Elemen Budaya Organisasi Deskripsi Teori 1. Tinjauan tentang Kinerja Pegawai

sifat tertentu atau mempromosikannya ke posisi-posisi yang memiliki autoritas. Menurut Luthans Andreas Lako, 2004: 41 ada tujuh langkah dalam membentuk budaya organisasi yang efektif yaitu : 1 Penyeleksian terhadap entry-level personnel 2 Placement on The Job terhadap karyawan baru yang dinyatakan diterima 3 Penguasaan pekerjaan atau Job Mastery dengan ekstensif dan memperkuat pengalaman lapangan 4 Pengukuran dan penghargaan dan sistem pengendalian yang dengan cermat disaring untuk memperkuat perilaku demi kesuksesan organisasi di pasar 5 Kepatuhan terhadap the firm’s most important values 6 Memperkuat sejarah dan cerita organisasi yang sudah ada 7 Pengakuan dan promosi terhadap para individual yang sudah melakukan pekerjaan mereka dengan baik Jadi dalam membentuk budaya organisasi yang efektif dan kuat pada dasarnya terletak pada seorang pemimpin yang mampu mengatur seluruh anggota organisasi agar dapat mengekspresikan potensi mereka yang terikat dalam satu perilaku yang selaras dengan tujuan organisasional serta dapat menciptakan iklim yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan

f. Fungsi Budaya Organisasi

Pada hakikatnya sebuah budaya organisasi harus bisa diandalkan bagi suatu organisasi. Karena tidak hanya berfungsi bagi organisasi tetapi juga bagi konsistensi para pegawainya. Berkaitan dengan budaya organisasi, akan diungkapkan pendapat dari beberapa para ahli. Menurut Robbins. 2002: 283 fungsi budaya organisasi antara lain sebagai berikut: 1 Menetapkan batasan atau menegaskan posisi organisasi secara berkesinambungan 2 Mencetuskan atau menunjukkan identitas diri para anggota organisasi yang mewakili kepentingan orang banyak 3 Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas daripada kepentingan individual seseorang 4 Meningkatkan stabilitas sosial 5 Menyediakan mekanisme pengawasan yang dapat menuntun, membentuk tingkah laku anggota organisasi dan sekaligus menunjukkan hal-hal apa saja yang dilarang dan diperbolehkan untuk dilakukan dalam organisasi. Fungsi budaya organisasi harus secara tegas ditanamkan pada seluruh anggota organisasi sebagaimana budaya organisasi ini digunakan sebagai pedoman. Didukung pula oleh pernyataan Luthans Andreas Lako 2004 : 31 antara lain sebagai berikut : 1 Memberi sence of identity kepada anggota organisasi untuk memahami visi, misi dan menjadi bagian integral dari organisasi. 2 Menghasilkan dan meningkatkan komitmen terhadap misi organisasi. 3 Memberikan arah dan memperkuat standar perilaku untuk mengendalikan pelaku organisasi agar melaksanakantugas dan tanggung jawab mereka secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah disepakati bersama. 4 Membangun dalam mendesain kembali sistem pengendalian manajemen organisasi, yaitu sebagai alat untuk menciptakan komitmen agar para manajer dan karyawan mau melaksanakan perencanaan strategis programing, budgetting, controlling, monitoring, evaluasi dan lainnya 5 Membantu manajemen dalam menyususn skema sistem kompensasi manajemen untuk eksekutif dan karyawan. 6 Sebagai sumber daya kompetitif organisasi apabila dikelola secara baik.

g. Karakteristik Budaya Organisasi

Budaya organisasi itu sendiri memiliki karakteristik yang akan tertanam di lingkungan internal sebuah organisasi. Karakteristik ini yang nantinya akan tertanam pada masing-masing anggota organisasi. Karakteristik yang sudah tertanam pada masing-masing anggota organisasi akan menciptakan ciri khas bagi organisasi tersebut. Untuk itu perlu ditanamkan karakter yang seragam di dalam sebuah organisasi. Robbins Moh. Pabundu Tika, 2006: 10 juga menyebutkan bahwa budaya organisasi memiliki beberapa karakteristik yang akan menjadi budaya internal di dalam sebuah organisasi antara lain sebagai berikut : 1 Inisiatif individu yaitu sejauh mana organisasi memberikan kebebasan kepada setiap pegawai dalam mengemukakan pendapat atau ide-ide yang di dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Inisiatif individu tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan organisasi. 2 Toleransi terhadap tindakan beresiko yaitu sejauh mana pegawai dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko dalam mengambil kesempatan yang dapat memajukan dan mengembangkan organisasi. Tindakan yang beresiko yang dimaksudkan adalah segala akibat yang timbul dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dilakukan oleh pegawai. 3 Pengarahan yaitu sejauh mana pimpinan suatu organisasi dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan, sehingga para pegawai dapat memahaminya dan segala kegiatan yang dilakukan para pegawai mengarah pada pencapaian tujuan organisasi. Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam visi dan misi. 4 Integrasi yaitu sejauh mana suatu organisasi dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. Menurut Handoko 2008 : 195 koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi pada Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VI Medan)

40 187 106

Pengaruh Absensi Elektronik Hand Geometry Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

33 256 93

Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

5 160 144

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Motivasi Pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Di Medan

0 34 163

Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

2 36 96

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan)

1 47 119

Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

8 79 95

Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Serta Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

5 59 130

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR REGIONAL VI BKN (BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA) MEDAN.

0 2 27

Pengaruh Insentif Terhadap Loyalitas Kerja Pegawai Pada Bidang Status Kepegawaian Dan Pensiun Di Kantor Regional Iii Badan Kepegawaian Negara (Bkn) Bandung.

1 4 67