Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
22
3.7 PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola dilakukan pada tahun 2010 dengan dana APBN, dibawah pengarahan Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK dan Asdep Urusan Penelitian
UKM dengan Tim sesuai Surat Keputusan Sekretaris Menteri Negara KUKM, sebagai berikut: 1.
Ketua :
Indra Idris, SE, MM 2.
Wakil Ketua :
Drs. Saudin Sijabat, MM 3.
Anggota :
Ferry Indraputra, SE Drs. Joko Sutrisno, MM
Iskandar Yori Andriani, SS
4. Tenaga Ahli
: Prof. Dr. Buyung
Drs. Syaiful Abidin, MM 5.
Pengolah Data :
Nurul A’isyah, S.Kom 6.
Penulis Laporan :
Indra Idris, SE, MM Drs. Saudin Sijabat, MM
Drs. Syaiful Abidin, MM
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
23
K K
A A
J J
I I
A A
N N
P P
E E
N N
Y Y
U U
S S
U U
N N
A A
N N
M M
O O
D D
E E
L L
P P
E E
N N
I I
N N
G G
K K
A A
T T
A A
N N
K K
U U
M M
K K
M M
D D
I I
D D
A A
E E
R R
A A
H H
T T
E E
R R
T T
I I
N N
G G
G G
A A
L L
T T
E E
R R
I I
S S
O O
L L
I I
R R
2010
3.8 JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Tabel 3-2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
24
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
24
Kajian ini dilakukan pada dua provinsi yang mempunyai kawasan perbatasan dengan negara tetangga yaitu : Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Negara Timor Leste dan Provinsi Kalimantan
Barat dengan Negara Malaysia. Adapun kawasan perbatasan pada dua provinsi tersebut yang menjadi objek kajian masing-masing berada pada Kabupaten Belu dan Kabupaten Sanggau. Gambaran umum
lokasi kajian dapat dikemukakan secara ringkas berikut ini :
4.1. PROVINSI NTT
Provinsi Nusa Tenggara Timur terletak di belahan Selatan Indonesia dan berdampingan dengan Negara tetangga Timor Leste dan benua Australia, Merupakan wilayah kepulauan yang terdiri
dari 599 lima ratus sembilan puluh sembilan pulau, 411 empat ratus sebelas sudah mempunyai nama dan 188 seratus delapan puluh delapan saat ini belum mempunyai nama. Dari seluruh pulau
yang ada, 69 enam puluh sembilan pulau diantaranya telah berpenghuni sedangkan 530 lima ratus tiga puluh pulau belum berpenghuni.
Dilihat dari letak geografis Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagian wilayahnya berbatasan dengan Negara Timor Leste, seperti Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten
Kupang dan Kabupaten Alor yang hanya dipisahkan oleh laut Sawu. Wilayah provinsi ini juga dikelilingi oleh lautan dengan wilayah-wilayah pesisir yang karakteristiknya berlainan. Provinsi Nusa Tenggara
Timur terdiri dari 19 sembilan belas Kabupaten dan 1 satu Kota sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4-1.
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
25
Tabel 4-1. KabupatenKota, Kecamatan, dan DesaKelurahan
Sumber : NTT Dalam Angka 2009 Pertumbuhan ekonomi NTT mengalami peningkatan jika dibandingkan triwulan I 2010.
pertumbuhan ekonomi selama triwulan II, tercatat sebesar 5,24;year on year. Pada triwulan mendatang, akselerasi pertumbuhan ekonomi NTT diperkirakan akan tumbuh lebih baik dibandingkan
triwulan II. Pada triwulan III-2010, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berada pada kisaran 4,8 – 5,1. Indeks keyakinan dan ekspektasi konsumen yang cenderung optimis menjadi salah satu
sentimen positif. Kontribusi sektor pertanian, perdagangan dan jasa masih tetap dominan. Sektor pertanian, sebagai sektor unggulan tumbuh signifikan dibandingkan triwulan lalu. Dari sisi penggunaan,
peningkatan pendapatan masyarakat menjadi salah satu pendorong aktivitas konsumsi. Sejalan dengan kondisi nasional, pergerakan tekanan inflasi NTT pada triwulan II-2010
meningkat menjadi 10,68; year on year. Peningkatan inflasi untuk Provinsi NTT terjadi baik di Kota
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
26
Kupang, maupun untuk Maumere. Selama triwulan II, tekanan paling dominan berasal dari kelompok bahan makanan. Secara umum, Kupang dan Maumere termasuk kota di Indonesia dengan persistensi
yang cukup tinggi. Kondisi geografis yang dikelilingi oleh laut, dan tingkat ketergantungan cukup tinggi kepada daerah lain, menyebabkan kedua kota tersebut rentan terhadap fluktuasi harga.
