Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
19
3.2 PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
1. Data sekunder dikumpulkan dari studi literatur melalui berbagai sumber dan hasil penelitian
sebelumnya, buku literatur sampai dengan materi yang diperoleh melalui jaringan internet yang terkait dengan ekonomi pembangunan, pembangunan wilyah, pembangunan pedesaan dan
berbagai hasil penelitiankajian pengembangan daerah tertinggal terisolir; dan dari instansi terkait di daerah : 1 Kantor Statistik provinsi dan kabupaten, 2 Kantor Koperasi
Kabupaten,3 Instansi terkait di daerah meliputi : Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian, Perbankan, BKPM, 4 Gerakan Koperasi.
2. Data Primer, diambil langsung dari lapangan baik melalui wawancara interview maupun
melalui daftar pertanyaan kuesioner; 3.
Focus Group Discussion Kegiatan dilaksanakan dengan instansi terkait di daerah, perguruan tinggi, pemerhati
pembangunan daerah, LSM , dan UKMKM;
3.3 LOKASI KAJIAN
1. Kegiatan ini akan dilaksanakan di 2 provinsi yaitu : Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara
Timur. 2.
Lokasi kajian dipilih daerah tertinggal yang berada didaerah perbatasan pada 2 dua lokasi diatas, yaitu Kabupaten Sanggau Kalbar dan Kabupaten Belu untuk NTT. Pemilihan lokasi
dengan pertimbangan bahwa daerah perbatasan tersebut merupakan daerah tertinggal dan terisolir yang memerlukan perhatian untuk dikembangkan mengingat kedua kabupaten
tersebut berada di perbatasan antar Negara
3.4 POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dari penelitian ini adalah stakeholder di kabupaten Sanggau maupun di kabupaten Belu Oleh karena itu penarikan sampel dilakukan secara purposive. Untuk memperoleh data dan
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
20
informasi ditetapkan sebagai responden adalah: usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, koperasi, dinasinstansi, dan expert. Penyebaran sampel dan responden dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 3-1. Penyebaran Sampel untuk Survei Lapangan dan FGD
No Kabupaten
Usaha Mikro
Usaha Kecil
Usaha Menengah
Dinas Terkait
Pemuka Masykat
Expert Total
1 Sanggau
5 5
5 5
5 3
28
2 Belu
5 5
5 5
5 3
28
Total 10
10 10
10 10
6 56
3.5 PENGOLAHAN DATA
Data yang terkumpul dari lapangan diinventarisasi dan diklasifikasikan berdasarkan kategori pemenuhan karakteristik data yang sudah ditentukan terlebih dahulu dilakukan editing dan seterusnya
ditabulasi berdasarkan klasifikasi yang ditetapkan. Terhadap hasil tabulasi kemudian dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan keak
u
ratan dan kelogisan penyajiannya. Untuk data yang tidak valid dan tidak merepresentasikan keadaan sebenarnya dari responden akan dibuang. Entri data akan
dilakukan setelah data divalidasi dan sudah layak untuk diolah. Data diolah dalam bentuk spreadsheet agar mudah dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan berbagai program aplikasi statistik. Adapun
langkah pengolahan data melalui proses sebagai berikut :
1. Pengembangan struktur database
Membangun struktur basis data yang akan digunakan untuk mempermudah analisis dan selanjutnya dimasukkan ke dalam kompute,
2. Entri data ke komputer
Memasukkan data ke dalam basis data yang telah dirancang, setiap nilai yang diperoleh dimasukkan variabel yang tepat. Kemudian dimasukkan dalam komputer sehingga akan
menghasilkan data yang informatif.
3. Transformasi data
Mengambil data dari variabel yang telah ada di dalam basis data komputer untuk kebutuhan analisis
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
21
3.6 ANALISA DATA
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan banyak ditentukan atas dasar pengamatan dari objek yang diteliti. Adapun analisa data yang digunakan dalam kajian ini adalah :
1. Analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh
sebagai acuan untuk melihat karakteristik data yang diperoleh. Untuk melakukan analisis terhadap data primer yang diambil pada kegiatan kajian ini akan digunakan metode analisis
statistic sederhana simple descriptive statistic sebagaimana yang dikemukakan oleh Welch Comer 1998. .Perlakuan dan pengolahan akan dilakukan terhadap distribusi frekuensi,
tendensi pemusatan dan penyebaran Draper Smith,1981. Teknik ini digunakan karena secara sederhana dapat menggambarkan kecenderungan yang terdapat pada suatu populasi.
Dengan melihat kecenderungan dari data yang terolah, maka kita akan dapat memprediksikan kemungkinan maupun alternatip yang ada dari data.
2. Analisis AHP untuk melihat pengembangan potensi UKMKM. dan potensi UMKMK. Menurut
Saaty 1975, AHP merupakan teori pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala ratio dari perbandingan pasangan yang diskret maupun kontinue. Pengukurannya bisa secara
aktual atau dari suatu skala dasar yang mencerminkan perasaan dan preferensi. Sedangkan prinsip yang digunakan pada AHP adalah : 1 dekomposisi, 2 pendapat yang bersifat
komperatif, 3sentisis terhadap prioritas, dan 4 konsestensi dalam pemikiran 3.
Analisis Location Quotient LQ digunakan untuk mengetahui sejauh mana sektor-sektor di suatu daerah atau sektor-sektor apa saja yang merupakan sektor basis atau leading sector.
Hasil dari analisis ini akan memperlihatkan sektor yang berperan secara dominan sebagai sektor basis dan sektor yang tidak berperan secara dominan disebut sebagai sektor non basis.
Pengelompokan sektor basis dan non basis berdasarkan besaran LQ yang diperoleh dari hasil analisis adalah sebagai berikut:
x LQ 1 , berarti sektor tersebut memiliki potensi yang kecil untuk menjadi sector basis
wilayah x
LQ = 1 , berarti sektor tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan lokalnya dan dapat berpotensi sebagai kegiatan basis ekonomi wilayah.
x
LQ 1 , berarti sektor tersebut merupakan sektor basis ekonomi wilayah
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
22
3.7 PELAKSANA KEGIATAN