Karakteristik Hubungan UMKM di Kabupaten Sanggau

Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 92 Grafik 5.10. Karakteristik hubungan UMKM dengan instansi terkait di Kabupaten Belu Memperhatikan grafik di atas, dapat diketahui bahwa 45 dari UMKM telah pernah berhubungan dengan instansi pemerintah, 37 dengan asosiasi UMKM, 12 dengan Bank dan 5 dengan BUMN seperti PLN dan Jasa Raharja.

2.2 Karakteristik Hubungan UMKM di Kabupaten Sanggau

Sama dengan pembahasan sebelumnya maka karakteristik hubungan UMKM di Kabupaten Sanggau juga akan dilihat dari sudut pandang : hubungan usaha mikro dengan UKM dan hubungan UMKM dengan berbagai instansi terkait.: Melalui gambar berikut dapat diidentifikasi bahwa UMKM yang bergerak di sektor pertanian dan perkebunan yaitu Lada dan Kakao memiliki karakteristik hubungan yang saling mengkait diantara mereka.mulai dari tingkat produsen petani sampai pada pemasaran hasil pertanianperkebunan. Adapun bentuk dan karakteristik hubungan antara UMKM tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 93 Gambar 5.4. Karakteristik UMKM sektor Pertanian dan Perkebunan di Kabupaten Sanggau Gambar diatas menunjukkan UKM yang bergerak di sektor pertanian dan perkebunan memperoleh pasokan dari petani atau usaha mikro di masing masing lokasi. Masyarakat atau petani merupakan supply hasil pertanian dari perkebunan Kakao dan Lada yang di dipasarkan ke Sanggau, Malaysia dan daerah lainnya di Indonesia. Petani dan UKM di sini telah memiliki pangsa pasar yang jelas dan dengan dukungan infrastrukturnya, namun dalam kondisi ini yang banyak memperoleh manfaat dari alur distribusi yang telah tercipta adalah UKM karena mereka merupakan pedagang pengumpul, agan dan distriburor, sedangkan petani tetap memperoleh nilai tambah yang kecil. Karakteristik hubungan UMKM dengan berbagai Instansi di Kabupaten Sanggau dapat dilihat dari jejaringan yang telah dibina selama ini dengan dinas-dinas terkait yang ada seperti : Kementrian atau Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi, danatau dengan berbagai asosiasi UMKM, lembaga perbankan, dan BUMN. Selain itu, UMKM Lada dan Kakao juga pernah berhubungan dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Hubungan jejaringan yang telah dirintis baik atas inisiatif para petani sendiri maupun berdasarkan inisiatif instansi terkait telah memberikan manfaat antara lain: bantuan permodalan, pelatihan, magang, pendampingan, pameran, dan pemasaran. Aktivitas yang Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 94 dilakukan berbagai instansi dan LSM umumnya dimaksudkan untuk peningkatan efisiensi usaha dan peningkatan mutu produk dari kegiatan usaha yang dilakukan UMKM. Sayangnya fasilitasi yang dilakukan banyak yang tidak tuntas, misalnya masalah permodalan tidak mencukupi kebutuhan petani, pemasaran produk tidak dikordinir untuk ditindak lanjuti, berbagai bentuk pelatihan dalam peningkatan mutu dan efisiensi produk program tindak lanjut pasca pelatihan tidak dipikirkan, sehingga berbagai bentuk fasilitasi instansi terkait menjadi banyak yang mubazir. Bagaimana gambaran karateristik hubungan UMKM dengan instansi terkait di Kabupaten Sanggau digambarkan pada grafik berikut : Grafik 5.11. Karakteristik hubungan UMKM dengan instansi terkait di Kabupaten Belu Dari data diatas dapat diketahui bahwa instansi pemerintah 69 masih merupakan institusi yang paling dominan dalam mendukung perkembangan UMKM di Kabupaten Sanggau. Pembinaan, pelatihan, bantuan perkuatan baik dalam bentuk phisik maupun pendanaan sangat dirasakan UKMK. Berbagai dinas terkait seperti pertanian, perternakan, koperasi dan UKM, perdagangan, perindustrian dan dinas-dinas lainnya setiap tahun mengalokasikan pendanaan dan melakukan pembinaan serta berbagai pelatihan dalam rangka pemberdayaan UKMK. Menurut pendapat UKMK peran lembaga perbankan 16 sudah mulai menunjukkan keberadaannya yang semakin baik dalam mendukung UKMK, diikuti asosiasi UMKM 12 dan BUMN 3 Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 95

5.2. RANCANGAN MODEL PENINGKATAN PERAN KUMKM KAWASAN