Kesehatan Pendidikan Laporan Kajian Penyusunan Model Peningkatan KUKM Di Kawasan Perbatasantertinggal

Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 32

e. Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Program dan kegiatan di bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang baik dan pada gilirannya tercipta kehidupan yang sehat dan produktif. Pada tahun 2008 ketersediaan sarana kesehatan secara umum mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya antara lain Puskesmas naik 10,53, Puskesmas Pembantu naik 6,25 dan Balai Pengobatan juga meningkat 15,38. Jumlah tenaga pelayanan kesehatan medis dan paramedis juga mengalami peningkatan signifikan seperti S1 kesehatan 15,00, D3 kesehatan 86,07 perawat dan bidan 21,92 dan 0,43 . Jumlah penderita rawat jalan pada Puskesmas, selama tahun 2008 sebanyak 599 410 kali kunjungan pasien atau turun 3,00 dibanding dengan keadaan tahun lalu. Dari jumlah kunjungan tersebut, komposisi jenis penyakit yang dominan masing-masing infeksi saluran pernafasan ispa, 29,27, dan rematik 14,70. Penderita rawat inap selama tahun 2008 pada RSU Atambua sebanyak 882 kunjungan pasien atau turun 30,00 dari keadaan tahun sebelumnya. Komposisi penyakit dominan untuk kunjungan rawat inap masing-masing TBC 30,38, ISPA 19,50, Dyspepsia 10,77, Bronchitis 8,39, dan penyakit lainnya 20,86. Jumlah pasangan usia subur PUS pada tahun 2008 sebanyak 48 998 pasang, dimana 34 951 71,33 diantarannya adalah peserta pasangan peserta KB aktif. Metode kontrasepsi yang digunakan pasangan KB aktif sebanyak 83,61 memilih KB suntik, sedangkan sisanya pil 6,26, IUD 2,69, Implant 4,63, MOW dan MOP 2,23 dan cara kondom 0,58.

f. Pendidikan

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa banyak dipengaruhi tingkat pendidikan sebagaian besar penduduknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan membawa dampak positif bagi masa depan berbagai bidang kehidupan, baik sosial maupun ekonomi. Demikian pentingnya peranan pendidikan , maka tidaklah mengherankan apabila pendidikan senantiasa mendapat perhatian pemerintah maupun dari kalangan swasta. Peningkatan partisipasi sekolah dari berbagai lapisan masyarakat tentunya harus diimbangi penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 33 memadai. Pada tahun 2008 jumlah Taman Kanak-Kanak 24 unit dengan jumlah murid 1 066 siswa, jumlah sekolah SD 338 unit, SLTP 48 unit ,SLTA umum 21 unit dan kejuruan 11 unit. Dibandingkan dengan tahun lalu, guru SD meningkat 6,89, guru SLTP 1,56 dan SLTA 1,37. Sementara untuk jumlah murid masing-masing jenjang pendidikan yaitu SD naik 3,85 SLTP turun 6,35, dan SLTA meningkat 3,52. Dilihat dari tingkat pendidikan berdasarkan hasil Susenas 2008 memperlihatkan bahwa sebanyak 68,79 penduduk umur 10 tahun ke atas berpendidikan paling tinggi cuma tamat SD. Sedangkan sisanya tamat SLTP 15,61, tamat SLTA 12,95, serta tamat akdemi dan perguruan tinggi cuma 3,10. Sebagai perbandingan Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa penduduk umur 5 tahun keatas pada tahun 2000, sampai tingkat SD 82,62, tamat SLTP 8,68, tamat SLTA 7,54 , tamat akademi dan sarjana 1,15. Persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang buta huruf pada tahun 2008 hanya 17,80, dimana lebih dari separuhnya adalah kaum perempuan. Ini memperlihatkan bahwa pendidikan bagi kaum perempuan masih dianggap kurang perlu oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Belu. Masih rendahnya tingkat pendidikan formal dari sebagian besar penduduk Kabupaten Belu akan sangat mempengaruhi akselerasi pembangunan, dan kecepatan transformasi tenaga kerja dari sektor ekonomi tradisional ke sektor-sektor ekonomi modern.

g. Fasilitas Perdagangan dan Jasa