelajaran tutorial juga
menyebabkan terhambatnya proses belajar tutorial. Pembelajaran yang sudah direncanakan pendidik tidak dapat berjalan dengan baik, jika
peserta didik yang datang hanya 2 orang. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu
“LM” pendidik. “Yoo..itu Mbak. peserta didik yang tidak semua hadir,silih
berganti, yang ini berangkat besuknya tidak berangkat, jadi sulit mbak untuk membuat kelompok.
” wawancara 6 April 2015, lampiran hal 195
Berdasarkan hasil wawancara diatas,ndisimpulkan faktor penghambat yang mempengaruhi partisipasi belajar peserta didik adalah
kehadiran peserta didik, faktor usia peserta didik yang berbeda, peserta didik lebih menyerahkan tugas pada peserta didik yang lebih pintar.
Misalnya dalam kelompok terdiri dari 5 orang hanya ada 1 orang peserta didik yang lebih tahu, 4 orang lainnya hanya bergantung pada
satu orang tersebut dan tidak mempunyai ide atau gagasan lain terkait tugas yang dikerjakan.
B.Pembahasan 1. Partisipasi Belajar dalam Pembelajaran Program Paket C di PKBM
Mandiri Kretek.
PKBM Mandiri Kretek adalah lembaga pendidikan yang berada di jalur pendidikan nonformal. Salah satu program yang ada di PKBM
Mandiri Kretek adalah program paket C. Program paket C adalah program
116 pendidikan menengah pada jalur pendidikan nonformal yang dapat di ikuti
oleh peserta didik yang ingin menyelesaikan pendidikan setara SMAMA. Pada pembelajaran program paket C, peserta didik adalah orang dewasa.
Sifat belajar orang dewasa bersifat subyektif dan unik, terlepas dari benar atau tidaknya, segala pendapat, perasaaan, pikiran, gagasan, teori
dan sistem nilainya perlu dihargai Hamdani, 2011: 231 Aktif dalam pembelajaran merupakan wujud dari partisipasi belajar
peserta didik. Pembelajaran tanpa adanya partisipasi belajar maka tidak ada proses belajar. Oleh karena itu, keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran program paket C adalah hal yang terpenting dalam pembelajaran sehingga pendidik harus memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif. Proses pembelajaran kesetaraan meliputi pembelajaran tatap muka,
pembelajaran mandiri dan pembelajaran tutorial. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing keterlibatan peserta didik dalam setiap pembelajaran
kesetaraan.
a. Pembelajaran Tatap Muka