Penentuan Berdasarkan Persepsi Stakeholder Tanaman bahan makanan farm food crops Tanaman perkebunan farm non food crops Peternakan hasil-hasilnya livestock products Kehutanan forestry listrik electricity gas gas angkutan transportation 0.89 peme

Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 74 berdasarkan diskusi terbatas pada lokasi kajian. Hasil dari pengujian berdasarkan langkah dimaksud dapat dikemukakan sebagai berikut :

1.1 Penentuan Berdasarkan Persepsi Stakeholder

Persepsi stakeholder dilihat dari pendapat .dinas terkait, pelaku usaha, dan expert sebagai sampel. Sampel diambil dari kepala dinas yang mengetahui persis tentang kondisi daerah, pelaku usaha yang menggeluti bidang usaha potensial dan expert sebagai pengamat perkembangan ekonomi, pembangunan daerah dan pemuka masyarakat setempat. Pendapat stakeholder tentang potensi daerah Kabupaten Belu dapat dilihat pada grafik 5.3 Grafik 5.3. Potensi Daerah Potensial Kabupaten Belu berdasarkan persepsi stakeholders Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa potensi yang dianggap potensial untuk dikembangkan KUMKM berdasarkan persepsi stakeholders adalah peternakan dan pertanian. Hal ini dinyatakan oleh 50 jawaban responden untuk sektor peternakan, 43 untuk sektor pertanian dan 7 untuk sektor perdagangan umum.

1.2 Penentuan Berdasarkan Perhitungan LO

Penghitungan LQ dalam analisis ini didasarkan atas data PDRB Kabupaten Belu dan Provinsi NTT Tahun 2008 atas dasar harga berlaku tahun 2000. Berikut ini. disajikan hasil penghitungan LQ untuk masing-masing sektor dalam perekonomian di Kabupaten Belu Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 75 Tabel 5-1. Penentuan potensi berdasarkan penghitungan LQ di Kabupaten Belu SEKTOR KABUPATEN BELU HIT LQ 1. PERTANIAN AGRICULTURE 1.38

a. Tanaman bahan makanan farm food crops

1.89

b. Tanaman perkebunan farm non food crops

0.37

c. Peternakan hasil-hasilnya livestock products

1.24

d. Kehutanan forestry

0.25

e. Perikanan fishery

0.44

2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 0.58

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0.56

4. LISTRIK, GAS,AIR BERSIH 0.44

a. listrik electricity

0.51

b. gas gas

c. air bersih water supply

0.23

5. BANGUNAN CONSTRUCTIONS 0.61

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, HOTEL 0.67

1. Perdagangan besar eceran wholesail retail trade

0.67

2. Perhotelan hotels

0.17

3. Restoran, rumah makan restaurants

0.95

7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 0.87

a. angkutan transportation 0.89

1. Angkutan rel 2. Pengangkutan jalan raya land transport 1.17 3. Pengangkutan laut sea transport 0.42 4. Pengangkutan sungai, danau inland water transport 5. Pengangkutan udara air transport 0.23 6. Jasa penunjang angkutan service allied to transport 0.63

b. komunikasi communications 0.41

8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERUSAHAAN 0.99

a. bank bank 1.29 b. lembaga keuangan non bank 0.73 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan building rental 0.77 e. jasa perusahaan bussines service 0.27

9. JASA - JASA SERVICE 0.86

a. pemerintahan umum government 0.87

b. swasta private 0.95

Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM 76 SEKTOR KABUPATEN BELU HIT LQ 1. sosial kemasyarakatan social community services 0.62 2. hiburan rekreasi amusement recreation services 1.51

3. perorangan RT personal household services

0.98 Dari hasil perhitungan, tampak hanya ada tiga sektor kegiatan pembangunan yang memiliki nilai Iebih besar dari 1 satu yaitu sektor pertanian 1.38, sektor pengangkutan dan komunikasi 1.17, serta sektor keuangan dan perbankan 1.29. Artinya masing-masing sektor tersebut selain mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Belu juga memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan wilayah lainnya.

1.3 Penentuan potensi berdasarkan Analisis AHP