Tabel 4-2. Indikator Ekonomi Provinsi NTT
Indicator III-2009
IV-2009 I-2010
II-2010
PDRB Harga Konstan Rp. Miliar 3019.37
3147.72 2958.24
3052.02 Pertumbuhan PDRB yoy,
2.64 4.14
4.02 5.24
Laju Inflasi Tahunan yoy, Kupang
6.02 6.49
9.03 11.08
Maumere 2.45
5.22 7.02
8.52
4.1.1. Kabupaten Belu
Kabupaten Belu sebagai salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur wilayahnya berada di sebelah Timur berbatas dengan Negara Timor Leste, dan terletak pada koordinat
1240-1260 lintang selatan. Posisinya sangat strategis berada pada persimpangan Negara Timor Leste serta pada titik silang antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten TTU. Adapun batas wilayah
Kabupaten Belu : sebelah Utara dengan Selat Ombai, sebelah Selatan dengan Laut Timor, sebelah Timur dengan Negara Timor Leste serta sebelah barat dengan Kabupaten Timor Tengah Utara dan
Timor Tengan Selatan. Luas wilayah 2,445.57 Km2 atau 5.16 dari luas wilayah daratan Povinsi Nusa Tenggara Timur. Bentuk topografi wilayah merupakan daerah datar berbukit-bukit hingga pegunungan
dengan sungai-sungai yang mengalir ke Utara dan Selatan mengikuti arah kemiringan lerengnya. Kabupaten Belu terbagi dalam 24 Kecamatan, luas dan kecamatan dapat dilihat pada Table berikut :
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
27
Tabel 4-3. Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Kecamatan
Districk Luas
Area Km
2
Persentase Percentage
1 2
3 01. Malaka Barat
87,41 3,57
02. Rinhat 151,72
6,20 03. Wewiku
97,90 4,00
04. Weliman 88,25
3,61 05. Malaka Tengah
168,69 6,90
06. Sasita Mean 65,48
2,68 07. Io Kufeu
67,79 2,77
08. Botin Leobele 39,03
1,60 09. Malaka Timur
83,28 3,41
10. Laen Manen 94,02
3,84 11. Raimanuk
179,42 7,34
12. Kobalima 120,95
4,95 13. Kobalima Timur
96,11 3,93
14. Tasifeto Barat 224,19
9,17 15. Kakuluk Mesak
187,54 7,67
16. Nanaet Dubesi 60,25
2,46 17. Kota Atambua
24,90 1,02
18. Atambua Barat 15,55
0,64 19. Atambua Selatan
15,73 0,64
20. Tasifeto Timur 211,37
8,64 21. Raihat
87,20 3,57
22. Lasiolat 64,48
2,64 23. Lamaknen
105,90 4,33
24. Lamaknen Selatan 108,41
4,43 Kabupaten Belu
2 445,57 100,00
Sumber : Potensi Desa PODES 2008, BPS
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
28
Wilayah datar terletak di bagian selatan memanjang sampai ke tenggara pada pesisir pantai Laut Timor dengan kemiringan kurang dari 2, sedangkan daerah datar berombak sampai
bergelombang 3-40 hampir merata di seluruh wilayah yaitu mencapai 55.86 dari luas wilayah. Wilayah pegunungan 40 terdapat di wilayah tengah ke arah Timur dengan luas wilayah sekitar
17.40. Sebagian besar Kabupaten Belu bertekstur tanah sedang yang meliputi hampir seluruh wilayah dan sebagian kecil bertekstur tanah halus dan kasar. Jenis tanah yang ada seperti tanah
aluvial dapat di jumpai di dataran Besikama, sepanjang pantai Selatan dan sedikit di Utara, dan pada umumnya jenis tanah ini sangat subur karena banyak mengandung unsur hara.
Gambar 4.1. Peta Kabupaten Belu
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
29
4.1.1.1. Sarana dan Prasana
Sarana dan prasarana merupakan indikator yang diperlukan untuk mengetahui sejauhmana daya dukungnya terhadap aktivitas perekonomian di Kabupaten Belu. Pembangunan ekonomi dan
pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerah terkait erat dan sangat dipengaruhi oleh kondisi dan daya dukung sarana dan prasarana yang ada. Secara umum kondisi sarana dan
prasarana di Kabupaten Belu dapat digambarkan berikut ini :
a. Transportasi Darat