KEBIJAKAN PENINGKATAN PERAN KUMKM

Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 13 2. Meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar ketertinggalan pembangunannya dengan daerah lain. Mengacu pada RPJM Nasional 2004-2009 dan mempertimbangkan kompleknya permasalahan di daerah tertinggal menuntut pembangunannya harus dilaksanakan secara menyeluruh dan sistemik, untuk itu langkah yang harus diambil adalah: 1. Pendekatan perwilayahan regional development approach. 2. Koordinasi antar sektor secara sinergi 3. Keterpaduan rencana pusat dan rencana daerah 4. Diarahkan pada kerangka sistem yang berkesinambungan

2.3 KEBIJAKAN PENINGKATAN PERAN KUMKM

Perekonomian Indonesia di masa mendatang diperkiranakan semakin membaik sebagai dampak dari kondisi ekonomi global, regional dan adanya perbaikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan ekonomi domestic. Namun beberapa isu yang perlu dicermati antara lain : 1 tingginya pengangguran, 2 rendahnya investasi, dan 3 biaya ekonomi tinggi. Ketiga issu ini harus cepat direspon pemerintah khususnya dalam menentukan kebijakan pengembangan ekonomi nasional pada tahun 2005-2009. Kondisi perekonomian Indonesia yang pernah ambruk pada masa lalu disebabkan antisipasi yang lamban dari pengambil keputusan yang membiarkan perekonomian Indonesia hanya bertumpu pada beberapa usaha skala besar konglomerat. Pada hal dalam perkembangannya peran KUMKM ternyata tidak dapat disangkal telah membawa kondisi perbaikan ekonomi nasional. BPS 2008 menyebutkan bahwa jumlah UMKM tercatat 51,3 juta atau 99,90 dari total jumlah unit usaha.UMKM menyerap tenaga kerja sebanyak 90,9 juta atau 99,40 dari total angkatan kerja. Kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB sebesar 56,70 . Kemudian sumbangan UMKM terhadap penerimaan devisa negara melalui kegiatan ekspor sebesar Rp 75,80 triliun atau 19,90 dari total nilai ekspor. Dengan berbagai spefikasinya, terutama modalnya yang kecil sampai tidak terlalu besar, dapat merubah produk dalam waktu yang tidak terlalu lama dan manajemennya yang relatif sederhana serta jumlahnya yang banyak dan tersebar di wilayah nusantara, menyebabkan UMKM memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai gejolak ekonomi. Pada sisi lain dalam pengembangan KUMKM ditemukan banyak masalah yang mesti diatasi. Badan Pusat Statistik 2003 Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 14 mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi KUMKM antara lain: 1 Kurang permodalan; 2 Kesulitan dalam pemasaran; 3 Persaingan usaha ketat; 4 Kesulitan bahan baku; 5 Kurang teknis produksi dan keahlian; 6 Keterampilan manajerial kurang; 7 Kurang pengetahuan manajemen keuangan; 8 Iklim usaha yang kurang kondusif perijinan, aturan perundangan Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 01Per M.KUKM 12010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2010 - 2014, yang ditetapkan pada tanggal 18 Januari 2010. Secara nasional arah kebijakan di bidang koperasi dan UKM ditujukan pada peningkatan akses pembiayaan bagi Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil, khususnya Kredit Usaha Rakyat KUR. Selain itu dilaksanakan revitalisasi sistem pendidikan pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola Koperasi serta calon anggota dan kader Koperasi. Hal ini ditujukan pada peningkatan usaha masyarakat yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan atau peningkatan kesejahtraan masyarakat miskin. Strategi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM diarahkan kepada pembangunan kompetensi inovasi dan teknologi, sehingga dapat lebih berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta dapat meningkatkan posisi tawar dan efisiensi usaha secara lebih terukur dan terlembaga melalui perkoperasian. Untuk itu, perlu diperbaiki lingkungan usaha yang lebih kondusif bagi peningkatan daya saing Koperasi dan UMKM . Seiring dengan itu, perlu juga dilakukan peningkatan akses usaha Koperasi dan UMKM kepada sumber daya produtif, serta ditingkatkan juga kapasitas, kompetensi, dan produktivitas usaha. Sejalan dengan strategi tersebut dan dengan mempertimbangkan kondisi internal maupun eksternal ke depan, maka arah kebijakan prioritas bidang pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang akan ditempuh dalam priode lima tahun mendatang melalui 5 lima fokus prioritas, melalui : 1. Peningkatan Iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM 2. Peninkatan akses terhadap sumber daya produktif 3. Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM 4. Peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM 5. Pengutan Kelembagaaqn Koperasi Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 15 Peningkatan peran KUMKM dalam pembangunan daerah tertinggalterisolir di perbatasan merupakan langkah dan upaya mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah. Oleh sebab itu, pemberdayaan Koperasi dan UMKM dapat dilakukan melalui; 1. Revitalisasi peran Koperasi dan perkuatan posisi UMKM dengan a Memperbaiki akses Koperasi dan UMKM terhadap permodalan, tekologi, informasi dan pasar, serta b memperbaiki iklim usaha; 2. Mengotimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan dan; 3. Mengembangkan potensi sumberdaya lokal. Untuk tujuan tersebut di atas, Kementerian Negara Koperasi dan UKM bekerjasama dengan instasi terkait dan pemerintah daerah provinsi serta pemda kabupatenkota, telah melaksanakan program-program pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang difokuskan pada ; 1. Pemberdayaan Institusional UMKM dalam bentuk program:1 Penyederhanaan Perizinan dan pengembangan system perizinan satu pintu, serta bagi usaha mikro perizinan cukup dalam bentuk registrasi usaha; 2 Penataan Peraturan Daerah Perda untuk mendukung pemberdayaan KUMKM; 3 Penataan dan penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan pengembangan KUMKM; 4 Pengembangan koperasi berkualitas, dan 5 Revitalisasi koperasi 2. Peningkatan Akses UMKM terhadap Sumber-Sumber Pendanaan : 1 Pengembangan berbagai Skim Perkreditan untuk UMKM ;1 Program pembiayaan produktif koperasi dan usaha mikro; 2 Program pembiayaan wanita usaha mandiri dalam rangka pemberdayaan perempuan, keluarga sehat dan sejahtera ; 3 Program skim pendanaan komoditas KUMKM melalui Resi gudang. 3. Pemberdayaan di Bidang Produksi melalui Bantuan Sektor Usaha Selektif sebagai stimulant; 1 Program pengembangan Pengadaan Pangan Koperasi dengan sistem Bank Padi; 2 Program pengembangan usaha KUMKM melalui pengadaan bibit Kakao Jambu Mente dan Jarak; 3 Program pengembangan usaha penangkapan ikan; 4 Program pengembangan usaha sarana penunjang perikanan; 5 Program pengembangan usaha budidaya ternak; 6 Program bantuan perkuatan alat penecah batu; 7 Program bantuan perkuatan pengolahan eceng gondok dan alat tenun bukan mesin; 8 Program pengembangan penggunaan LPG dan bioenerji untuk mendukung kegiatan produksi UMKM; 9 Program pemberdayaan UMKM melalui pengembangan Pembangkit Listrik tenaga Matahari PLTMH; dan 10 Pemberdayaan KUMKM melalui usaha pengolahan dan budidaya Rumput Laut Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 16 4. Pengembangan Jaringan Pemasaran; 1 Promosi produk UMKM; 2 Modernisasi usaha ritel koperasi; 3 Pengembangan sarana pemasaran UMKM; 4 Pengembangan Trading Board dan Data Center; dan 5 Pameran di dalam dan di Luar negeri 5. Pemberdayaan Sumberdaya UMKM; 1 Penumbuhan Wirausaha baru ; 2 Peningkatan kemampuan teknis dan manajerial Koperasi dan UMKM; 3 Pengembangan kualitas layanan Koperasi; 4 Pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi kelompok usaha produktif; dan 5 Pengembangan prasarana dan sarana pendidikan dan pelatihan 6. Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya UMKM dan Koperasi; 1 Pengkajian, Penelitian Dan Pengembangan Potensi Kendala Dan Permasalah Koperasi dan UKM; 2 Diskusi Permasalahan dan Isu-isu strategis dalam proses pemberdayaan UMKM; 3 Sosialisasi hasil- hasil kajian, penelitian, pengembangan dan diskusi pemberdayaan Koperasi dan UKM, melalui penerbitan buku, jurnal dan majalah Ilmiah; dan 4 Pengkaderan dan Pengawasan kinerja aparat dan Sumberdaya Koperasi dan UMKM Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 17 Metodologi kajian yang akan dilakukan sangatlah erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai dan ketersedian data dan informasi yang didapat serta beberapa pertimbangan lainnya, seprti pemenuhan tujuan penelitian. Untuk mengidentifikasikan berbagi permasalahan yang ada serta membahas solusinya akan dilaksanakan dengan menggunakan metode Diskusi TerbatasFocus Group Discussion FGD.

3.1 KERANGKA ANALISIS KAJIAN