LATAR BELAKANG Laporan Kajian Penyusunan Model Peningkatan KUKM Di Kawasan Perbatasantertinggal

Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 1

1.1. LATAR BELAKANG

Peningkatan peran KUMKM di daerah tertinggalterisolir merupakan bagian dari upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah, khususnya daerah pedesaan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Sungguhpun sebagian besar masyarakat di daerah tertinggalterisolir diperbatasan hidup dari sektor pertanian, namun dalam membangun daerah tertinggalterisolir bukan semata hanya ditujukan untuk mengembangkan sektor pertanian saja, melainkan mencakup seluruh kegiatan pembangunan yang meliputi seluruh aspek kehdupan masyarakat. Dengan demikian pembangunan ekonomi daerah tertinggalterisolir mestinya bisa dirajut melalui pendekatan keterpaduan pengembangan dan pertumbuhan antar sektor yang ada. Perlunya penekanan pembangunan daerah tertinggalterisolir tidak lain untuk menjaga perimbangan pembangunan dengan daerah lain yang lebih maju dan dinamis. Daerah Tertinggal merupakan daerah kabupaten yang relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional, dan berpenduduk yang relatif tertinggal. Penetapan daerah tertinggal dilakukan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan pada perhitungan 6 enam kriteria dasar yaitu : perekonomian masyarakat, sumberdaya manusia, prasarana infrastruktur, kemampuan keuangan lokal celah fiskal, aksesibilitas dan karakteristik daerah, serta berdasarkan kabupaten yang berada di daerah perbatasan antarnegara dan gugusan pulau-pulau kecil, daerah rawan bencana, dan daerah rawan konflik. Ke-6 enam kriteria tersebut diolah dengan menggunakan data Potensi Desa PODES 2003 dan Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS 2002 dan data Keuangan Kabupaten 2004 dari Departemen Keuangan. Berdasarkan pendekatan tersebut, maka ditetapkan 199 kabupaten dikategorikan kabupaten tertinggal yang didalammnya juga tercakup daerah terisolir dan terpencil. Jumlah tersebut 43 dari jumlah keseluruhan kabupaten yang ada di Indonesia, dimana sebanyak 123 kabupaten 62 berada pada Kawasan Timur Indonesia, 58 kabupaten 29 berada di Sumatera, dan Jawa-Bali 18 kabupaten 9. Penyebaran daerah Tertinggal di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.1 Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 2 Gambar 1.1 Peta Penyebaran Lokasi Daerah Tertinggal di Indonesia Pada akhir-akhir ini pengembangan wilayah perbatasan menjadi perhatian pemerintah karena memiliki arti penting dan strategis terkait dengan otonomi daerah, perdagangan bebas, strategi globalisasi, dan bahkan pada konteks kedaulatan nasional. Sunguhpun demikian, kawasan perbatasan di Indonesia ditandai dengan kesenjangan pembangunan dengan negara tetangga, kemiskinan yang tinggi, isolasi karena akses yang sulit, kualitas sumber daya yang rendah, serta sarana prasarana yang minim. Pada umumnya wilayah perbatasan merupakan daerah tertinggalterisolir dimana secara umum rawan baik dari aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Fenomena yang sangat menonjol adalah maraknya kegiatan illegal logging, illegal trading, arus migrasi ilegal illegal traficking, serta bergesernya patok-patok pembatas antar negara. Mengingat kerugian yang besar yang dapat ditimbulkan secara ekonomi dan politik, pembangunan kawasan perbatasan menjadi sangat penting untuk dilakukan agar daerah tersebut tidak menjadi daerah tertinggalterisolir. Paradigma yang semestinya digunakan adalah menjadikan kawasan perbatasan justru sebagai halamanwilayah “muka”. Pengalihan halaman belakang menjadi halaman muka berarti menuntut pengembangan ekonomi kawasan perbatasan dengan pengalokasian sumber daya nasional untuk mengatasi rendahnya tingkat ekonomi eksisting kawasan perbatasan. Pada konteks inilah, pembangunan ekonomi lokal dengan peningkatan peran KUMKM dapat menjadi salah satu alternatif Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 3 bagi pengembangan kawasan perbatasan. Pemberdayaan KUMKM ini semestinya dilaksanakan secara simultan dalam kerangka kerja yang komprehensif dengan berbagai upaya lain seperti pendidikan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan sosial, penyediaan infrastruktur dan lainnya. Keseluruhan kerja tersebut diarahkan untuk mendukung tegaknya kedaulatan nasional di kawasan perbatasan negara. Oleh karena itu, untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah dan meningkatkan peran KUMKM dalam pembangunan daerah tertinggalterisolir di kawasan perbatasan, maka perlu dilakukan kajian untuk mendeskripsikan potensi daerah yang bisa dikelola KUMKM danserta merumuskan model peningkatan peran KUMKM dalam mendorong partisipasi masyarakat membangun ekonomi daerah perbatasan.

1.2. PERMASALAHAN