Latar belakang PARTISIPASI BELAJAR PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT(PKBM) MANDIRI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan suatu negara akan berhasil, jika suatu negara memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Meningkatkan Sumber daya Manusia yang berkualitas, salah satunya caranya melalui pendidikan. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan setiap lapisan baik bagi individu,bangsa dan negara. Mengutip konvensi hak anak convention on the right of child dan millenium development goals serta world summit on sustainable development yang mengatakan bahwa pentingnya pendidikan merupakan salah satu cara untuk menanggulangi kemiskinan, meningkatkan keadilan dan kesejahteraan gender, memahami nilai-nilai budaya dan multikulturalisme serta meningkatkan keadilan sosial. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dampak rendahnya tingkat pendidikan dapat dilihat dari semakin meningkatnya angka putus sekolah dari tahun ke tahun. Mengutip data survei pada tahun 20122013 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik BPS Daerah Istimewa Yogyakarta jumlah angka putus sekolah di DIY mencapai 1.160 siswa, yang terdiri dari 1.053 siswa dari sekolah yang berada di bawah naungan pendidikan nasional Diknas dan 107 siswa dari sekolah yang berada di bawah naungan non Diknas. Jumlah tersebut 2 meningkat sebesar 0,96 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 1.149 orang siswa Faktor penyebab putus sekolah sangat beragam dan tergantung dari jenjang sekolah. Beberapa diantaranya adalah rendahnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan orang tua, kondisi sosial ekonomi keluarga, keterbatasan serta kesulitan dalam mengakses infrastruktur pendidikan BPS DIY, 2011. Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menurunkan angka putus sekolah, salah satu caranya melalui pendidikan non formal. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Program yang dimiliki oleh pendidikan nonformal yang dapat menurunkan angka putus sekolah adalah program belajar paket C yang setara dengan sekolah menengah atas. Program paket C ini dirintis sejak tahun 1998 dengan nama kursus persamaan SMU sebagai ajang studi untuk pengembangan lebih lanjut. Pada tahun 2003 setelah pelaksanaan ujian persamaan SLTP dan SMU, program belajar paket C ini mulai di minati oleh masyarakat. Angka partisipasi sekolah APS SMAMAMKPaket C di Indonesia, pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 63,84 dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada tahun 2012 yaitu 61,49 BPS.DIY,2013. Sedangkan angka partisipasi sekolah APS SMAMAMKpaket C di Yogyakarta pada tahun 2012 sebesar 80,04 dan mengalami kenaikan pada tahun 2013 sebesar 81,41. Data ini menunjukkan bahwa di Yogyakarta masih ada sekitar 18 anak yang belum mengenyam pendidikan. 3 Angka partisipasi sekolah akan mengalami kenaikan apabila angka putus sekolah di Yogyakarta mengalami penurunan, hal ini terlihat dari data-data yang dipaparkan diatas bahwa angka partisipasi sekolah mengalami kenaikan sebesar 1,37, angka putus sekolah mengalami penurunan sebesar 0, 96. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah adalah memberikan kesadaran akan pentingnya pendidikan kepada masyarakat serta peningkatan pelayanan mutu dan kualitas pendidikan. Mutu dan kualitas pendidikan nonformal belum sempurna sebagaimana halnya pendidikan formal. Pada penyelenggarakan program paket C, permasalahan yang terjadi adalah tenaga pengajar yang belum memenuhi sebagai pendidik pendidikan nonformal serta kurang kondusifnya lingkungan pembelajaran. Pendidik dalam pendidikan nonformal tidak sama dengan pendidikan formal. Dalam mendidik pada pembelajaran nonformal terutama program paket C, peserta didik program paket C adalah orang dewasa. Pendidik dalam pendidikan nonformal perlu memahami konsep tentang pendidikan orang dewasa, karena orang dewasa sudah memiliki konsep belajar yang mandiri tidak bergantung pada orang lain, pengalaman belajar yang sudah banyak, kesiapan belajar orang dewasa berorientasi pada menguasai tugas- tugas yang berkaitan dengan peranan dalam kehidupan mereka, perpektif waktu semakin berorientasi pada penggunaan hasil belajar selain itu partisipasi orang dewasa dalam program paket C juga perlu di perhatikan. Kenyataannya, kebanyakan latarbelakang kualifikasi pendidik Program Paket C adalah juga sebagai pendidik dalam pendidik formal sehingga pendidik 4 kurang dapat memahami konsep pendidikan orang dewasa. Keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh pendidik sebagai pengelola utama di dalam kelas. Peran pendidik di dalam mengatur serta mengorganisir lingkungan yang ada di sekitar peserta didik dapat mendorong peserta didik melakukan proses belajar secara efektif dan efisien. Pelaksanaan pembelajaran yang baik dapat menuntun partisipasi belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik merasa betah dalam mengikuti pembelajaran. Partisipasi belajar peserta didik program paket C kurang. Ini dapat di tunjukkan pada sedikitnya peserta didik mengikuti pembelajaran. Peserta didik datang pada saat ujian, dari jumlah peserta didik yang terdaftar dalam ujian hanya sedikit yang datang pada saat ujian. Terbukti dengan data pengumuman kelulusan peserta UN Paket C tahun 2013 di Bantul mencapai 96,36 persen atau lebih tinggi dari rata-rata DIY yang mencapai 86,92 persen. Peserta ujian nasional paket C Bantul tercatat 465 orang, namun yang hadir hanya 385 orang dan yang tidak lulus 14 orang. Sedangkan di kota Yogyakarta, peserta didik tercatat 932 orang, hadir 291 orang dan tidak lulus 38 orang. Selain itu peserta didik datang tidak memperhatikan pendidik yang menjelaskan pembelajaran dan hanya sibuk dengan dunianya sendiri. Partisipasi diperlukan dalam proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan maksudnya peserta didik harus aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut Jerrold Yeni Herawati, 2008:2 mengemukakan bahwa partisipasi tersebut dapat diwujudkan dengan 5 salah satunya yaitu keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran dapat di tunjukkan dengan memahami penjelasan pendidik, bertanya kepada pendidik, mampu menjawab pertanyaan dari pendidik. Pendidik dapat meningkatkan partisipasi siswa dengan melakukan berbagai kegiatan yang dapat direncanakan sebelumnya. Kebanyakan peserta didik tidak akan melakukan partisipasi aktif dengan inisiatif mereka sendiri tanpa stimulus dan dorongan yang dilakukan oleh pendidik melalui berbagai metode yang telah disiapkan. Pendidik harus dapat mengarahkan peserta didik untuk lebih berperan serta lebih terbuka dan sensitif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga mampu menciptakan suasana kelas yang hidup yaitu ada interaksi antar pendidik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik. Melibatkan peserta didik berperan dalam kegiatan pembelajaran, berarti pendidik mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimiliki peserta didik secara penuh. Oleh karena itulah, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Partisipasi Belajar Peserta Didik Di Program Belajar Paket C Di PKBM Mandiri Kretek Bantul. 6

B. Identifikasi Masalah