Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
29
4.1.1.1. Sarana dan Prasana
Sarana  dan  prasarana  merupakan  indikator  yang  diperlukan  untuk  mengetahui  sejauhmana daya  dukungnya  terhadap  aktivitas  perekonomian  di  Kabupaten  Belu.  Pembangunan  ekonomi  dan
pemberdayaan  masyarakat  dalam  pembangunan  daerah  terkait  erat  dan  sangat  dipengaruhi  oleh kondisi  dan  daya  dukung  sarana  dan  prasarana yang  ada.  Secara  umum  kondisi    sarana  dan
prasarana di Kabupaten Belu dapat digambarkan berikut ini :
a. Transportasi Darat
Sebagai  bagian dari  sistem transportasi regional  yang terpadu, transportasi  darat diharapkan bisa  mendukung  urat  nadi  kehidupan  sosial,  politik,  kebudayaan,  dan  Hankam  di  Kabupaten  Belu.
Sistem  transportasi  yang  ditata  baik  dapat  mendorong  pertumbuhan  ekonomi  daerah  pedesaan  baik untuk  keperluan  lalulintas  perdagangan  barangmaterial  maupun  manusia  sebagai  faktor  produksi
sehingga  pada  gilirannya  dapat  memperpendek  jarak  kesenjangan  tingkat  pembangunan  dengan daerah perkotaan.
Sampai akhir tahun 2008 di Kabupaten Belu telah dibangun jalan sepanjang 932.55 Km terdiri dari: jalan Kabupaten 611,62 Km 65,58, jalan Provinsi 247,93 km 26,59 dan jalan Negara 73.00
km 7.83 Dilihat dari aspek kualitas permukaan jalan yang berkategori diaspal 603,69 Km 64,74, kerikil  diperkeras  269,64  Km  28,89  dan  jalan  tanah  sepanjang  59,49  Km  6,37.  Kendatipun
panjang  jalan tanah relatif  masih  cukup  banyak  namun hampir  semua  desa yang tersebar di wilayah Kabupaten  Belu  dapat  dijangkau  dengan  kendaran  umum.  Dalam  kurun  waktu  2006-2008  jumlah
berbagai  jenis  kendaraan  bermotor  menunjukkan  peningkatan.  Pada  tahun  2006  jumlah  kendaraan bermotor roda dua 15 384 unit dan  meningkat tajam menjadi 23 518 unit pada tahun 2008 atau naik
34,59.  Kendaraaan  roda  empat  untuk  angkutan  penumpang  mikrolet  dan  bus  pada  tahun  2006 sebanyak 1 228 unit dan meningkat menjadi 1 316 unit pada tahun 2008 atau naik 6,69. Sedangkan
untuk  kendaraan  angkutan  barang  truk,  light  truk,  dan  pick  up  pada  periode  waktu  yang  sama mengalami peningkatan 19,37. Dari  jumlah kendaraan roda empat tersebut yang  berfungsi sebagai
kendaraan  umum  sebanyak  493  unit  dengan  perincian  untuk  angkutan  penumpang  303  unit  naik 4,62 dan angkutan barang 190 unit turun 57,37 dari tahun yang lalu.
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
30
b. Perhubungan Laut
Wilayah  Kabupaten  Belu  bukan  daerah  kepulauan,  tapi  perhubungan  laut  merupakan  salah satu  sarana  yang  cukup  penting  untuk  menunjang  aktivitas  perekonomian  daerah.  Disini  terdapat
pelabuhan  laut  Atapupu  yang  terletak  di  Kecamatan  Kakuluk  Mesak  dan  kegiatan  pelabuhan  relatif ramai  karena mempunyai jaringan angkutan laut yang sifatnya regular. Sesuai data akhir tahun 2008
terdapat 481 kali kunjungan kapal yang semuanya berklasifikasi sebagai pelayaran nusantara. Jumlah bongkar barang pada tahun 2006 sebanyak 84 803 ton, meningkat menjadi 106 646 ton 25,76 pada
tahun 2007 dan pada tahun 2008 menurun menjadi 98 735 ton turun 7,42. Sedangkan banyaknya muat barang lewat pelabuhan Atapupu pada tahun 2006 sebanyak 19 786,8 ton menurun menjadi 15
370  ton  turun  22,32  pada  tahun  2007  dan  pada  tahun  2008    meningkat  lagi  menjadi  23  801  ton naik 54,85. Volume bongkar jauh lebih tinggi dari volume barang yang dimuat menunjukkan bahwa
hasil  produksi  Kabupaten  Belu  yang  diantar  pulaukan  ke  daerah  lain  masih  sangat  terbatas,  dan sebaliknya  lebih  menjadi  wilayah  pasar  hasil  produksi  dari  Jawa  dan  daerah  lainnya.Jumlah
penumpang  yang  datang pada  tahun  2007  sebanyak 3  007  dan  pada  tahun  2008  tercatat sebanyak 561 orang turun 81,34. Sedangkan yang berangkat pada tahun 2007  sebanyak 2 431 orang dan
pada tahun 2008 tercatat 1 363 orang atau turun 43,93.
c. Perhubungan Udara