PROVINSI KALIMANTAN BARAT Laporan Kajian Penyusunan Model Peningkatan KUKM Di Kawasan Perbatasantertinggal

Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 52 Secara parsial, pada sektor jasa-jasa didominasi oleh sub sektor pemerintahan umum yang memberikan share 16,06 sedangkan jasa swasta hanya 5,48 terhadap total PDRB. Kecilnya kontribusi jasa swasta mengindikasikan masih sangat terbatasnya aktivitas sektor jasa oleh kalangan swasta, sehingga apabila alokasi anggaran jasa pemerintah melalui DAU dan DAK mengalami goncangan maka dapat dipastikan akan sangat mempengaruhi aktivitas sektor jasa-jasa bahkan terhadap perekonomian secara keseluruhan lihat Tabel 11.3 Sektor berikutnya yang tidak kalah penting adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang memberikan share 11,34 pada tahun 2008, sementara pada tahun sebelumnya mencapai 11,42 Sektor perdagangan didominasi sub sektor perdagangan besar dan eceran. Sektor-sektor ekonomi lainnya yang memberikan kontribusi terhadap PDRB masing-masing sektor pengangkutan dan komunikasi 6,06 sektor konstruksi 5,52 setor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 4,41 sektor penggalian 1,32 sektor industri 1,61 dan yang terendah adalah sektor listrik dan air minum sebesar 0,17

4.2. PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Provinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat pulau Kalimantan tepat dilalui oleh garis Khatulistiwa garis lintang 0 o di atas Kota Pontianak. Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah tropis dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang tinggi. Termasuk salah satu daerah yang dijuluki Provinsi Seribu Sungai karena terdapatnya beratus sungai yang mengalir di wilayahnya. Ciri-ciri spesifik lainnya, Kalimantan Barat termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur dan satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari negara asing. Antara Kalimantan Barat dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara Pontianak--Entikong--Kuching Sarawak, Malaysia sepanjang sekitar 400 km dan dapat ditempuh sekitar enam sampai delapan jam perjalanan. Sebelah utara Kalbar terdapat empat kabupaten yang langsung berhadapan dengan negara jiran yaitu; Sambas, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu, yang membujur sepanjang Pegunungan Kalingkang - Kapuas Hulu. Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat merupakan daratan berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 53 membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur. Secara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan dataran rendah dan mempunyai ratusan sungai yang aman bila dilayari, sedikit berbukit yang menghampar dari Barat ke Timur sepanjang Lembah Kapuas serta Laut NatunaSelat Karimata. Sebagian daerah daratan ini berawa-rawa bercampur gambut dan hutan mangrove. Wilayah daratan ini diapit oleh dua jajaran pegunungan yaitu, Pegunungan KalingkangKapuas Hulu di bagian Utara dan Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjang perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.

4.2.1. Kabupaten Sanggau

Kabupaten Sanggau merupakan salah satu DaerahRegion Tingkat II yang terletak di tengah- tengah dan berada pada bagian utara daerah Provinsi Kalimantan Barat, dengan luas daerah 12.857,70 km² dan kepadatan penduduk rata-rata 30 jiwa per km². Dilihat dari letak geografisnya, Kabupaten Sanggau. merupakan Daerah Tingkat II yang daerahnya terluas ke-4 12,47 dari kabupatenkodya di Provinsi Kalimantan Barat. Jika dilihat dari luas kecamatan, maka kecamatan terluas adalah Kecamatan Jangkang dengan luas 1.589,20 km², kemudian Kecamatan Meliau, yaitu 1.495,70 km2. Sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Balai dengan luas 395,60 km² kemudian Kecamatan Beduwai dengan luas 435,00 km². Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai, di antaranya: Sungai Kapuas, Sungai Sekayam, Sungai Mengkiang, Sungai Kambing, dan Sungai Tayan. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Kal-Bar yang mengalir dari Kabupaten Kapuas Hulu melalui Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, dan bermuara di Kabupaten Pontianak. Sedangkan sungai-sungai kecil lainnya merupakan cabang dari Sungai Kapuas yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Pengembangan wilayah Kabupaten Sanggau ditujukan pada pencapaian sasaran berikut : 1. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dengan titik berat perkebunan dan pertanian tanaman pangan dalam rangka memantapkan swasembada pangan nasional dan pengembangan agroindustri di kawasan perdesaan. 2. Peningkatan dan perluasan pembangunan perdesaan secara terpadu agar tumbuh dan berkembang secara serasi. Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 54 3. Peningkatan dan perluasan jangkauan pelayanan ke daerah terpencil, terisolir dan daerah terbelakang secara menyeluruh dan merata melalui upaya peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarananya. 4. Penyediaan kebutuhan pokok rakyat, yang mencakup sandang dan pangan dalam jumlah yang cukup dan harga yang terjangkau oleh masyarakat luas, serta penyediaan perumahan yang layak, baik di perkotaan maupun perdesaan. 5. Peningkatanperluasan lapangan dan kesempatan kerja serta kesempatan barusaha bagi masyarakat dan golongan ekonomi Iemah. 6. Peningkatan sumber daya manusia sebagai penggerak pembangunan dengan memperluas pelayanan kesehatan, pendidikan, transmigrasi dan keluarga berencana. 7. Pembinaan dan peningkatan aparatur yang terampil, cakap, bersih dan berwibawa dengan ditopang oleh penyediaan sarana dan prasarana yang baik. Oleh sebab itu, maka penataan ruang wilayah Kabupaten Sanggau ditujukan untuk: 1. Memberikan arahan pemanfaatan ruang bagi pengembangan sektor-sektor ekonomi yang potensial guna meningkatkan perekonomian wilayah. 2. Mengurangi disparitas perkembangan antara wilayah barat kabupaten dengan wilayah tengah dan timur dengan memacu perkembangan daerah timur, serta meningkatkan aksesibilitas antara wilayah barat, tengah dan timur dalam untuk menciptakan pemerataan pembangunan secara menyeluruh. 3. Memberikan arahan pengembangan bagi wilayah-wilayah strategis yang memiliki pertumbuhan cepat, dan menciptakan mekanisme tertentu agar pertumbuhan pada kawasan ini dapat menjalar ke wilayah belakangnya. 4. Memberikan arahan perkembangan dan mengamankan wilayah perbatasan dalam rangka menjaga stabilitas sosial ekonomi regional. 5. Memberikan arahan bagi kawasan yang berfungsi lindung, untuk tetap menjaga kelestariannya sekaligus meningkatkan kualitas lingkungannya. Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 55

4.2.1.1. Sarana dan Prasarana

a. Transportasi